Ingin Pulang dari Laos, Warga Sukabumi Ini Cerita Ayahnya Pernah Imami Jokowi

Rabu 24 Agustus 2022, 00:01 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Alif Fitrah Rodillah (28 tahun) mengabarkan kondisi terkininya di Laos. Warga Kelurahan Cikondang, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi, yang diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang atau TPPO ini menyebut keadaannya di negara tersebut masih belum berubah.

Alif atau yang sebelumnya disebut dengan inisial F, mengaku kondisinya di negara Laos masih belum berubah sejak sepekan lalu. Dia dan temannya asal Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, belum bisa keluar dari apartemen tempat mereka bekerja. Meski begitu, Alif memastikan keadaannya baik.

"Di sini saya kondisi alhamdulillah, tapi masih ditahan. Makan dikasih tapi air (minum) beli. Di sini juga kalau misalkan air kisaran harga 3-18 yuan," kata Alif saat dihubungi sukabumiupdate.com pada Selasa malam (23/8/2022).

Alif yang semula diimingi-imingi kerja di Thailand dengan gaji besar itu dibawa ke Laos dan saat ini bekerja di sebuah perusahaan yang diduga melakukan scamming. Scamming adalah trik menipu seseorang demi mendapatkan uang dengan berbagai cara. Ada beberapa modus yang biasanya dilakukan.

Baca Juga :

Alif dan temannya berangkat dari Sukabumi pada Selasa, 2 Agustus 2022. Mereka naik pesawat dari Bandara Soekarno-Hatta, tiba di Bangkok, lalu ke Kota Chiang Mai, Thailand. Dari Chiang Mai, mereka dibawa hingga ke tepiang Sungai Mekong, perbatasan Thailand dan Laos. Setibanya di Laos, kedua warga Sukabumi itu ditempatkan di sebuah apartemen. Mereka diarahkan bekerja sebagai pencari investor di situs aplikasi trading.

Alif mengatakan jika ingin kembali ke Indonesia, dia dan temannya harus menyiapkan uang sebesar 4.000 USD atau sekitar Rp 59 juta. Ketentuan ini ditetapkan perusahaan tempat mereka bekerja dengan dalih telah membeli Alif dan temannya dari agen seharga 4.000 USD. "Jadi agen jual kita seharga itu," kata Alif.

Alif kini meminta bantuan supaya Kedutaan Besar Republik Indonesia atau KBRI di Laos menanggapi permohonannya untuk dipulangkan ke Indonesia. Pasalnya, kata Alif, banyak pekerja di tempatnya yang juga merasa tidak betah. Bahkan, saat ini Alif belum digaji dan bekerja mulai jam 12 malam hingga 12 siang.

"Saya sekarang sudah tidak dipekerjakan lagi dengan alasan saat saya tidak bisa bekerja karena sakit pada waktu itu," ujar dia.

photoAlif Fitrah Rodillah (28 tahun) bersama Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi. - (Istimewa)

Alif khawatir apabila tak segera diambil tindakan, dia dan temannya akan dipindahkan ke perusahaan atau negara lain. "Bekal paling buat beli air saja dicukupkan. Kalau dari pihak KBRI katanya sudah diproses, cuma masih lama. Takutnya kalau kelamaan, perusahaan enggak mau nampung, terus saya dioper ke perusahaan lain," katanya.

Alif juga mengaku almarhum ayahnya yang bernama Mahfud Gozali kenal dengan Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi. Almarhum ayah Alif adalah seorang imam di Masjid Agung pada tahun 2017. Bahkan ayahnya itu pernah menjadi imam salat Idul Adha di Lapang Merdeka Kota Sukabumi yang saat itu dihadiri Presiden Jokowi.

"Itu juga ada foto saya sama Pak Wali, kenangan saat dulu ke rumah. Bapak saya meninggal tahun 2019 dan saat acara tahlilan Pak Wali sempat ke rumah dan foto bareng. Saya juga minta tolong ke Pak Wali untuk bisa pulang," kata Alif.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Food & Travel05 Mei 2024, 07:00 WIB

Cara Membuat Air Rebusan Daun Jawer Kotok untuk Mengobati Diabetes, 7 Langkah Simpel!

Daun Jawer Kotok memiliki aroma yang khas dan rasa yang sedikit pahit namun bisa diolah sebagai air rebusan untuk mengobati diabetes secara alami.
Ilustrasi. Daun Jawer Kotok, Bahan Air Rebusan untuk Mengobati Diabetes Secara Alami. Foto: Instagram/@gerbanghijau
Science05 Mei 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 5 Mei 2024, Langit Pagi Cerah Berawan untuk Sukabumi

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya 5 Mei 2024.
Ilustrasi. Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya 5 Mei 2024. (Sumber : Unplash/Gabriel Garcia Marengo)
Sukabumi04 Mei 2024, 23:13 WIB

Mau Diperbaiki? Jembatan Reyot Penghubung Waluran-Surade Sukabumi Ditinjau Staf Kemenlu

Jembatan gantung yang berada di aliran Sungai Cikarang, Kampung Cukangbayur, Desa Caringinnunggal, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, kondisinya sudah lapuk.
Pemdes Caringinnunggal Kecamatan Waluran. Staf Kemenlu, Relawan dan Pemdes saat meninjau Jembatan Gantung Sungai Cikarang | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi04 Mei 2024, 22:54 WIB

58 Persen Masyarakat Kabupaten Sukabumi Kurang Puas Atas Kinerja Marwan-Iyos

Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute, merilis hasil survei terkait tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi dibawah kepemimpinan Bupati Marwan Hamami dan Wakil Bupati Iyos Somantri.
Gedung Pendopo Kabupaten Sukabumi | Foto : Ist
Sukabumi04 Mei 2024, 21:49 WIB

Niat Cari Kerja: Pelaku Tolak Sodomi hingga Duel Sebelum Bunuh Pria di Citepus Sukabumi

Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri, mengatakan bahwa pelaku berinisial A (20 tahun) awalnya mendatangi Ceceu ini dengan niat mencari kerja, sebelum akhirnya membunuh korban
Pelaku pembunuhan setelah ditangkap di Mapolsek Parungkuda Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi04 Mei 2024, 21:09 WIB

Pemkab Sukabumi Akan Relokasi Rumah yang Terdampak Longsor di Cibadak

Pemerintah Kabupaten Sukabumi berencana merelokasi warga terdampak longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/RW 11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, yang berdampak pada belasan rumah.
Foto udara lokasi longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Instagram/@kiekiesukabumi
Sehat04 Mei 2024, 21:00 WIB

8 Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari

Berikut Sederet Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari yang Bisa Dilakukan.
Ilustrasi - Pijat Ringan untuk Meringankan Penyakit Asam Urat (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi Memilih04 Mei 2024, 20:46 WIB

Survei Terbaru Elektabilitas 17 Calon Bupati Sukabumi: Tidak Ada Sosok yang Kuat

asil survei dirilis oleh Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute bekerjasama dengan Litbang Sukabumiupdate.com.
Ilustrasi pasangan calon bupati/wakil bupati Sukabumi dari jalur perseorangan atau independen | Foto : Sukabumi Update
Life04 Mei 2024, 20:00 WIB

6 Dampak Buruk Terlalu Memanjakan Anak yang Wajib Diketahui Orang Tua

Terlalu memanjakan anak rupanya memiliki dampak buruk bagi perkembangan anak jika sudah tumbuh dewasa. Ini yang perlu diperhatikan para orang tua.
Ilustrasi. Dampak buruk terlalu memanjakan anak. Sumber foto : Pexels/ Pavel Danilyuk
Sukabumi04 Mei 2024, 19:40 WIB

Sukabumi Dinilai Stagnan, Koalisi 5 Partai Cenderung Usung Figur Alternatif di Pilkada

ima partai politik yaitu, PKB, PKS, Demokrat, PAN dan PDIP secara resmi berkoalisi di Pikada Kabupaten Sukabumi 2024. Deklarasi koalisi digelar di salah satu kafe di Jalan Cemerlang, Kota Sukabumi, Sabtu, (4/5/2024).
Deklarasi koalisi 5 partai, PKB, Demokrat, PKS, PAN, PDIP | Foto : Asep Awaludin