SUKABUMIUPDATE.com - Perajin tahu-tempe di Cianjur berhenti produksi sejak beberapa hari terakhir. Mereka melakukan aksi mogok serentak di berbagai daerah menyusul terus naiknya harga kacang kedelai impor yang dirasa sangat merugikan mereka.
Adi Suardi, salah seorang pemilik pabrik tahu di Cianjur mengatakan, sejak per 1 Januari 2021 para perajin tahu di Cianjur sepakat untuk mogok produksi menyusul terus naiknya harga kacang kedelai impor yang merupakan bahan baku utama pembuatan komoditi tersebut.
"Sekitar empat hari kami berhenti produksi, akibat terus naiknya harga kedelai impor yang selama ini menjadi bahan utama," kata Adi kepada wartawan, Senin (4/1/2021).
BACA JUGA: Cara Produsen Tahu di Sukabumi Bertahan Saat Harga Kedelai Meroket
Adi mengungkapkan, normalnya harga kedelai impor berkisar Rp 7.000 per kilogram. Namun sejak satu bulan terakhir mengalami kenaikan hingga di kisaran Rp 9.000 per kilogram.
Kondisi tersebut, lanjut Adi, sangat memberatkan para pengusaha tahu-tempe. Karena mereka harus menambah biaya produksi, sementara sangat sulit untuk menaikan harga komoditi di pasaran.
"Jika kondisi ini terus berlanjut, kami terpaksa mengurangi ukuran tahu-tempe yang dijual agar bisa menutupi biaya produksi dan membayar gaji para pekerja," ujarnya.
BACA JUGA: Sempat Mogok Tiga Hari, Perajin Tempe Sukabumi Jualan Lagi Besok
Adi menambahkan, para pengusaha tahu-tempe saat ini hanya bisa menunggu kebijakan dari pemerintah agar harga kedelai impor dapat kembali normal.
"Semoga saja semua dapat kembali normal. Jika mulai produksi kembali kami hanya akan memanfaatkan stok kedelai yang masih tersisa di pabrik," tandasnya.
Ingat Pesan Ibu: Wajib 3M (memakai masker, menJaga Jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.