SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah perajin tempe di Sukabumi sempat mogok jualan selama tiga hari usai kenaikan harga kedelai impor. Aksi mogok dilakukan pada Jumat-Minggu tanggal 1-3 Januari 2021.
Sukmawijaya, salah satu perajin tempe di Sukabumi mengatakan, aksi mogok jualan itu menyusul kenaikan harga kedelai impor kini tembus Rp 10.000 per kilogram. Kenaikan dimulai sejak pertengahan November 2020 secara bertahap.
"Ke awal Desember 2020 itu terus naik. Kondisi hari ini yang paling pecah rekor harga kedelai paling tinggi, Rp 10.000 per kilogram. Dulu paling sampai harga Rp 9.000-an," kata Sukmawijaya kepada sukabumiupdate.com, Minggu (3/1/2021).
BACA JUGA: Cara Produsen Tahu di Sukabumi Bertahan Saat Harga Kedelai Meroket
Sukmawijaya menjelaskan, rencananya para perajin tempe di Jabodetabek, termasuk Sukabumi akan kembali berjualan pada Senin (4/1/2021) dan sepakat untuk menaikkan harga 20 hingga 30 persen dari harga biasa.
"Mogok jualan dulu, minimal supaya masyarakat sadar bahwa harga kedelai naik. Kalau biasanya jualan Rp 3.000, jadi Rp 3.500 atau Rp 4.000 per batang. Kenaikan Rp 500 sampai Rp 1.000 per batang. Untuk produksi kita pertahankan. Kalau dikurangi bukannya untung, nanti malah buntung," imbuhnya.
Ia menyebut, 90 persen kedelai di Indonesia adalah impor. Adapun kedelai dalam negeri, seringkali tak punya banyak stok.
"Kedelai lokal itu rata-rata produksinya 400.000 ton per tahun. Sementara impor itu bisa 2,8 sampai 3 juta ton per tahun. Kita perajin tempe mau aja pakai lokal, cuma kendalanya barangnya sering enggak ada, terbatas," lanjutnya.
BACA JUGA: Bahan Baku Tempe dan Tahu, FKDB Siap Tampung Kedelai Petani di Sumut
Sukmawijaya berharap pemerintah bisa segera turun tangan, mengupayakan agar harga kedelai impor bisa kembali stabil.
"Walaupun margin kecil, kita kejar di volume saja lah. Kita berharap semoga pemerintah bisa segera mencari solusi dan langkah-langkah konkret terhadap harga kedelai yang terus meningkat ini. Harga distabilkan lagi," tandas Sukmawijaya.
Ingat pesan ibu: Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.