Cicantayan Sukabumi, dari Manggis dan Bata Merah Menuju Wisata Berbasis Desa

Minggu 27 Juni 2021, 12:52 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Menyebut Cicantayan Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, maka yang seringkali diingat adalah manggis dan bata merah. Ini adalah dua komoditas usaha rakyat yang melambungkan nama Cicantayan yang kekinian tengah dirancang  menjadi kawasan wisata berbasis desa.

Untuk manggis, setidaknya ada dua desa yang menjadi sentra penghasil utamanya yaitu Cimanggis dan Hegarmana. Dimana dari kedua desa ini manggis tak hanya menyebar ke seluruh Indonesia tapi juga diekspor hingga mancanegara, Thailand dan China.

Sementara untuk Bata Merah, Camat Cicantayan Sendi Apriandi kepada sukabumiupdate.com beberapa waktu lalu menyebut pelaku usaha ini terus bertambah, mencapai lebih dari 100 pengrajin. Sempat khawatir terbenam dengan kemunculan bata putih (hebel), ternyata bata merah khususnya dari Cicantayan Sukabumi tetap diminati konsumen.

Namun dua komoditas ini tentu sulit untuk dikembangkan secara masif. Manggis terbentur lahan untuk penambahan luasan perkebunan, sedangkan bata merah selama ini bahan baku utamanya sangat tergantung dengan limbah pertambangan tambang yang tentu dimasa mendatang sulit dikembangkan.

Baca Juga :

Kebun Manggis Bertambah, Distan Sukabumi Target Kenaikan Ekspor Hingga 9 Ribu Ton

Pemerintah Kecamatan Cicantayan harus mencari dan mencoba sektor lain yang bisa dikembangkan oleh semua desa yang ada di wilayah tersebut. Pariwisata menjadi pilihan utama karena dari 8 Desa yang ada di Cicantayan, ternyata semuanya memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai objek wisata.

Setidaknya pilihan ini menurut Sandi, selaras dengan 6 keunggulan yang dimiliki Kecamatan Cicantayan, yaitu; 

1. Kesadaran sosial, dimana warga Cicantayan kaya akan kekayaan alam dan sosiohumaniora. Menurut camat, warga Cicantayan itu manut, adaptasi tinggi, mempertahankan budaya tanpa harus tertinggal oleh zaman.

2. Posisi Cicantayan cukup dekat dengan pusat keramaian. Sehingga berharap bisa menjadi simpul atau transif bagi masyarakat yang mau beraktivitas ke pusat keramaian (kota sukabumi) dan ibu kota Sukabumi Utara nantinya (Cibadak).

3. Inisiatif Kolektif, dimana ada ikatan kebersamaan antara kecamatan, desa, masyarakat. 

4. Fragmen Ruang Aktivitas. Saat ini Cicantayan mulai memiliki banyak varian yang luar biasa. banyak. dari masing-masing desa. setiap desa punya varian yang berbeda. geografi ada gunung, sungai, hutan pendidikan, potensi tambang dll

5. Kelembagaan aktif. Keberadaan bumdes, koperasi, berbagai institusi yang ada, baik negeri maupun swasta

6 Memiliki event potensi.

"Dengan 6 keunggulan ini, kami berhadap Cicantayan bersinergis dengan program Kabupaten Sukabumi (RPJMD). Diantaranya pariwisata, ekonomi mikro, optimalisasi tenaga serapan, ketahanan pangan, laju investasi dan kesesuaian daya dukung lingkungan hidup," ungkap Sandi Apriandi.

photoCamat Cicantayan Sendi Apriandi - (dok Pemerintah Kecamatan Cicantayan)</span

Mewujudkan desa wisata menjadi konsensus atau kesepakatan bersama warga sebagai solusi sejumlah permasalahan yang selama ini muncul. Mulai dari masalah sosial, kemiskinan hingga infrastruktur, seperti jalan rusak dan lainnya.

"Masih banyak ruang yang bisa dioptimalkan. Misal jalan dari dulu rusak, tidak pernah baik. Di Sisi lainnya kita masih menghadapi pandemi sehingga anggara infrastruktur digeser. Akhirnya muncul kesimpulan menjadikan salah satu program pemerintah, titik poin pembangunan ke depan diantaranya pembangunan desa-desa wisata," beber Camat Cicantayan.

Dengan enam keunggulan tersebut, Februari 2019 silam program pembangunan desa wisata diluncurkan di Cicantayan. Pariwisata menjadi strategi untuk menciptakan pembangunan, dengan gerakan awal bernama Wonder Saba Cicantayan, yang artinya saminggu nyaba di Cicantayan.

Semua komponen berkeliling dan mengeksplor. Komunitas pusaka cinta (paguyuban saba kecamatan cicantayan) berisi warga dengan komitmen membangun Cicantayan, baik pribumi maupun dari luar memulai gerakan ini. 

Baca Juga :

"Kita bikin etalase, papan informasi, memberdayakan masyarakat. Ternyata disambut positif oleh warga. Setiap desa memiliki kawan kawan penggerak wisata, baik karang taruna, dan masyarakat, pelaku ukm dan lainnya. Pak bupati pernah dua hari berkeliling di Cicantayan, salah satunya mengunjungi Goa Sarongge. dulu seram gelap sekarang terang dengan program ini bisa membuktikan bahwa pariwisata bisa mendorong perekonomian," sambung Sandi.

Dari sana terus berkembang, di setiap desa kini ada spot dan even wisata, budaya, lingkungan, alam dan lainnya. Berlanjut pada akhir 2019 berlangsu CEW atau Cicantayan Event Week dimana setiap desa menampilkan atraksi dan upaya keunggulan masing-masing untuk dipertontonkan ke masyarakat umum.

"Saat itu kita bikin Sapoe ulin di lembur, warga diberi akses selama seminggu untuk bermain di semua lokasi wisata di 8 desa yang ada di Cicantayan," tambah Sandi.

Keberadaan desa wisata ini langsung berdampak pada pertumbuhan UMKM untuk pendukung pariwisata wisata. Data awal 20 hingga 30 UMKM, dan sejak ada program pengembakan wisata tercatat ada 100 UMKM yang mendaftar pengurusan izin setiap tahunnya. 

"Sekarang itu sudah hampir 300 UKM di Cicantayan jadi mereka bergairah," lanjut pungkas Camat Cicantayan, Sendi Apriandi.

Kemandirian warga dalam berusaha dan mengembangkan potensi ini juga mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah. Perbaikan jalan Cimahi Bojong yang diusulkan dalam musrembang sebagai akses untuk pengembangan wisata berbasis masyarakat

"Maka jalan itu dibangun, alhamdulilah bisa menjawab keraguan warga atas pengembangan potensi wilayah," ucap Sendi.

Delapan desa yang berada di Kecamatan Cicantayan adalah Hegarmanah, Cimahi, Cisande, Cicantayan, Cijalingan, Lembursawah, Sukadamai dan Cimanggis. 

Seperti di Desa Lembursawah ada vila gedokan menawarkan wisata perbukitan.  view kemana-mana dibawahnya ada tubing river sungai Cimahi. Disana ada tiga operator dari warga lokal yang sudah berjalan hingga hari ini. termasuk tubing anak-anak di irigasi karadenan, airna jernih," pungkas Sendi.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Science20 April 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 20 April 2024, Cek Dulu Sebelum Berakhir Pekan!

Prakiraan cuaca hari ini Sabtu 20 April 2024, Sukabumi dan sekitarnya.
Ilustrasi - Prakiraan cuaca hari ini Sabtu 20 April 2024, Sukabumi dan sekitarnya. (Sumber : Freepik)
Sukabumi20 April 2024, 00:14 WIB

Usai Lebaran, Pasien Membludak di RSUD Palabuhanratu Sukabumi

Humas RSUD Palabuhanratu Sukabumi sebut pasien yang datang rata-rata mengeluhkan penyakit demam, pencernaan, metabolik, serta penyakit dalam.
Kondisi di sekitar IGD RSUD Palabuhanratu Sukabumi, Jumat (19/4/2024). (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi Memilih19 April 2024, 23:48 WIB

Yudi Suryadikrama Respon Perundingan Kebonpedes Soal Dukungan Maju Pilkada Sukabumi

Ketua DPC PDIP Kabupaten Sukabumi, Yudi Suryadikrama merespon pernyataan sejumlah kader partai yang memintanya untuk maju dalam kontestasi Pilkada Sukabumi 2024.
Yudi Suryadikrama Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Keuangan19 April 2024, 23:24 WIB

Upaya Bapenda Sukabumi Mudahkan Layanan Perpajakan Bagi Wajib Pajak di Desa

Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri mengatakan inovasi tersebut menekankan pentingnya integrasi sistem administrasi pajak daerah dari tingkat desa hingga kabupaten.
Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri. | Foto: SU/Ilyas (Sumber : SU/Ilyas)
DPRD Kab. Sukabumi19 April 2024, 22:01 WIB

DPRD Minta Bakesbangpol Usut Penyebab Meninggalnya Peserta Seleksi Paskibraka Sukabumi

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar turut berbelasungkawa atas meninggalnya Kayla Nur Syifa saat mengikuti seleksi Paskibraka.
Jenazah siswi SMAN Negeri 1 Cisaat saat akan diberangkatkan dari RSUD Palabuhanratu menuju rumah duka di Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Opini19 April 2024, 21:44 WIB

Menjadi Lelaki Berkualitas: Inspirasi dari Kartini

Sosok Kartini, seorang pejuang kesetaraan gender dari Indonesia pada abad ke-19, memberikan pandangan yang menarik dan relevan, bukan saja bagi perempuan, bahkan bagi kaum laki-laki masa kini.
Dr. Ari Riswanto, M.Pd., MM / Dosen Universitas Linggabuana PGRI Sukabumi/Pengurus DPW Forum shilaturahmi Doktor Indonesia | Foto : Sukabumi Update
Sukabumi19 April 2024, 21:08 WIB

Dinsos Sukabumi Salurkan Program Makan Untuk Lansia Di Tegalbuleud Sukabumi

Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, bantu salurkan program bantuan makanan bagi lanjut usia (Lansia), yang merupakan program Kemensos RI.
Program makan bagi lansia di Tegalbuleud Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi19 April 2024, 21:04 WIB

Kronologi dan Dugaan Penyebab Meninggalnya Siswi Sukabumi saat Ikut Tes Seleksi Paskibraka

Berikut kronologi dugaan penyebab meninggalnya Kayla Nur Syifa Siswi Sukabumi peserta seleksi Paskibraka.
Suasana rumah duka Kayla Nur Syifa di Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Asep Awaludin
Life19 April 2024, 20:29 WIB

5 Penjelasan Kenapa Seseorang Mudah Menangis Tanpa Sebab

Ketika seseorang menangis tanpa alasan yang jelas, hal itu seringkali dapat menjadi pengalaman yang membingungkan dan membuat frustrasi.
Kenapa seseorang mudah menangis tanpa sebab | Foto : pixabay/jouycristoo
Sukabumi19 April 2024, 20:11 WIB

Ratusan Buruh Garmen di Cicurug Sukabumi Demo Tuntut Perusahan Bayar Gaji

Ratusan buruh pabrik garmen berdemonstrasi di depan halaman PT Indo Garment Lestari (IGL) tepatnya di Kampung Bojong Pereng, Desa Nyangkowek, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024).
Sejumlah buruh pabrik garmen melakukan aksi demo di depan halaman PT IGL | Foto : Ibnu Sanubari