Polisi Bongkar Pengoplos LPG 3 Kg di Lembursitu Sukabumi, Konsumennya Warung dan Restoran

Senin 02 Desember 2019, 09:32 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Polres Sukabumi Kota merilis kasus gas oplosan dengan tersangka D (50 tahun) dan R (33 tahun). Para tersangka ini memindahkan isi dari tabung gas LPG atau elpiji 3 kilogram bersubdisi ke dalam tabung ukuran 12 Kilogram dan 50 Kilogram.

Kasus terungkap setelah Polres Sukabumi Kota menggerebek sebuah gudang pengoplosan tabung gas di Jalan Pelabuhan II, Kampung Warung Kalapa, Kelurahan Situmekar, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi, Jumat (29/11/2019). 

BACA JUGA: Polres Bogor Ungkap Kasus Gas Oplosan

Praktik pengoplos tabung gas ini sudah berjalan kurang lebih dua tahun. Pada kasus ini masing-masing tersangka memiliki peran berbeda, D adalah pemilik perusahaan sedangkan R merupakan karyawannya.

"Modus operandi yang dilakukan tersangka adalah dengan memindahkan isi dari tabung 3 kilogram subsidi ke tabung 12 atau 50 kilogram," kata Kapolres Sukabumi Kota AKBP Wisnu Prabowo, dalam konferensi pers terkait pengungkapan kasus yang berhasil dilakukan oleh Sat Reskrim dan Sat Narkoba di Mapolres Sukabumi Kota, Senin (2/12/2019).

BACA JUGA: Dua Warga Desa Ciangsana Sukabumi Masuk IGD Akibat Gas Elpiji Semburkan Api

Dalam menjalankan aksinya, tersangka membeli tabung gas 3 kilogram secara eceran dari warung-warung yang ada di wilayah Sukabumi dengan harga Rp 19 ribu. Setelah itu, tersangka menyuntikan isi dari gas 3 kilogram tersebut ke tabung gas 12 kilogram lalu dijual dengan harga Rp 129 hingga Rp 150 ribu. Sedangkan untuk tabung gas 50 kilogram dijual Rp 652 ribu. 

"Konsumennya rata-rata di wilayah pelabuhan. Pelaku sudah beroperasi kurang lebih dua tahun," jelasnya.

BACA JUGA: Gas Elpiji Bocor, Seorang Ibu di Parakansalak Sukabumi Alami Luka Bakar

Selain tersangka, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti. "Barang bukti yang diamankan ada regulator, selang dan 129 tabung gas 3 kilogram serta 100 tabung 12 kilogram," jelas Wisnu.

Adapun takaran yang digunakan tersangka dalam mengoplos tabung gas tersebut adalah, 4 tabung gas 3 kilogram disuntikan ke dalam tabung gas 12 kilogram. Sedangkan untuk tabung gas 50 kilogram, itu berasal dari 15 tabung gas 3 kilogram.

BACA JUGA: PNS Diwajibkan Gunakan Gas Elpiji 5,5 Kg

Setelah dioplos, tabung gas tersebut kemudian disegel dan dijual secara ecer serta menerima pesanan."Mereka itu punya segel dan faktur sendiri. Menjualnya pun dia ngecer, ada yang membutuhkan dia drop," jelas Wisnu.

Untuk memuluskan aksinya, tersangka berpura-pura memiliki sebuah CV sub agen gas elpiji. Namun setelah diselidiki, perusahaanya tidak resmi. "Sementara perusahaan ini tidak resmi, dimana dia membentuk CV tapi belum mendaftarkan CV-nya, tetapi di stempel bonya ditempelkan CV itu," papar Wisnu.

BACA JUGA: Belajar dari Septic Tank Meledak, LIPI: Harus Ada Saluran Gas

Sementara itu, tersangka D mengatakan, mempelajari cara mengoplos gas elpiji tersebut dari warga Jakarta. Gas oplosan itu dijual ke warung-warung dan restoran tanpa ada yang curiga itu gas oplosan. "Tidak ada yang curiga dan kadang dijual ke warung dan restoran," jelasnya.

Akibat perbuatanya, para tersangka dijerat UU nomor 22 tahun 2001 tentang migas dengan ancaman hukuman tiga dan enam tahun. Selain itu, mereka pun dijerat UU perlindungan konsumen dengan ancaman hukuman empat tahun.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi26 April 2024, 23:09 WIB

Tiga Partai Resmi Berkoalisi, Marwan Beberkan Alasan Usung Asep Japar di Pilkada Sukabumi

Tiga partai yakni Golkar, Gerindra, dan PPP secara resmi berkoalisi untuk mengusung Asep Japar di Pilkada 2024
Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi, Marwan Hamami menandatangani kesepakatan koalisi tiga partai Golkar, PPP dan Gerindra, Jumat (26/4/2024) | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi26 April 2024, 21:49 WIB

Akibat Banjir, Toko Alat Listrik di Cidahu Sukabumi Alami Kerugian hingga Belasan Juta

Banjir yang terjadi di Kampung Pasirdoton, Desa Pasirdoton, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, pada Kamis, 25 April 2024 membuat beberapa pihak mengalami kerugian yang cukup besar.
Sejumlah warga dan karyawan toko memindahkan barang yang sebelumnya terendam banjir di Kampung Pasirdoton, Desa Pasirdoton, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Life26 April 2024, 21:05 WIB

6 Mental Miskin yang Membuat Hidup Anda Melarat di Masa Depan, Yuk Hindari!

Orang yang memelihara mental miskin tentu akan berpengaruh terhadap masa depannya, melarat atau berjaya. Itulah pentingnya hal ini.
Ilustrasi. Mental miskin yang wajib dijauhi. | Sumber foto : Pexels/Mehmet Turgut Kirkgoz
Life26 April 2024, 21:00 WIB

8 Sikap Baik Orang Sopan yang Membuatnya Dihargai dan Dihormati

Inilah Contoh Sikap Baik Orang Sopan yang Membuatnya Dihargai dan Dihormati. Apa Kamu Salah Satunya?
Ilustrasi - Sikap Baik Orang Sopan yang Membuatnya Dihargai dan Dihormati . (Sumber : Freepik.com)
Sukabumi26 April 2024, 20:57 WIB

Jelang Kongres, PAN Kabupaten Sukabumi Pastikan Dukung Zulhas Tiga Periode

DPD PAN Kabupaten Sukabumi menyatakan sikapnya untuk mendukung kembali Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan kembali melanjutkan kepemimpinan di periode ketiga pada masa jabatan 2025-2030.
Mansurudin, Ketua DPD PAN Kabupaten Sukabumi | Foto : Sukabumi Update
Life26 April 2024, 20:30 WIB

Kamu Akan Tetap Miskin Jika 10 Kebiasaan Ini Masih Terus Dilakukan!

Kebiasaan buruk dapat menghambat kemajuanmu dan membuatmu terjebak dalam jurang kemiskinan.
Ilustrasi - Kebiasaan buruk dapat menghambat kemajuanmu dan membuatmu terjebak dalam jurang kemiskinan. (Sumber : Freepik)
Inspirasi26 April 2024, 20:24 WIB

5 Kebiasaan Orang China yang Membuat Hidupnya Gampang Kaya dan Jauh dari Kemiskinan

Orang China memiliki kebiasaan yang membuat hidupnya selalu kaya dan jauh dari kehidupan miskin di masa depannya, apalagi di hari tuanya.
Ilustrasi. Kebiasaan orang china yang membuatnya hidup kaya. | Sumber foto : Pexels/Pixabay
Sukabumi26 April 2024, 20:09 WIB

Kades Ungkap Penyebab Banjir hingga Rendam Jalan dan 18 Rumah Warga di Cidahu Sukabumi

Data sementara terdampak banjir yang melanda Kampung Pasirdoton Desa Pasirdoton Kecamatan Cidahu Kabupaten Sukabumi, pada Kamis, 25 April 2024 bertambah
Kondisi jalan raya Cidahu dan rumah warga yang terendam banjir. (Sumber : Istimewa)
Life26 April 2024, 20:07 WIB

6 Cara Membaca Karakter Orang Pecundang di Sekitar Kita, Kenali Ciri-cirinya

Membaca karakter orang pecundang di sekitar kita sesungguhnya cukup mudah. Tentunya dengan mengenali beberapa karakter yang melekat di dalam dirinya.
Ilustrasi. Membaca karakter orang yang pecundang. | Sumber foto : Pexels/Mike Greer
Keuangan26 April 2024, 20:00 WIB

Sumber Pendapatan Pasif, 6 Manfaat Investasi dalam Pengelolaan Keuangan

Beberapa jenis investasi, seperti saham dividen, obligasi, atau properti sewa, dapat menghasilkan pendapatan pasif secara teratur. Pendapatan dari investasi ini dapat membantu meningkatkan arus kas dan memberikan stabilitas finansial tambahan.
Ilustrasi. Perhitungan Ekonomi. Manfaat Investasi dalam Pengelolaan Keuangan. (Sumber : Pexels/Mikhail Nilov.)