Entah Berapa Ratus Tahun Lagi? Tunas Ditengah Hancurnya Santigi Karang di Sukabumi

Rabu 31 Agustus 2022, 17:32 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Tangan-tangan jahil dan tak bertanggung jawab membuat kerusakan di salah salah satu spot biodiversity Geopark Ciletuh Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. Pohon santigi karang (pemphis acidula) di kawasan pantai ombak tujuh di Pesisir Ciracap dan Ciemas kini benar-benar punah.

Ini berdasarkan laporan dari salah seorang konten kreator yang fokus pada eksplorasi alam di Sukabumi, Yusuf Kurnia. "Saya hari senin kemarin (29 Agustus 2022) datang ke ombak tujuh, ternyata sudah tak ada lagi satupun pohon santigi karang yang tersisah. Semuanya tinggal tunggul yang dipangkas hingga ke karang, bahkan tidak sedikit akarnya juga dicongkel," ungkapnya kepada sukabumiupdate.com, 31 Agustus 2022.

Yusuf kemudian mendokumentasi kawasan karang di pantai ombak tujuh yang dulu dipenuhi pepohonan santigi karang. Tersisah kini hanya tunggul-tunggul pohon yang mengering.

"Kekayaan Flora Sukabumi yang berangsur punah !! *Perlu ratusan tahun sampai sebesar ini,skrg tinggal tunggul...," tulis Yusuf Kurnia di akun instagramnya sambil memperlihatkan kondisi terkini pantai ombak tujuh yang kini gersang.

photoTunggul pohon santigi karang di pantai ombak tujuh Geopark Ciletuh yang dijarah hingga mati. - (dok yusuf kurnia)</span

Berada di perbatasan antara Ciemas dan Ciracap, Pantai Ombak Tujuh adalah tempat tumbuhnya pohon eksotis Santigi Karang. Dulu pohon-pohon ini tumbuh subur, bertebaran dan rindang di atas karang dengan luas kurang lebih dari seribu meter persegi.

Karena keberadaannya, lokasi tersebut dikenal dengan nama karang santigi. Catatan redaksi sukabumiupdate.com di tahun 2019, lokasi tersebut masih sering didatangi warga setempat untuk berwisata.

Mereka biasanya berkumpul dan makan bersama di bawah rindangnya pohon santigi karang. Biasanya ini dilakukan warga setempat setelah lebaran atau hari libur nasional.

Setahun kemudian, seorang warga mengabarkan kondisi karang santigi. Dia terkejut karena pohon-pohon santigi karang hilang, dijarah dengan cara ditebang, namun saat itu dia mencatat dari ratusan yang ada tersisah 10 an pohon yang berdiameter kecil, sedangkan pohon-pohon santigi karang tuanya sudah hilang.

Juli 2021, warga lainnya mengabarkan hal serupa, namun lebih tragis. Sudah tak tersisah lahi pohon santigi di pantai ombak tujuh. Laporan warga ini sempat direspon anggota DPRD Kabupaten Sukabumi yang meminta pihak berwenang melakukan langkah-langkah cepat.

photoDokumentasi pantai ombak tujuh, sekitar tiga tahun lalu masih terlihat pohon santigi di atas karang walaupun jumlahnya terus berkurang, - (dok pribadi yusuf kurnia)</span

Sayang seribu sayang, jika pada Juli 2021 penebangan liar itu masih menyisakan bagian batang yang cukup tinggi, kini Agustus 2022, tunggul dan akar pohonnya pun hilang dari karang santigi.

Sekarang, lanjut Yusuf terlihat tunas-tunas santigi keluar dari celah karang dari bekas pohon-pohon yang dijarah. Tapi jumlah dan hamparannya tidak luas seperti dulu. 

"Entah harus menunggu berapa ratus tahun lagi, biar tunas itu membesar seperti pohon-pohon santigi yang sekarang punah di pantai ombak tujuh," beber Yusuf yang menyebut jika kawasan tersebut terpencil dan susah diakses, sehingga pengawasannyapun bukan perkara mudah.

"Yang dibutuhkan kesadaran untuk tidak merusak apapun alasannya, itu saja," pungkasnya.

photoTunai baru santigi yang muncul diatas karang yang menjadi habitat pohon santigi di pantai ombak tujuh Geopark Ciletuh - (dok pribadi yusuf kurnia)</span

Dirangkum dari berbagai sumber, santigi karang adalah salah satu pohon eksotis yang diburu oleh para pedagang bonsai (tanaman hias). Ini karena salah satu tanaman perdu ini memiliki bentuk pohon dan daun yang menarik untuk dijadikan bonsai.

Batangnya berkelok-kelok, cabang pohon yang tidak beraturan, hingga kulitnya yang berwarna abu-abu kecoklatan. Daun stigi merupakan daun tunggal yang berwarna hijau pucat serta berbentuk elips.

Panjang daun mencapai 3 cm dengan lebar hingga 1 cm. Pohon ini juga dapat tumbuh hingga setinggi 10 meter. Dalam keluarga tanaman perdu, pohon santigi atau juga disebut stigi termasuk yang dapat tumbuh tinggi dan menjulang.

Pohon ini juga memiliki bunga, walaupun sangat jarang dan umumnya tumbuh di ketiak daun. Selain bunga, santigi karang juga berbuah berwarna kehijauan, dan biasa dikonsumsi oleh warga.

photoTunggul pohon santigi karang di pantai ombak tujuh Geopark Ciletuh yang dijarah hingga mati. - (dok yusuf kurnia)</span

Untuk lingkungan, keberadaan pohon santigi banyak manfaat dan dipercaya dapat membantu menjaga keseimbangan alam dan lingkungan.

Seperti menjaga udara di sekitar pohon tetap segar, karena kemampuan pohon ini dalam menyerap karbondioksida dan menghasilkan sejumlah oksigen yang bermanfaat. Pohon ini juga membantu untuk mencegah risiko terjadinya bencana alam terutama karena banjir rob dan abrasi pantai. 

Inilah mengapa tanaman santigi karang sering kali ditemukan di area hutan mangrove. Tanaman stigi dapat menahan efek air laut pasang dan bekerja menyerupai tanggul alami untuk menghindari terjadinya banjir yang berasal dari air laut.

Pohon ini juga dapat bermanfaat sebagai peneduh, terutama dari sinar matahari yang menyengat. Daun dari pohon ini yang cukup rindang membuat siapa saja yang berada di bawah pohon tersebut akan merasa sejuk dan segar.

Baca Juga :

Pemerintah menyebut, pohon santigi karang masuk dalam kategori salah satu jenis tanaman yang makin langka dan terancam punah. Keberadaannya semakin minim dan tidak banyak dibudidayakan.

Daerah pesisir yang menjadi habitat alami santigi saat ini juga makin berkurang akibat pembangunan maupun hal-hal lainnya. Selain itu, ancaman lain seperti penebangan liar pohon santigi tanpa pernah menanamnya kembali mengakibatkan pohon eksotis ini lama terus berkurang habitatnya dan mengalami penurunan jumlah.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Nasional28 April 2024, 01:13 WIB

Intra Slab Earthquake, Simak Rekomendasi BMKG pasca Gempa Kuat di Laut Garut

Gempa dipicu oleh aktivitas deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah lempeng Eurasia di selatan Jawa barat.
Parameter gempa di laut garut (Sumber: Bmkg)
Sukabumi27 April 2024, 21:59 WIB

Janda Asal Kompa, Identitas Mayat Setengah Telanjang di Sungai Cicatih Sukabumi

Menurut Yulianti, korban mengalami keterbelakangan mental.
Mayat EKS (25 tahun) di Sungai Cicatih, Kampung Jamu Diva RT 05/03 Desa Langensari, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (27/4/2024). | Foto: Istimewa
Science27 April 2024, 21:20 WIB

Warga Sukabumi Ngerasa? BMKG Catat Gempa Darat M3.1 Akibat Sesar Cugenang

Gempa yang terjadi merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Cugenang.
Peta gempa bumi berkekuatan 3.1 magnitudo pada Sabtu (27/4/2024) pukul 20.22.59 WIB di wilayah Sukabumi dan Cianjur. | Foto: BMKG
Life27 April 2024, 21:00 WIB

Mau Tahu Rahasianya? 6 Langkah Menjadi Orang yang Berkelas dan Elegan

Menjadi orang berkelas di mata orang lain bukanlah tentang kemewahan atau kekayaan, tetapi lebih kepada cara Anda bersikap, berperilaku, dan membawa diri.
Ilustrasi - Menjadi orang berkelas di mata orang lain bukanlah tentang kemewahan atau kekayaan, tetapi lebih kepada cara Anda bersikap, berperilaku, dan membawa diri. (Sumber : Pexels/ Andrea Piacquadio).
Life27 April 2024, 20:42 WIB

Tanggapi dengan Serius, 7 Cara Ini Bisa Dilakukan saat Anak Tidak Mau Pergi Sekolah

Apakah anak prasekolah Anda kesulitan meninggalkan Anda? Bagaimana dengan anak Anda yang berusia 5 tahun? Apakah mereka tidak mau sekolah? Inilah yang harus dilakukan.
Ilustrasi anak ke sekolah. | Foto: Pexels.com/@RDNEStockproject
Life27 April 2024, 20:33 WIB

Dapat Memupuk Keterampilan Kognitif, Ini 6 Aktivitas yang Sangat Baik untuk Anak

Membesarkan anak yang baik hati, bersemangat, dan mandiri mungkin lebih mudah dari yang Anda kira. Berikut beberapa aktivitas yang sering diabaikan yang memupuk keterampilan kognitif, sosial, dan emosional.
Ilustrasi aktivitas anak. | Foto: Freepik/jcomp
Life27 April 2024, 20:00 WIB

7 Penyakit Hati yang Haram Dipelihara agar Selamat Dunia Akhirat, Apa Kamu Memilikinya?

Orang yang memiliki penyakit hati menandakan hatinya belum bersih dan masih kotor dengan persoalan-persoalan keduniawian yang bersifat semua semata.
Ilustrasi. Orang yang memiliki penyakit hati menandakan hatinya belum bersih dan masih kotor dengan persoalan-persoalan keduniawian yang bersifat semua semata. (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi27 April 2024, 19:52 WIB

Polres Sukabumi Kota Gelar Nobar Timnas Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Polres Sukabumi Kota mengajak kepada warga Kota Sukabumi untuk ikut nobar Timnas Indonesia vs Uzbekistan.
Ilustrasi - Polres Sukabumi Kota mengajak kepada warga Kota Sukabumi untuk ikut nobar Timnas Indonesia vs Uzbekistan. (Sumber : X/@@kabarmojokerto_).
Sukabumi27 April 2024, 19:36 WIB

Mayat Wanita Setengah Telanjang di Sungai Cicatih Sukabumi, Rambutnya Pendek

Jenazah berusia remaja ini ditemukan dalam kondisi tersangkut pada tumpukan kayu.
Mayat wanita setengah telanjang yang ditemukan di Sungai Cicatih, Kampung Jamu Diva RT 05/03 Desa Langensari, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (27/4/2024). | Foto: Warganet Instagram
Life27 April 2024, 19:00 WIB

Bisa Sebabkan Kematian! 6 Bahaya Kesepian yang Jarang Disadari Banyak Orang

Orang yang selalu merasa kesepian tidak baik bagi kesehatan. Sebab di dalamnya tersimpan bahaya yang mengancam kondisi fisik seseorang.
Ilustrasi - Orang yang selalu merasa kesepian tidak baik bagi kesehatan. Sebab di dalamnya tersimpan bahaya yang mengancam kondisi fisik seseorang. (Sumber : Pixabay/Andrea Piacquadio).