SUKABUMIUPDATE.com - Bulan purnama yang jatuh pada 12 Agustus mendatang, menjadi fenomena supermoon terakhir di tahun ini.
Bulan Purnama Agustus ini memiliki julukan "Sturgeon Moon". Mulai 10 Agustus hingga 12 Agustus, Bulan akan tampak cerah dan terlihat penuh.
Sebagian besar publikasi menganggap ini sebagai Supermoon. Artinya, Bulan Purnama terjadi saat Bulan berada pada titik terdekatnya dengan Bumi atau dikenal juga sebagai Perigee.
Melansir dari suara.com, bulan Purnama pada Agustus kali ini akan muncul dalam 90 persen perigee, menjadikannya Supermoon menurut sebagian besar definisi ilmiah.
Menurut timeanddate, Supermoon dapat terlihat lebih besar dan hingga 16 persen lebih terang di langit daripada Bulan Purnama rata-rata.
Julukan Sturgeon Moon sendiri berasal dari Farmers Almanac yang mulai mencetak nama-nama Bulan Purnama setiap bulannya pada 1930-an untuk penduduk asli Amerika.
Nama Sturgeon Moon berasal dari suku Algonquin yang sekarang menjadi Amerika Utara bagian timur.
Disebut seperti itu karena ikan sturgeon besar lebih mudah ditangkap di Great Lakes pada musim ini.
Mewngutip dari Live Science, Rabu (10/8/2022), Bulan Purnama terjadi sekitar sebulan sekali saat Matahari, Bumi, dan Bulan sejajar pada garis 180 derajat.
Orbit Bulan sekitar 5 derajat berbeda dari Bumi, sehingga biasanya sedikit lebih tinggi atau lebih rendah dari bayangan Bumi.
Kondisi ini memungkinkan sinar Matahari untuk menerangi sisi yang menghadap Bumi.
Puncak Bulan Purnama berikutnya jatuh pada 10 September, yang biasanya disebut Harvest Moon.
SOURCE: SUARA.COM