5 Fakta Penikaman di Acara Dangdut Agustusan di Nyalindung Sukabumi

Selasa 30 Agustus 2022, 11:45 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia di Kampung Cibangbara, Desa Neglasari, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, diwarnai insiden berdarah. Perangkat Desa Karangjaya, Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi, Warta (51 tahun), diduga tewas ditikam pada Ahad malam, 28 Agustus 2022. Dugaan penikaman terjadi saat korban menonton acara dangdut 17 Agustusan di lokasi kejadian.

Berikut lima fakta dugaan penikaman tersebut:

1. Korban Ditusuk di Leher

Tim forensik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi menemukan beberapa luka pada tubuh Warta, berdasarkan hasil autopsi pada Senin, 29 Agustus 2022. Dokter Forensik RSUD R Syamsudin SH dr Nurul Aida Fathia mengungkapkan Warta diduga meninggal dunia lantaran kehabisan darah akibat luka terbuka (tusukan) di bagian leher sebelah kiri. Luka sayatan ini berukuran kurang lebih dua sentimeter dan menembus hingga ke pembuluh darah.

"Yang menyebabkan kematian adalah luka di leher, (kehabisan darah) iya," kata Aida di Ruang Instalasi Jenazah RSUD R Syamsudin SH.

Aida mengatakan luka terbuka pada leher sebelah kiri Warta diduga disebabkan kekerasan benda tajam. Ini diketahui dari pola dan gambaran luka tersebut. Sedangkan dari pemeriksaan luar jenazah, tim forensik menemukan luka tumpul (lecet) pada bagian tubuh lain yakni pada dahi dan dada. Ada dua kemungkinan soal sumber dari luka lecet ini. Pertama, dugaan keributan saat adu mulut (cekcok). Kedua, dugaan korban jatuh setelah ditikam.

Dari laporan dokter ruang IGD RSUD R Syamsudin SH, Aida mengatakan Warta sudah meninggal dunia saat tiba di ruang IGD rumah sakit.

photoTangkapan layar Warta (51 tahun), diduga korban penikaman di Kampung Bangbara, Desa Neglasari, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Ahad malam, 28 Agustus 2022. - (Istimewa)

Baca Juga :

2. Korban Menegur Penutupan Jalan

Teguran penutupan jalan muncul di balik dugaan penikaman Warta. Ini diungkap keluarga korban saat menunggu autopsi di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi pada Senin kemarin. Kakak korban, Mani Maryono (52 tahun), mengatakan sebelum kejadian (dugaan penikaman), Warta sempat menyapa pejabat desa yang hadir di acara organ tunggal (dangdutan) yang ditontonnya di Kampung Cibangbara, Desa Neglasari, Kecamatan Nyalindung.

Diketahui, pada Ahad, 28 Agustus 2022 sekira pukul 20.30 WIB, Warta bersama teman wanitanya berangkat dari Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi, hendak menuju Kota Sukabumi. Saat lewat Kampung Cibangbara, keduanya berhenti untuk menonton acara organ tunggal (dangdut 17 Agustusan) yang digelar warga setempat dalam rangka peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Marni menyebut terjadi adu mulut di lokasi lantaran korban menegur penutupan jalan selama acara organ tunggal berlangsung. "(Korban) datang ke panggung, bersalaman dengan pak kades. Selesai salaman, keluar. Di jalan raya ada yang menutup jalan menggunakan kursi, lalu ditegur (oleh korban) jangan pasang bangku mengalangi jalan," kata Marni.

Menurut informasi yang diterimanya, Marni mengatakan tak ada yang melihat dugaan penikaman yang dialami adiknya. Korban diduga ditarik ke tempat gelap saat dugaan penikaman akan dilakukan. "Korban sempat pegang leher yang ditusuk, cuma gak kuat jadi jatuh. Darah ke luar dari mana-mana," ujar Mani menjelaskan kondisi Warta pada malam itu.

Warga setempat, S (36 tahun), mengamini ada teguran yang disampaikan oleh korban kepada pemuda di tempat acara dangdut 17 Agustusan. Namun, S yang pada malam itu ada di lokasi, tidak menyebut secara rinci terguran tersebut terkait persoalan apa. Menurut S, dugaan penikaman juga terjadi secara spontan.

"Awalnya korban tadinya menegur, ada salah satu pemuda yang rese. Abis kejadian itu, ada rekan dari yang ditegur itu menghampiri (korban) sampai katanya adu mulut, terjadilah keributan. Di situ langsung tidak kondusif posisinya. Jadi kita tidak tahu ribut sama siapa, termasuk masalah penusukan karena posisinya di lokasi yang gelap," kata dia.

S mengatakan, setelah dugaan penikaman terjadi, korban datang dari arah lokasi yang gelap dengan kondisi sudah berlumuran darah. "Datang dari posisi yang gelap ke lokasi yang terang, terlihat berlumuran darah. Nah di sana, korban muntah-muntah darah, termasuk dari mulut, dari hidung, dari luka tusuknya. Korban langsung dibawa ke rumah sakit Bunut (RSUD R Syamsudin SH)."

3. Polisi Periksa 10 Saksi

Polisi menyelidiki dugaan penikaman yang dialami Warta. Kapolsek Nyalindung AKP R Dandan Nugraha Gaos mengatakan saat ini kepolisian masih fokus dalam tahap penyelidikan. "Masih dalam tahap penyelidikan. Nanti pada saatnya InsyaAllah, kasus ini segera terungkap dan pelaku bisa segera tertangkap," kata Dandan saat diwawancarai di Kampung Cibangbara, Senin kemarin. Dandan menyatakan polisi sudah memeriksa 10 orang saksi. "Sudah memeriksa 10 orang saksi untuk menemukan pelakunya," ujarnya. 

4. Acara Dangdutan Tak Berizin

Kapolsek Nyalindung AKP R Dandan Nugraha Gaos mengatakan acara dangdutan yang digelar di Kampung Cibangbara, Desa Neglasari, Kecamatan Nyalindung, tersebut tidak berizin. Pada malam kejadian itu, polisi hendak membubarkan kerumunan massa, namun terlanjur peristiwa itu terjadi. "Untuk acara seperti ini, karena kegiatan ini tidak berizin jadi tidak diterbitkan izin keramaian. Sehingga kami pun sebenarnya tadi malam mau membubarkan tapi keburu kejadian," kata Dandan.

Pada Senin sore, suasana di Kampung Cibangbara sepi. Warung-warung di pinggir jalan yang biasanya ramai tongkrongan pemuda dan warga, berubah menjadi tempat petugas TNI/Polri yang berjaga. Bahkan sekira pukul 16.12 WIB, datang segerombolan orang dari arah Gegerbitung, sambil berteriak meminta warga di lokasi kejadian keluar. Hingga Senin malam, petugas gabungan masih berjaga untuk mengantisipasi adanya aksi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat atau Kamtibmas.

5. Korban adalah Perangkat Desa

Dari keterangan polisi, Warta bukanlah warga biasa. Dia berprofesi sebagai perangkat desa di Desa Karangjaya, Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi. Korban juga beralamat di Desa Karangjaya. Warta dikenal sebagai aktivis kepemudaan dan aktif di berbagai kegiatan sosial. 

Video berdurasi singkat yang diduga Warta tersebar di WhatsApp pada Senin kemarin. Dia terlihat terkapar penuh darah di pinggir jalan usai dugaan penikaman terjadi. Beberapa warga berusaha menolong Warta untuk membawanya ke rumah sakit.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Inspirasi16 November 2024, 09:00 WIB

Lowongan Magang Cleaning Service di KAI Service Minimal Lulusan SLTP Sederajat

Apabila kamu tertarik dengan lowongan magan ini, yuk segera daftrakan diri sekarang juga!
Lowongan Magang Cleaning Service di KAI Service Minimal Lulusan SLTP Sederajat. (Sumber : reska.id).
Bola16 November 2024, 08:00 WIB

Indonesia Dihajar Jepang, Shin Tae-yong: Bukan Waktunya untuk Menyerah

Shin Tae-yong tetap optimis dan mengajak para anak asuhnya untuk tidak menyerah.
Shin Tae-yong tetap optimis dan mengajak para anak asuhnya untuk tidak menyerah. (Sumber : dok.pssi)
Food & Travel16 November 2024, 07:00 WIB

Cara Membuat Misro Isi Gula Merah, Camilan "Amis Di Jero" Khas Jawa Barat!

Misro biasanya dinikmati sebagai makanan ringan atau teman minum teh di sore hari.
Menu Combro Renyah ala Rudy Choirudin. | Foto: YouTube/Galeri Rasa Channel
Science16 November 2024, 06:01 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 16 November 2024, Langit Cenderung Berawan Hingga Hujan Ringan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 16 November 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 16 November 2024. (Sumber : Pixabay.com/@Kanenori)
Sukabumi16 November 2024, 00:26 WIB

TPA Cimenteng Overload, Sekda Sukabumi Harap Pembangunan TPST RDF Rampung Tahun Ini

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman menyebut, proyek TPST RDF sangat dinantikan pemerintah daerah sejak beberapa tahun lalu.
Ilustrasi gunungan sampah di TPA Cimenteng, Cikembar, Kabupaten Sukabumi. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi15 November 2024, 22:17 WIB

Beragam Kesenian Ditampilkan di Mieling 266 Tahun Surade Sukabumi, Catat Tanggalnya

Mieling Surade Sukabumi tahun ini mengambil tema Nampi Asih Ku Balilih.
Kasepuhan Surade dalam acara Mieling Surade ke 255 tahun. (Sumber Foto: Istimewa)
Bola15 November 2024, 21:49 WIB

Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026: Timnas Indonesia Ditaklukkan Jepang 0-4

Hasil ini membuat Timnas Indonesia berada di posisi juru kunci dengan poin tiga, sementara Jepang semakin kokoh di puncak dengan 13 poin.
Aksi Kapten Timnas Indonesia Jay Idzes saat menghadang striker Timnas Jepang. (Sumber Foto: Timnas Indonesia)
Sukabumi15 November 2024, 21:34 WIB

Hari Kedua Pencarian, Lansia yang Hilang di Sungai Cipelang Sukabumi Belum Ditemukan

Pencarian pria lansia yang hilang di Sungai Cipelang Sukabumi akan dilanjutkan pada Sabtu (16/11/2024).
Tim SAR gabungan saat melaksanakan upaya pencarian pria lansia yang hilang di Sungai Cipelang Lembursitu Kota Sukabumi di hari kedua. (Sumber Foto: Basarnas Pos SAR Sukabumi)
Entertainment15 November 2024, 21:00 WIB

Siap Gebrakan Panggung, Profil Yugyeom GOT7 yang Bakal Konser di Jakarta Besok

Yugyeom GOT7 akan menyapa penggemar di Tanah Air melalui konser Yugyeom Tour Trusty in Jakarta, yang bakal digelar Sabtu, 16 November 2024 besok.
Siap Gebrakan Panggung, Profil Yugyeom GOT7 yang Bakal Konser di Jakarta Besok (Sumber : Instagram/@yugyeom)
Jawa Barat15 November 2024, 20:53 WIB

Reses di Cidahu Sukabumi, M Jaenudin Terima Keluhan soal Zonasi Sekolah

Selain pendidikan, Jaenudin juga menerima masukan dari masyarakat mengenai infrastruktur.
Anggota DPRD Jabar M Jaenudin saat reses di Desa Citangkil, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi. (Sumber Foto: Istimewa)