SUKABUMIUPDATE.com - Nayor di Cibadak Sukabumi diketahui telah ada sejak dulu hingga kemudian menjadi alat transportasi ikonik daerah tersebut.
Nayor sendiri merupakan salah satu alat transportasi yang mengandalkan hewan sebagai sumber tenaga. Seperti halnya Delman, Nayor juga merupakan kendaraan tradisional yang ditarik kuda. Namun, Nayor memiliki kekhasan pada bentuk keretanya yang tertutup, memiliki jendela dan pintu belakang serta lingkar roda yang lebih kecil.
Seiring perkembangan zaman, Nayor semakin tersisih oleh alat transportasi modern yang menggunakan mesin hingga jumlahnya semakin berkurang. Saat ini diketahui hanya ada sembilan Nayor yang tersisa itu pun hanya dimiliki oleh dua orang saja.
Baca Juga :
Nayor di Cibadak Sukabumi memiliki sejarah panjang, seperti yang diungkapkan pengamat sejarah Sukabumi, Irman Firmansyah, jika Nayor sudah ada sejak tahun 1941.
Namun, menurut Irman, untuk asal usul dari Nayor di Cibadak sendiri banyak beredar informasi seperti ada yang menyebut bentuknya terinspirasi topi Jepang, atau ada juga yang meyakini jika Nayor berasal dari kata ngagayor hingga ada yang menyebut jika Nayor merupakan hasil modifikasi kusir lokal sekitar tahun 1950 an.
“Terlalu banyak informasi tidak jelas mengenai asal mula nayor Cibadak, karena berkembang atas dasar katanya,” kata Irman yang juga ketua Yayasan Dapuran Kipahare ini kepada Sukabumiupdate.com.
Menurut pria yang telah melahirkan beberapa buku termasuk buku Soekaboemi the untold story ini mengatakan jejak Nayor di Sukabumi disebutkan dalam majalah Sin Po edisi tangal 18 Oktober 1941 lengkap dengan fotonya mengungkap bahwa jenis baru delman yang mirip kereta perang Benhur ini baru ada di Sukabumi tahun 1941 (Masa akhir Hindia Belanda).