SUKABUMIUPDATE.com - Suara gemuruh dan dentuman terdengar di lokasi bencana pergerakan tanah Kampung Ciherang, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi pada Sabtu (30/1/2021) malam. Bahkan dentuman terekam sensor seismik BMKG.
Kepala Desa Cijangkar, Heri Suherlan membenarkan kejadian tersebut. Bahkan Heri menyebut sempat terjadi kepanikan pada Sabtu malam sekitar pukul 19.00 WIB. Warga yang mendengar suara dentuman langsung berlarian ke luar rumah menuju tempat yang lebih aman.
"Belum tahu suara ngabledug (dentuman, red) itu dari mana. Tapi sekarang mah retakan-retakan tanah makin meluas. Kalau sebelumnya retakan terpisah, sekarang sudah satu jalur retakan," kata Heri saat dihubungi sukabumiupdate.com, Minggu (31/1/2021).
BACA JUGA: Gemuruh di Lokasi Bencana Ciherang Sukabumi Terekam Sensor Seismik, BMKG Beri Penjelasan
Heri mengatakan, pada Kamis, 28 Januari 2021 juga sempat terasa getaran akibat pergerakan tanah. Tanah turun beberapa centimeter membuat retakan tanah semakin menganga.
"Kalau kajian dari Badan Geologi belum ada, tapi dari lokal, DPESDM sudah meneliti ke lokasi. Mereka menyampaikan bahwa retakan dari arah timur bisa mengakibatkan longsor di sebelah barat," lanjutnya.
Heri melanjutkan, jumlah pengungsi kini bertambah sementara bantuan sembako mulai menipis. "Setelah ditaksir, untuk 130 Kepala Keluarga dengan 404 jiwa sembako hanya cukup untuk empat hari. Jadi untuk sementara memanfaatkan warga yang masih punya stok sembako di rumah masing-masing," tandas Heri.
BACA JUGA: Kapan Relokasi? Korban Pergerakan Tanah Ciherang Sukabumi Lebih Sebulan Mengungsi
Diberitakan sebelumnya, berdasarkan hasil monitoring BMKG terhadap sejumlah sensor seismik di wilayah Kabupaten Sukabumi, menunjukkan adanya anomali gelombang seismik ketika warga melaporkan suara gemuruh yang disertai bunyi dentuman tersebut.
Kabid Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono memaparkan bahwa anomali seismik ini tampak sebagai gelombang frekuensi rendah (low frekuensi). Sepintas gelombang (waveform) seismiknya mirip rekaman longsoran atau gerakan tanah. Fenomena alam pergerakan tanah memang lazim menimbulkan suara gemuruh bahkan dentuman yang dapat didengar warga di sekitarnya.
Ingat Pesan Ibu: Wajib 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas serta aktivitas di luar rumah). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.