NFT: Aset Karya Seni Digital yang Makin Digandrungi

Rabu 12 Januari 2022, 17:27 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - NFT atau Non-Fungible Token menjadi sebuah aset karya seni digital yang mengalami lonjakan popularitas akhir-akhir ini. Bukan tanpa alasan, NFT dipercaya oleh para seniman dikarenakan teknologi yang ada pada aset kripto ini memungkinkan bukti kepemilikan aset karya seni yang bisa digunakan di dunia virtual serta dapat digunakan di dunia nyata sebagai koleksi digital yang memiliki nilai tinggi.

Teknologi NFT memiliki dampak yang sangat besar terhadap ekosistem seni, musik, desain, properti intelektual bahkan berbagai barang-barang antik dan mewah.

NFT yang mengusung teknologi blockchain, semua transaksi jual beli karya seni akan dilacak dan dicatat dalam blockchain. Hal ini tentunya akan sangat bermanfaat bagi para seniman yang ingin mendapatkan pembayaran royalti atas karya seni yang mereka buat.

Baca Juga :

Contohnya, seorang desainer grafis bernama Robert Zumkeller berhasil menerima royalti sebesar 10 persen dari setiap transaksi karya seni yang ia jual di pasar kripto. 

"Hal itu tidak mungkin terjadi jika kita menjual karya seni dalam wujud fisik," terang Zumkeller dilansir dari Futurity.

Di dunia digital, sebuah karya seni akan bertransformasi menjadi bentuk berkas data atau file yang dapat disalin sebanyak mungkin tanpa adanya batasan. 

Meski jumlah data atau file nya disalin begitu banyak, namun satu aset atau satu objek karya seni tersebut akan memiliki kepemilikan resmi. 

Artinya, seniman yang membuat karya seni tersebut akan terus mendapatkan royalti jika karya seni itu terus berkembang atau proses jual belinya semakin besar.

photoTren jual beli token NFT yang mengalami peningkatan pada tahun 2021 lalu - (via nftsstreet.com)</span

Menyukil data dari Dappradar, pasar jual beli NFT mengalami kenaikan selama 12 bulan terakhir dengan catatan peningkatan sebesar 700 persen dari kuartal kedua hingga kuartal ketiga tahun 2021 lalu. 

fenomena ini juga turut mengkonfirmasi bahwa pasar blockchain atau kripto memang mengalami peningkatan sebanyak 100 ribu kali lipat dalam periode 10 tahun terakhir. 

Dilansir dari The Verge, seorang profesor teknologi blockchain dari Universitar Zurich bernama Claudio Tessone pernah mengatakan, desain yang terkonsep dengan baik membuat teknologi NFT banyak digandrungi banyak orang terutama para seniman.

“Penciptaan aset digital kian hari memiliki nilai yang tinggi, sehingga mendorong banyak orang untuk turut terlibat dalam tren tersebut,” kata Tessone.

Meski NFT sedang tren, konsumsi energi aplikasi blockchain yang semakin menggelembung menjadi topik yang serius diperbincangkan banyak ahli. 

Namun, hadirnya teknologi proof of stake di masa mendatang akan menjadi harapan bagi konsep arsitektur baru blockchain untuk dapat mengatasi permasalahan konsumsi listrik yang sedang dikhawatirkan tersebut. 

Akan tetapi, arsitektur baru tersebut tetap saja berpotensi menciptakan masalah baru. Blockchain proof of stake akan memberi imbalan bagi pengguna yang menaruh deposit sehingga memungkinkan terjadinya dorongan spekulasi di pasar saham.

Tessone menjelaskan, memang saat ini akan sulit untuk membayangkan keberadaan blockchain tanpa spekulasi. 

"Saya ingin komunitas kripto lebih memperhatikan ekonomi kripto dengan ekonomi yang berfungsi di masa depan," ujarnya.

Belum lagi adanya pro dan kontra terkait eksistensi kripto yang dianggap sejumlah elit global mengancam mereka. 

Mereka akhirnya menggiring wacana melalui berbagai media untuk membuat berita NFT dengan cara menyoroti sisi spekulasinya. 

Baca Juga :

4 Hal Tentang Bisnis NFT yang Perlu Anda Ketahui

Seorang profesor dari MIT bernama Catherine Tucker sependapat dengan Tessone. Ia mengatakan, fenomena anti-kripto dapat menyebabkan kurangnya nilai kegunaan ideal aset kripto di masa mendatang.

"Satu permasalahan soal anonimitas pada teknologi blockchain adalah penipuan finansial. Sebagai contoh, seorang seniman bisa saja berkonspirasi dengan pembeli untuk mendorong harga karyanya menjadi naik," terang Tucker.

Meski begitu, Tucker mengatakan bahwa NFT tak sepenuhnya bisa disalahkan juga. Ia menilai hal tersebut merupakan gejala normal dimana beberapa pengguna di lingkungan yang belum jelas melakukan biaya dengan transaksi tinggi.

“Pada akhirnya, teknologi hanyalah teknologi,” pungkas Tucker. 

Koleksi Video Lainnya:

Sukses, Lesti Kejora dan Rizky Billar Geluti Bisnis Ini!

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Tags :
Berita Terkini
Sehat25 April 2024, 13:00 WIB

Bebas Asam Urat dengan 10 Cara Alami: Mencegahnya Tanpa Obat-obatan

Ada beberapa cara alami untuk mencegah dan mengelola asam urat yang bisa Anda lakukan.
Ilustrasi - Ada beberapa cara alami untuk mencegah dan mengelola asam urat yang bisa Anda lakukan. (Sumber : Freepik.com)
Bola25 April 2024, 12:15 WIB

Prediksi dan Link Live Streaming Dewa United vs Madura United di Liga 1 Pekan ke-33

Dewa United vs Madura United akan saling bentrok sore ini di Liga 1 2023/2024 pekan ke-33.
Dewa United vs Madura United akan saling bentrok sore ini di Liga 1 2023/2024 pekan ke-33. (Sumber : X/@dewaunitedfc_/@MaduraUnitedFC).
Kecantikan25 April 2024, 12:00 WIB

Tetap Lembab, 10 Tips Memiliki Kulit Glowing Meski Cuaca Panas

Jangan lupa untuk tetap konsisten dalam merawat kulit dan memberikan perhatian ekstra saat cuaca panas atau musim panas agar kulit tetap glowing.
Tetap Lembab, Ini Tips Memiliki Kulit Glowing Meski Cuaca Panas (Sumber : pexels.com/AndreaPiacquadio)
Life25 April 2024, 11:30 WIB

10 Kebiasaan Orang Baik yang Membuatnya Disenangi Semua Kalangan

Orang yang baik biasanya terbuka untuk mendengarkan dan memahami perspektif orang lain.
Ilustrasi. Orang yang baik biasanya terbuka untuk mendengarkan dan memahami perspektif orang lain. (Sumber : Pexels/KetutSubiyanto)
Sukabumi25 April 2024, 11:25 WIB

Jemaah Haji Kota Sukabumi Tahun 2024 Ada 336 Orang, Lebih Banyak Perempuan

Kemenag berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Sukabumi terkait keberangkatan.
(Foto Ilustrasi) Tahun 2024 Kota Sukabumi mendapat penambahan kuota 80 orang sehingga jumlah calon jemaah haji yang akan diberangkatkan adalah 336 orang. | Foto: Pixabay
Motor25 April 2024, 11:00 WIB

8 Dampak yang Terjadi Apabila Motor Jarang Dipanaskan, Yuk Kenali!

Jarang memanaskan motor dapat menimbulkan beberapa dampak negatif.
Jarang memanaskan motor  dapat menimbulkan beberapa dampak negatif. | (Sumber : Freepik.com/@ pressfoto)
Sukabumi25 April 2024, 10:55 WIB

Sempat DPO, Bos Investasi Bodong Senilai Rp 5 Miliar di Sukabumi Serahkan Diri

H selaku direktur dan pemilik CV AAP merupakan oknum wartawan.
H (43 tahun) saat diperiksa di Mapolres Sukabumi Kota, Rabu, 24 April 2024. | Foto: Humas Polres Sukabumi Kota
Sehat25 April 2024, 10:30 WIB

Menyembuhkan Asam Urat Secara Alami dengan 8 Gaya Hidup Sehat

Penting untuk diingat bahwa sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum memulai atau mengubah regimen pengobatan asam urat, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya atau sedang mengonsumsi obat-obatan lain.
Ilustrasi. Untuk Menyembuhkan Asam Urat Secara Alami Yuk Terapkan Cara Pola Hidup Sehat. | Foto: Freepik/@freepik
Life25 April 2024, 10:00 WIB

Bersyukur, 10 Kebiasaan Kecil yang Membuat Kamu Bisa Hidup Lebih Bahagia

Dengan mempraktikkan kebiasaan-kebiasaan kecil ini, kamu dapat meningkatkan kebahagiaan dan menjalani hidup yang lebih memuaskan.
Ilustrasi - Dengan mempraktikkan kebiasaan-kebiasaan kecil ini, Anda dapat meningkatkan kebahagiaan dan menjalani hidup yang lebih memuaskan. (Sumber : Freepik.com/jcomp)
Sukabumi25 April 2024, 09:43 WIB

28 Tahun Otda: Kota Sukabumi Komitmen Soal Ekonomi Hijau dan Lingkungan Sehat

Otonomi daerah adalah upaya desentralisasi kekuasaan kepada pemerintah daerah.
Sekda Kota Sukabumi Dida Sembada memimpin apel memperingati Hari Otda ke-28 di halaman Setda Kota Sukabumi, Kamis (25/4/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi