SUKABUMIUPDATE.com - Kini, istilah stunting sudah tidak asing lagi. Kondisi terganggunya aspek fisik dan kognitif anak secara permanen yang disebabkan oleh malnutrisi kronis ini membawa berbagai dampak kesehatan maupun perekonomian yang negatif di masa depan. Fokus pada pencegahan stunting, Danone Indonesia dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat memulai kerjasama melalui pelatihan tenaga kesehatan; edukasi nutrisi, hidrasi, dan perilaku hidup bersih sehat; hingga bantuan akses nutrisi kepada anak di atas 1 tahun.
Program pencegahan stunting akan dilaksanakan pada 14 kabupaten/ kota prioritas pencegahan stunting dan memberikan manfaat kepada sekitar 1 juta masyarakat sampai dengan tahun 2023. Dampak permanen dari kondisi stunting dapat menghambat visi pemerintah Indonesia dalam memajukan kualitas sumber daya manusia.
Hal ini disebabkan karena anak stunting beresiko lebih tinggi memiliki penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, diabetes, dan lainnya di masa depan. Selain itu, anak stunting berpenghasilan 20 persen lebih rendah dari anak yang tumbuh optimal, dan berpotensi menimbulkan kerugian negara hingga 2-3 persen atau setara dengan sekitar 400 Trilyun Rupiah.
BACA JUGA: Aqua Babakanpari Sukabumi Gelar Pendidikan Lingkungan di Taman Kehati
Untuk menghindari dampak tersebut, kegiatan pencegahan yang dilakukan lintas sektor merupakan hal yang paling efektif untuk menurunkan angka prevalensi stunting di Indonesia. Dalam keterangan tertulisnya, Ridwan Kamil, Gubernur Provinsi Jawa Barat menyambut baik kerjasama antara pihaknya dan Danone Indonesia, “Mimpi kita untuk Indonesia Maju dapat terwujud dengan kerjasama lintas sektor.
Tepat satu tahun setelah Deklarasi Pencegahan Stunting Pemerintah Provinsi Jawa Barat, kami kembali menunjukkan komitmen untuk menurunkan angka stunting di Jawa Barat untuk mencapai zero new stunting pada 2023. Kami membuka peluang sebesar-besarnya akan kemitraan dengan berbagai pihak mulai dari Pemerintah Pusat, Dinas Kesehatan, akademisi, tenaga ahli, hingga dunia usaha untuk membantu kami dengan pendekatan nutrisi, sanitasi, dan edukasi.”
Program pencegahan stunting yang efektif harus mencakup Intervensi Gizi Spesifik (faktor nutrisi) dan Intervensi Gizi Sensitif (faktor lingkungan), dimana keduanya harus berjalan secara bersamaan dan konsisten. Danone Indonesia sebagai perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan minuman bernutrisi merupakan pelopor inisiatif pencegahan stunting terpadu dan berkelanjutan melalui program-program unggulan dan kegiatan edukasinya.
Bunda PAUD Jabar Atalia Praratya Kamil bersama bunda PAUD Kabupaten Sukabumi Yani Marwan Hamami memperagakan gerakan cuci tangan kepada siswa PAUD di Kecamatan Sukaraja, Rabu (11/13/2019)
Connie Ang, Presiden Direktur Danone Specialized Nutrition Indonesia menyatakan, “Kami berkomitmen untuk terus berkontribusi pada Generasi Maju Indonesia, salah satunya dalam hal pencegahan stunting. Untuk pertama kalinya di Jawa Barat, kami menggabungkan seluruh kegiatan terkait nutrisi, edukasi, dan sanitasi yang sudah saling terintegrasi di satu daerah.
Dengan integrasi ini, program dapat dilakukan secara berdampingan, menyasar target yang sama dalam waktu yang bersamaan, dan diharapkan dapat memberikan dampak yang lebih baik kepada masyarakat. Kerjasama ini juga sebagai kelanjutan dari dukungan kami kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada Deklarasi Pencegahan Stunting tahun lalu.”
Dalam penandatanganan perjanjian kerjasama “Bersama Danone Cegah Stunting”, disepakati bahwa beberapa program terpadu yang akan direalisasikan antara lain; pertama, peningkatan kemandirian dan kemampuan tenaga kesehatan dan kader untuk mengevaluasi status gizi balita dan menangani anak terindikasi stunting secara cepat dan seksama melalui program Aksi Cegah Stunting;
Kedua, Sosialisasi dan edukasi gizi seimbang Isi Piringku dan hidrasi sehat Ayo Minum Air (AMIR); Ketiga, Dukungan 33.000 akses nutrisi pertumbuhan yang dikumpulkan dari pledge berbagai lapisan masyarakat untuk sekitar 8.000 anak. Hal ini juga menandai puncak dari gerakan sosial Aksi Nutrisi Generasi Maju oleh SGM Eksplor yang telah berjalan sejak awal tahun 2019;
BACA JUGA: Melihat Pemberdayaan Petani di Taman Kehati AGM Babakanpari Sukabumi
Keempat, Pembangunan sarana prasarana air bersih dan sanitasi, serta edukasi Perilaku Hidup Bersih Sehat melalui WASH (Water and Sanitation Hygiene); Kelima, Edukasi pilah sampah Bijak Berplastik.
Sebagai permulaan, kegiatan “Bersama Danone Cegah Stunting” telah dimulai di Desa Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Rabu, 13 November 2019 dan dihadiri oleh sekitar 2.000 masyarakat. Kegiatan berfokus pada kegiatan edukasi diskrining gizi di Posyandu Mawar 7, edukasi gizi seimbang dan pola hidup bersih sehat di PAUD Al Muttariyah dan SMA 1 Sukaraja.
“Kami berharap upaya pencegahan stunting secara terpadu bekerjasama dengan Danone Indonesia akan menjadi salah satu langkah kongkret pemerintah Jawa Barat untuk mencegah stunting secara berkesinambungan di tingkat masyakarat, sehingga dapat terwujud masyarakat yang juara lahir dan batin, termasuk di bidang kesehatan anak-anak sebagai fondasi kehidupan yang lebih baik di masa depan.” tutup Ridwan Kamil.