SUKABUMIUPDATE.com - Bencana pergerakan tanah di Kampung Ciherang, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi membuat warga dihantui perasaan cemas. Setiap malam, warga harus meninggalkan rumahnya dan mengungsi ke rumah kerabat atau tempat pengungsian di SD Ciherang.
Warga korban pergerakan tanah ini mulai mengungsi setelah bencana itu terjadi pada pertengahan Desember 2020 lalu.
BACA JUGA: Kebakaran di Lokasi Pergerakan Tanah Ciherang Sukabumi, Begini Kronologinya
"Pada malam hari warga masyarakat mengungsi ke rumah kerabat terdekat dan ke SD Ciherang yang masih dianggap relatif aman," kata kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi Anita Mulyani.
BPBD Kabupaten Sukabumi mencatat 37 KK dengan jumlah 114 Jiwa terdampak bencana ini.
Selain memaksa warga untuk mengungsi, bencana pergerakan tanah yang melanda Kampung Ciherang, Desa Cijangkar, berdampak kepada bangunan. Rumah-rumah yang berdiri di atas tanah bergerak itu rusak, lantai belah serta dinding retak.
Bahkan beberapa rumah sudah terpaksa dirobohkan karena kondisi yang membahayakan. "6 Rumah sudah dirobohkan karena kondisi yang memang sudah tidak layak huni dan membahayakan," kata Anita.
Anita menyatakan, penghuni dari rumah yang dirobohkan itu kini tinggal di rumah keluarga terdekatnya. Untuk selanjutnya, BPBD masih menunggu kajian dari badan geologi apakah layak tempat itu dibangun kembali rumah atau dipindahkan. Untuk pembangun kembali rumah yang dirobohkan itu, Anita menyatakan ada yang mandiri ada yang dibantu oleh relawan dan ada juga yang dibantu oleh pemerintah.
"Sampai saat ini masih menunggu kajian dan langkah yang harus diambil untuk masyarakat yang terdampak," jelasnya.
BPBD terus memonitor pergerakan tanah sambil Terus mengambil langkah, koordinasi dengan pihak pusat dan provinsi serta pemerintah daerah untuk menyelesaikan bencana ini. "Kesabaran, ketawakalan dan kerja sama semua pihak dalam bencana ini tentunya sangat dibutuhkan," jelasnya.
Ingat Pesan Ibu: Wajib 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas serta aktivitas di luar rumah). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.