SUKABUMIUPDATE.com - Sama seperti dinamika pada aset pasar saham, kripto juga memiliki aspek psikologi pasar di dalamnya. Ini dikarenakan, walaupun berbentuk digital, kripto tetap melibatkan manusia dalam setiap proses transaksinya.
Sebelum jauh mengetahui tentang psikologi dalam pasar kripto, ada hal yang harus Anda pahami terlebih dahulu, yakni apapun jenis transaksi atau jual beli aset saham, pastinya melibatkan manusia di dalamnya.
Dilansir dari Psychology Today, ada kecenderungan manusiawi seperti rasa takut (fear) maupun keserakahan (greed) ketika melakukan jual beli saham.
Dalam level individu, hal ini disebut sebagai psikologi trader atau aspek psikologi seseorang yang melakukan kegiatan jual beli aset saham.
Sedangkan di level keseluruhan, hal ini disebut sebagai psikologi pasar. Seorang trader harus memahami apa yang sedang terjadi di pasar, seperti fenomena naik turunnya harga aset di bursa saham.
Psikologi Pasar Kripto
Sejumlah orang berpendapat, fluktuasi di pasar kripto sangatlah tinggi. Bahkan, dalam hitungan detik saja, suatu aset kripto bisa mengalami lonjakan nilai yang sangat tinggi atau sebaliknya, terjun sangat dalam mengalami penurunan nilai yang sangat drastis.
Nah, sebagai trader kripto, Anda harus pandai memahami gejala-gejala seperti yang disebutkan di atas.
Tak hanya menganalisa harga di pasar akan mengalami kenaikan atau penurunan, Anda juga harus bisa melakukan analisa perbedaan apakah aset kripto tersebut akan mengalami stagnan (tak bergerak naik maupun turun) atau terkonsolidasi (ada pengaruh lain yang membuatnya bergerak naik atau turun).
Pasar kripto digerakan oleh para pelaku di dalamnya, seperti trader, broker maupun aspek eksternal yang memiliki dampak berpengaruh terhadap pergerakan aset kripto.
Biasanya, sebuah aset kripto akan merangkak naik nilainya ketika ada pemenang atau mayoritas orang membicarakan bahkan membeli aset tersebut sehingga posisinya mengalami lonjakan kenaikan dengan sangat cepat.
Fenomena tersebut harus ditanggapi secara tenang, karena di setiap pergerakan harga, selalu ada pihak yang meraih keuntungan ataupun kerugian di waktu yang bersamaan.
Meskipun uang yang mengalir tentunya akan berpihak kepada yang menang atau mayoritas pemilik saham tersebut.
Simplenya, sebuah aset akan mengalami tren Bullish atau istilahnya ketika aset tersebut banyak yang beli dan laku di pasar, maka nilai daripada aset tersebut akan turut serta mengalami kenaikan.
Sebaliknya, ketika aset tersebut banyak dijual, akan mengalami penurunan tren dan menjadi tidak laku di pasaran, ini artinya aset tersebut mengalami tren Bearish.
Faktor yang Mempengaruhi Suatu Aset Mengalami Naik Turun Harga
Ada banyak sekali faktor yang mempengaruhi sebuah aset mengalami kenaikan atau penurunan. Namun, ada dua hal faktor umum yang wajib Anda ketahui berdasarkan jangka panjang atau jangka pendek dampak pengaruhnya.
Dua faktor ini yaitu faktor fundamental dan teknikal. Dua faktor ini sangat umum digunakan dalam setiap dinamika yang terjadi di pasar seperti pada pergerakan pasar valuta asing (forex), komoditi (emas, perak, palladium, minyak, kapas dan lainnya) dan tentunya saham kripto juga.
Akan tetapi, Anda harus memahami bahwa kedua faktor tersebut sejatinya akan mengarah pada level keseimbangan. Yakni ketika permintaan dan penawaran memiliki nilai yang seimbang di pasar kripto.
Faktor Fundamental
Di sisi fundamental, para pelaku pasar atau trader maupun investor akan menjadikan sentimen dari suatu berita ekonomi sebagai dasar atau referensi untuk menganalisa pergerakan harga suatu aset ke depannya.
Contohnya, ketika pemerintah China melarang penambangan kripto pada pertengahan Mei 2021 lalu, para pelaku pasar mengalami fase ketakutan (fear) yang berdampak pada aksi penjualan aset secara besar-besaran.
Mengapa hal tersebut terjadi? Secara psikologi, para investor atau trader merasa khawatir akan mengalami kerugian karena dampak opini yang digiring atau dibuat oleh pemerintah tersebut.
Baca Juga :
Akhirnya, para investor atau trader tadi melikuidasi asetnya (mengkonversi atau menjualnya ke dalam aset lain yang lebih aman atau sedang naik, red) sembari mengamati aset yang ditinggalkannya tersebut apakah mengalami kenaikan atau semakin merosot nilainya.
Langkah cari aman seperti di atas merupakan hal yang normal untuk dilakukan. Mereka pastinya akan memilih aset lain yang lebih minim resiko.
Selain itu, contoh kasus yang dapat dipelajari yakni fenomena yang sedang terjadi baru-baru ini ketika inflasi di Amerika Serikat menghantam dolar habis-habisan.
Aset kripto pun ikut terdampak, namun mencoba bangkit di awal tahun 2022 sebagai langkah cepat para investor sehingga beberapa aset kripto kembali dilirik banyak orang.
Belum lagi berita di Indonesia yang terbaru mengenai sosok Ghozali Everyday yang berhasil mendapatkan profit besar ketika menjual foto selfienya dalam bentuk aset NFT. NFT dijual menggunakan aset kripto yakni Ethereum (Eth).
Otomatis, banyak orang membeli Eth dan membuat aset ini mengalami lonjakan nilai setelah berita Ghozali Everyday ramai diperbincangkan warganet di seluruh dunia.
Pada intinya, informasi atau berita hanyalah menjadi tren jangka pendek yang bisa mempengaruhi naik turunnya nilai aset kripto di pasar.
Faktor Teknikal
Di sisi teknikal, cara yang biasa digunakan para pelaku pasar yakni mereka akan melihat sejumlah sinyal yang ada pada pergerakan harga di masa lalu, atau istilah lainnya disebut dengan price action.
Selanjutnya, para pelaku pasar akan melakukan pemetaan atau sering disebut sebagai area support (rendah) and resistance (tinggi) atau SnR.
Area SnR ini biasanya akan dibuat dari titik high (tertinggi) dan low (terendah) dari suatu pergerakan harga selama periode sebelumnya.
ketika sebuah aset mendekati area resistance, harga aset tersebut akan mulai mendapatkan tekanan penjualan yang sangat kencang. Sebaliknya, ketika aset memasuki area support, harga aset tersebut akan mendapatkan tekanan pembelian yang sangat besar juga.
Untuk dapat melakukan pemetaan seperti ini, memang dibutuhkan pengalaman serta jam terbang yang mumpuni.
Namun, inilah skill yang biasa dimiliki oleh para trader, mereka mampu mendapatkan profit lebih cepat dibandingkan para investor.
Para trader juga kerap kali menggunakan alat bantu atau tools seperti indikator maupun tools teknikal lainnya yang sangat banyak sekali pilihannya.
Tools tersebut dapat membantu para trader untuk mengambil keputusan transaksi mereka di pasar saham.
Perlu Anda ketahui, analisa teknikal seperti ini dapat dijadikan sebagai pedoman berinvestasi jangka panjang.
Begitu juga sebaliknya, analisa fundamental dapat dijadikan pedoman berinvestasi untuk jangka pendek.
Intinya, kedua faktor tersebut digerakan oleh psikologi manusia. Pergerakannya terjadi secara bersamaan dalam skala yang besar atau masif. Sehingga, sebuah aset kripto akan mengalami naik turun harga dikarenakan ada psikologi manusia dibelakangnya yang menggerakan aset kripto tersebut.