Punah? Pohon Santigi di Ombak Tujuh Geopark Ciletuh Sukabumi Tinggal Tunggul dan Cerita

Minggu 23 Mei 2021, 20:44 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Pohon Santigi nan eksotis peneduh pantai Ombak Tujuh di Perbatasan Ciemas dan Ciracap Kabupaten Sukabumi Jawa Barat kini tinggal tunggul dan cerita. Hanya dalam waktu dua tahun, pohon ikonik yang tumbuh di atas karang santigi di pantai yang masuk zona inti Geopark Ciletuh ini punah, habis ditebang bahkan dipahat oleh tangan-tangan tak bertanggung jawab.

Kabar duka bagi dunia konservasi dan lingkungan ini dikabarkan oleh Awan Karwani, warga Citamiang Desa Gunungbatu, Kecamatan Ciracap Kabupaten Sukabumi, Minggu (23/5/2021). Wawan terkejut saat tiba di pantai tersebut karena pohon-pohon santigi yang selama ini menjadi peneduh utama di atas karang Pantai Ombak Tujuh hilang, tersisah tunggul dari pohon tersebut.

"Sekitar 2 atau 1,5 tahun kebelakang, pohon santigi di Karang santigi, masih tegak berdiri, jumlahnya kurang lebih 100 pohon. Sekarang habis tinggal tunggul," beber Awan kepada sukabumiupdate.com.

Menurut Awan jika dilihat, pohon-pohon itu ditebang menggunakan gergaji. Bahkan ada beberapa yang dipahat pada batu karangnya, hingga hilang bersama akar-akarnya. "Sekarang hanya tersisa tunggul batang pohon bekas ditebang, sekitar 5 batang tunggul," jelasnya. 

photoPohon santigi di Pantai Ombak Tujuh Sukabumi habis ditebang - (istimewa)</span

Dari pantauan sukabumiupdate.com, terlihat tunggul tunggul tersebut sudah kembali bertunas dan mengeluarkan daun-daun kecil berwarna hijau. Ini menandakan jika pengrusakan pohon santigi itu sudah berlangsung cukup lama. 

"Bagi kami pohon-pohon santigi punya cerita. Setiap liburan, bersama keluarga kami warga setempat dari dua kecamatan ini selalu datang kesini untuk bermain dan makan bersama. Keluarga bisa ngumpul bentang tikar dibawah pohon pohon santigi karena teduh," kenangnya.

Baca Juga :

Pohon Santigi Nan Eksotis di Geopark Ciletuh Sukabumi Diambang Kehancuran?

Pada bulan Agustus 2020 silam, sukabumiupdate juga memberitakan nasib pohon-pohon ini yang semakin terancam saat itu, masih tersisah 10 pohon dari ratusan yang pernah ada.

Santigi (pemphis acidula) merupakan tumbuhan perdu yang tumbuh di daerah pesisir berkarang dan mempunyai tinggi rata-rata empat meter. Karakter pohon tersebut memiliki batang berkelok dan bengkok, serta percabangan yang tidak teratur. Kulit batang berwarna abu-abu hingga cokelat tua dan bersisik (pecah-pecah).

photoFoto kenangan dua tahun lalu, warga makan bersama dibawah rindangnya pohon santigi di Ombak Tujuh Sukabumi - (istimewa)</span

Pohon tersebut memiliki daun tunggal dan tumbuh bersilangan, berwarna hijau pucat, berdaging tebal, berbentuk elips atau lonjong bulat telur, dengan panjang 1 hingga 3 sentimeter dan lebar 0,3 hingga 1 sentimeter.

Karang santigi sendiri memiliki luas sekitar dua ribu meter, di mana ratusan Pohon Santigi hidup di atas karang tersebut. Hal itu menjadi salah satu daya tarik di kawasan Geopark Ciletuh, khususnya Pantai Ombak Tujuh.

Maraknya perburuan tanaman eksotis untuk usaha tanaman hias, diduga menjadi dalang dibalik punahnya pohon santigi di Ombak Tujuh Geopark Ciletuh.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi02 Mei 2024, 22:39 WIB

Longsor di Parungkuda Sukabumi, Akses Jalan Desa Langensari Tertutup Dapuran Bambu

Akses jalan Desa Langensari Parungkuda Sukabumi tertutup longsor dapuran bambu.
P2BK bersama sejumlah relawan tengah melakukan penanganan longsor dapuran bambu yang menutup badan jalan di Kampung Sindangsari RT 1/2, Desa Langensari, Parungkuda Sukabumi, Kamis (2/5/2024). (Sumber : Istimewa)
Opini02 Mei 2024, 22:12 WIB

Mengarahkan Kompas Pendidikan: Sebuah Renungan di Hari Pendidikan Nasional

Sistem pendidikan harus menyediakan ruang yang cukup untuk pembelajaran empati, kejujuran, dan keberanian moral.
Ilustrasi. Seputar Hardiknas 2024 | Foto: Pixabay/sasint
Keuangan02 Mei 2024, 21:56 WIB

Masih Dibuka, Pendaftar Tahara di BPR Cicurug Sukabumi Diprediksi Terus Meningkat

Pendaftaran calon nasabah Tabungan Hari Raya (Tahara) Perumda BPR Sukabumi cabang Cicurug masih dibuka hingga 8 Mei 2024.
Kepala Pemasaran BPR Sukabumi Cabang Cicurug, Jujun Junaedi. (Sumber : SU/Ibnu)
Opini02 Mei 2024, 21:33 WIB

Menjadi Pembaca Kritis: Memilah Informasi di Era Media Baru

Pembaca kritis tidak hanya menerima informasi mentah-mentah, tertapi mampu memahami konteks informasi, menganalisis isi dan sumbernya, serta mengevaluasi kebenarannya.
Ilustrasi memilah informasi di zaman hadirnya media baru. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi02 Mei 2024, 21:17 WIB

Pengantar ke Neraka! Bank Emok-Rentenir Dilarang Keras Masuk Kutamara Sukabumi

Spanduk tolak rentenir dan bank emok terbentang di Kampung Kutamara Surade Sukabumi. Praktik riba disebut sudah rusak rumah tangga dan pengantar ke neraka.
Spanduk penolakan hadirnya praktik riba akibat rentenir hingga bank emok yang dipasang ormas Gempa di Kampung Kutamara Surade Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Bola02 Mei 2024, 21:00 WIB

Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Irak di Perebutan Tempat ke-3 Piala Asia U-23 2024

Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Liga 1 2023/2024 antara Timnas Indonesia U-23 vs Irak U-23 berikut kami sediakan layanan live streamingnya.
Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Liga 1 2023/2024 antara Timnas Indonesia U-23 vs Irak U-23 berikut kami sediakan layanan live streamingnya. (Sumber : Instagram/@jagad_stadium/Ist).
Sehat02 Mei 2024, 20:30 WIB

Sulit Tidur dan Sangat Mengganggu! 4 Cara Mengobati Sakit Asam Urat di Malam Hari

Ada beberapa cara mengobati sakit asam urat di malam hari.
Ilustrasi - Ada beberapa cara mengobati sakit asam urat di malam hari. (Sumber : Freepik.com/DC Studio).
Life02 Mei 2024, 20:15 WIB

6 Minuman yang Bisa Menenangkan Pikiran saat Stres, Cemas dan Galau, Yuk Dicoba!

Sejumlah minuman bermanfaat untuk membantu menenangkan pikiran di saat sedang mengalami stres, cemas dan galau. Patut menjadi rekomendasi sebagai menu harian.
Ilustrasi minuman yang menenangkan pikiran. | Sumber foto : Pexels/Anna Tarazevich
Life02 Mei 2024, 20:00 WIB

10 Tips Pola Tidur yang Baik untuk Penderita Gula Darah

Yuk Lakukan Sederet Tips Pola Tidur yang Baik untuk Penderita Gula Darah Berikut Agar Bisa Nyenyak di Malam Hari.
Ilustrasi. Tidak Nyenyak. Pola Tidur yang Baik untuk Penderita Gula Darah. (Sumber : Pexels/IvanOboleninov)
Sukabumi02 Mei 2024, 19:59 WIB

Polisi Ungkap Alasan Tak Autopsi Mayat Wanita yang Ditemukan di Sungai Cicatih Sukabumi

Mayat wanita setengah telanjang, berinisal EKS (25 tahun), warga Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, yang ditemukan meninggal dunia di Sungai Cicatih tidak dilakukan autopsi
Mayat EKS (25 tahun) di Sungai Cicatih, Kampung Jamu Diva RT 05/03 Desa Langensari, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (27/4/2024). | Foto: Istimewa