SUKABUMIUPDATE.com - Galaksi merupakan sekumpulan bintang dan benda-benda luar angkasa yang disatukan oleh gravitasi. Jumlah galaksi di alam semesta ini diperkirakan ada lebih dari 100 miliar.
Galaksi yang ada di alam semesta menyajikan sebuah struktur indah yang dapat dilihat dalam gambar teleskop seperti teleskop terbaru dan tercanggih James Webb milik NASA.
Seorang kandidat doktor astrofisika di Universitas California, Jenna Samuel mengatakan jika pada tingkat yang paling dasar, kita mungkin menganggap bahwa galaksi sebagai kumpulan bintang, gas, dan materi gelap yang semuanya terikat secara gravitasi satu sama lain.
Dan apa yang selama ini kita lihat melalui gambar sebagai galaksi tipikal yang sebagian besarnya adalah bagian terang (bintang) yang tertanam dalam sebuah lingkaran materi gelap yang sebenarnya jauh lebih besar dan panjang.
Melansir dari Live Science, Samuel mengatakan jika bagian-bagian yang berbeda dari sebuah galaksi akan terus berinteraksi satu sama lain untuk memberikan sebuah bentuk pada galaksi itu sendiri.
Materi gelap yang menjadi bagian pembentukan dari galaksi menyediakan sebagian besar massa dan menyatukan semuanya menggunakan gravitasi.
Selain itu, bintang yang membentuk galaksi juga memiliki panas yang berhembus di sekitar gas serta debu, dan ketika bintang mati meledak secara spektakuler (supernova), mereka akan menyebarkan materi lain di dekat dan jauh.
Sementara itu, bumi dan tata surya kita ini berada di Bima Sakti (milky way), yaitu sebuah galaksi spiral besar yang berisi antara 100 miliar hingga 400 miliar bintang.
Di Bagian tengah galaksi bima sakti tampak sebuah pita terang yang terlihat seperti susu tumpah, yang disebut sebagai Via Lactea oleh orang romawi kuno yang artinya dalam bahasa latin adalah Bima Sakti (Milky Way).
Di pusat spiral Bima Sakti terdapat banyak energi yang terkadang menyala seperti api yang jelas.
Berdasarkan gravitasi luar biasa yang diperlukan untuk menjelaskan pergerakan bintang dan energi yang dikeluarkan, para astronom menyimpulkan bahwa pusat Bima Sakti adalah lubang hitam supermasif .
Dan perlu diketahui, hampir setiap galaksi yang sudah diketahui memiliki lubang hitam supermasif pada pusatnya, yang juga berperan dalam menentukan karakteristik galaksi itu sendiri.
Lantas apakah kamu sudah mengetahui apa itu Galaksi? Jika belum yuk simak penjelasannya di bawah ini seperti melansir dari Live Science.
Baca Juga :
1. Jenis Galaksi
Bima Sakti merupakan galaksi spiral yang artinya datar, besar, dan memiliki beberapa lengan yang melingkar di sekitar tonjolan pusatnya, kata Samuel.
Galaksi spiral sendiri membentuk bintang dengan kecepatan sedang dan biasanya memiliki massa yang mirip dengan Bima Sakti.
Ketika memasukkan semua bintang, gas, debu, dan materi gelap, galaksi spiral memiliki massa sekitar 1 triliun kali massa matahari.
Selain galaksi spiral, masih ada lagi jenis lainnya seperti kerdil yang mana artinya galaksi ini jauh lebih kecil dari spiral dan tidak memiliki struktur yang teratur.
Kemudian ada juga galaksi elips besar yang artinya ukurannya jauh lebih besar dari Bima Sakti.
Galaksi elips terlihat agak bulat seperti telur dan bintang mereka lebih tua. Selain itu elips juga sudah berhenti membentuk bintang baru sejak lama.
Galaksi elips adalah galaksi kelas berat, sering kali mencapai 100 triliun atau bahkan 1 kuadriliun kali massa matahari.
2. Galaksi yang Paling Dekat dengan Bima Sakti
Menurut NASA galaksi yang paling dekat dengan Bima Sakti adalah Sagitarius. Sagitarius sendiri merupakan galaksi kecil yang tidak teratur dan terletak sekitar 70.000 tahun cahaya dari bumi.
Karena posisinya yang sangat dekat dengan Bima Sakti membuat komponen Sagitarius termakan oleh gravitasi galaksi kita karena entitas Sagitarius sendiri sangat kecil.
Selain Sagitarius, Galaksi Canis Major Dwarf juga dekat dengan dengan Bima Sakti dengan jarak sekitar 25.000 tahun cahaya dari bumi.
Bahkan diperkirakan dalam 1 miliar tahun ke depan, Canis Major akan bergabung sepenuhnya dengan Bima Sakti.
Samuel juga mengatakan jika banyak galaksi satelit lain yang mengorbit Bima Sakti, seperti planet di sekitar bintang.
Dua galaksi pendamping yang paling terkenal adalah Awan Magellan Besar dan Awan Magellan Kecil, yang hanya terlihat dari Bumi di Belahan Bumi Selatan.
Menurut NASA, Awan Magellan Besar berjarak 179.000 tahun cahaya dari Bima Sakti, sedangkan Awan Magellan Kecil berjarak 210.000 tahun cahaya, dan suatu hari keduanya juga diperkirakan akan bergabung dengan Bima Sakti.
Selain itu, ada galaksi besar terdekat dengan Bima Sakti yaitu, Andromeda atau M31, dan itu adalah galaksi spiral besar yang terletak sekitar 2,5 juta tahun cahaya.
Gaya tarik gravitasi menarik Bima Sakti dan Andromeda bersama-sama, dan penelitian menunjukkan mereka akan bertabrakan dalam waktu sekitar 4,5 miliar tahun, Live Science sebelumnya melaporkan.
3. Pembentukan Galaksi
Kebanyakan galaksi berusia miliaran tahun dan tidak ada yang tahu persis kapan galaksi pertama diciptakan, tetapi pengamatan teleskop menunjukkan jika pada awal keberadaan alam semesta hanya ada galaksi kecil berukuran kerdil.
Sementara galaksi-galaksi besar seperti Bima Sakti dan yang lebih besar darinya terbentuk dari waktu ke waktu seiring dengan banyaknya galaksi kecil yang datang bersama-sama.
Sebuah studi terbaru menunjukan jika Galaksi Bima Sakti kemungkinan memperoleh setengah massanya saat ini karena penggabungan selama sekitar 7 miliar tahun yang lalu.
"Saat itulah kita benar-benar melihat sesuatu yang mulai terlihat seperti Bima Sakti," katanya.
Sementara untuk Elips besar terbentuk ketika beberapa galaksi spiral berkumpul. Para astronom kebanyakan melihat galaksi-galaksi ini di daerah padat kosmos, di mana banyak galaksi telah jatuh bersama selama masa alam semesta.
4. Berapa Banyak Galaksi di Alam Semesta?
Para astronom menghitung galaksi dengan melatih teleskop di petak langit yang gelap untuk waktu yang lama.
Mereka menghitung galaksi yang bisa mereka lihat dan kemudian mencari tahu berapa banyak lagi yang mungkin ada berdasarkan batas teleskop yang mereka miliki.
Tetapi metode ini terbatas dan tidak lengkap, yang berarti mungkin ada jauh lebih banyak galaksi di luar sana daripada yang diperkirakan para ilmuwan.
Sehingga jawaban yang tepat untuk menjawab pertanyaan berapa banyak galaksi yang ada di alam semesta adalah ratusan miliar, menurut Samuel.
SOURCE: LIVE SCIENCE | NASA