Kenapa Pelangi Terlihat Memiliki 7 Warna? Ini Penjelasannya

Selasa 09 Agustus 2022, 17:15 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Pelangi adalah salah satu fenomena alam yang identik dengan hujan dan umumnya pelangi memiliki tujuh warna.

Fenomena alam yang indah ini biasanya muncul pada saat turun hujan atau setelah hujan selesai dan umumnya berbentuk setengah lingkaran. Pelangi tidak muncul begitu saja, melainkan ada proses terjadinya dan ada faktor-faktor penyebab pelangi muncul.

Penyebab Munculnya Pelangi

photo(Ilustrasi) Pelangi - (Unplash Todd Cravens)</span

Menurut laman National Geographic, pelangi muncul disebabkan butiran-butiran air hujan yang bertebaran di atmosfer pada saat sebelum atau setelah hujan kemudian terkena sinar matahari.

Sinar matahari nantinya akan dipatahkan oleh butiran-butiran air hujan yang bertebaran tersebut.

Pada saat itu titik air hujan membiaskan cahaya dan menghasilkan deretan warna yang berbeda-beda, deretan warna berbeda-beda itu dinamakan spektrum.

Baca Juga :

Cahaya matahari sendiri merupakan cahaya yang bersifat polikromatik (terdiri dari banyak warna), dan warna putih pada cahaya matahari sebenarnya merupakan gabungan dari berbagai cahaya dengan gelombang dan panjang yang berbeda-beda.

Beberapa dari cahaya berwarna ini kemudian dipantulkan atau dibelokkan dari sisi yang jauh pada tetesan air, kemudian cahaya keluar kembali dari tetesan air ke arah yang berbeda sesuai dengan warnanya masing-masing.

Perbedaan pada derajat pembelokkan inilah yang menyebabkan terbentuknya tujuh spektrum cahaya pada pelangi yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.

Biasanya, warna pada pelangi tersusun dengan warna merah di bagian paling atas, dan warna ungu di bagian paling bawah pelangi.

Pelangi sebenarnya memiliki banyak sekali warna. Faktanya sebuah pelangi tidak hanya terdiri dari spektrum cahaya murni, melainkan ada warna-warna kombinasi yang terbentuk, terutama ketika dua atau lebih gelombang cahaya yang berbeda warna bertabrakan dan bercampur.

Namun kita hanya bisa melihat tujuh warna berbeda pada pelangi, kenapa bisa demikian? Alasannya yakni ada pada kemampuan mata manusia dalam menangkap warna yang ada.

Pada dasarnya, mata manusia hanya mampu menyerap tujuh warna yang terkandung dalam cahaya matahari, maka dari itu pelangi terlihat berwarna-warni seperti merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.

Warna yang Ada Pada Pelangi

photo(Ilustrasi) Pelangi - (freepik)</span

Melansir dari insanpelajar.com, gagasan bahwa pelangi terdiri dari tujuh warna tidak sala. Alasannya karena memang benar jika warna utama pelangi memang terdiri dari tujuh warna itu.

Mata kita juga kerap tidak bisa membedakan warna-warna eksotis yang muncul dari penggabungan tujuh warna ini. Berikut tujuh warna yang membentuk sebuah pelangi.

Baca Juga :

1. Warna Merah

Warna merah menjadi spektrum warna dengan gelombang paling panjang yaitu 625–740 nm. Selain itu, spektrum ini juga memiliki frekuensi paling rendah yaitu 405–480 THz. Dalam pelangi, warna merah mengalami efek pembiasan paling sedikit.

2. Jingga

Warna jingga merupakan warna kedua setelah merah yang umumnya terbentuk pada pelangi, warna ini memiliki gelombang yang cukup panjang yaitu 590–625 nm dan frekuensi yang cukup rendah yaitu 480–510 THz. Dalam pelangi, warna jingga merupakan warna yang mengalami efek pembiasan kedua paling sedikit setelah warna merah.

3. Warna Kuning

Warna kuning menjadi warna ketiga setelah jingga yang umumnya terbentuk pada pelangi, dengan memiliki panjang gelombang yang relatif panjang yaitu 565–590 nm dan frekuensi yang relatif rendah yaitu 510–530 THz.

4. Warna Hijau

Hijau umumnya dianggap sebagai warna paling tengah yang muncul pada pelangi. Jika kita merujuk pada singkatan mejikuhibiniu maka memang benar bahwa hijau berada di paling tengah yaitu urutan keempat. Spektrum cahaya ini memiliki panjang gelombang 500–565 nm dan frekuensi 530–600 THz.

Baca Juga :

5. Warna Biru

Warna biru adalah salah satu spektrum cahaya yang memiliki gelombang pendek dan tampak pada pelangi, memiliki panjang gelombang 450–485 nm dan frekuensi sekitar 620–680 THz.

6. Warna Nila

Warna nila menjadi warna kedua terakhir yang muncul pada pelangi. Warna ini memiliki panjang gelombang terpendek kedua setelah ungu yaitu sekitar 445 nm.

Namun, warna ini tidak digunakan lagi dalam klasifikasi spektrum cahaya karena sangat sulit bagi mata kita untuk membedakan antara nila dengan biru dan ungu.

7. Warna Ungu

Warna ungu merupakan warna terakhir yang muncul di pelangi. Warna ini memiliki panjang gelombang paling pendek yaitu 380–450 nm dan frekuensi tertinggi yaitu 680–790 THz. Sebagai gelombang pendek, spektrum ungu paling dipengaruhi oleh pembiasan dari butir-butir air di atmosfer.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Bola31 Januari 2025, 10:30 WIB

Prediksi Persik Kediri vs Barito Putera di BRI Liga 1: H2H dan Susunan Pemain

Laga Persik Kediri vs Barito Putera akan berlangsung di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Jumat, 31 Januari 2025 mulai pukul 15.30 WIB.
Pertandingan antara Persik Kediri vs Barito Putera dimulai pukul 15.30 WIB, Jumat, 31 Januari 2025. Foto: IG/@sports.indosiar
Keuangan31 Januari 2025, 10:16 WIB

Simak Baik-baik! Aturan dan Besaran THR untuk PNS Tahun 2025

THR dan Gaji ke-13 akan setara dengan gaji pokok yang ditambah tunjangan.
(Foto Ilustrasi) THR menjadi salah satu kewajiban perusahaan. | Foto: Freepik
Life31 Januari 2025, 10:05 WIB

Stop Overthinking! Kamu Tidak Sepenting Itu di Mata Orang Lain

Pernahkah kamu merasa cemas berlebihan tentang apa yang orang lain pikirkan tentangmu? Atau mungkin sering terjebak dalam pemikiran tentang sesuatu yang sudah terjadi, berpikir ulang tentang setiap kata atau tindakan yang kamu lakukan?
Ilustrasi Overthinking, Stop Overthinking! Kamu Tidak Sepenting Itu di Mata Orang Lain (Sumber : Freepik)
Nasional31 Januari 2025, 10:00 WIB

Mensos Dorong Masyarakat Miskin Bekerja di Dapur Makan Bergizi Gratis

Ada beberapa hal yang perlu dioptimalkan.
Menu MBG dengan susu pada Selasa (7/1/2025) di SMPN 12 Kota Sukabumi. | Foto: SU/Turangga Anom
Inspirasi31 Januari 2025, 10:00 WIB

Info Loker Jawa Barat Lulusan S1 Agribisnis/Agroteknologi, Cek Disini!

Berikut Info Lengkap Lowongan Kerja Lulusan S1 untuk Mengisi Posisi Marketing Officer.
Ilustrasi. Info Loker Lulusan S1 di Perusahaan Makanan. (Sumber : Pexels/AlwynDias)
Entertainment31 Januari 2025, 09:43 WIB

Makin Populer! Inilah 5 Fakta Menarik Tentang Choo Young Woo di The Trauma Code: Heroes on Call

Choo Young Woo adalah salah satu aktor muda yang semakin mencuri perhatian di industri hiburan Korea Selatan. Meskipun terbilang baru, karirnya mulai menanjak berkat sejumlah peran penting yang ia jalani.
Penampilan Choo Young Woo di Drama The Trauma Code: Heroes on Call (Sumber : Twitter/@iconickdramas)
Sukabumi31 Januari 2025, 09:39 WIB

Dinkes Kabupaten Sukabumi Gelar Serah Terima Jabatan Pejabat Struktural, Ini Nama yang Berganti

Agus memberikan pesan kepada pejabat yang berpindah tugas ke instansi lain.
Dinkes Kabupaten Sukabumi menggelar prosesi serah terima jabatan pada Kamis (30/1/2025). | Foto: SU/Turangga Anom
Sehat31 Januari 2025, 09:30 WIB

Jamur Dalam Ruangan, Mengenal Apa Itu Black Mold yang Berbahaya untuk Kesehatan

Pastikan ruangan memiliki ventilasi yang baik untuk mengurangi kelembaban yang dapat menyebabkan Black Mold.
Ilustrasi. Jamur Dalam Ruangan, Mengenal Apa Itu Black Mold yang Berbahaya untuk Kesehatan (Sumber : Pexels/RodionKutsaiev)
Film31 Januari 2025, 09:23 WIB

Banjir Pujian, Ini Fakta Menarik dari Drakor "The Trauma Code: Heroes on Call" yang Sedang Booming!

Drakor The Trauma Code: Heroes on Call belakangan ini sedang menjadi buah bibir di kalangan pecinta drama Korea.
Culikan Drakor The Trauma Code: Heroes on Call (Sumber : Twitter/@thalyonfilm)
Sehat31 Januari 2025, 09:00 WIB

Ternyata Bisa Jaga Kesehatan Mental, 12 Manfaat Buah Sawo yang Jarang Diketahui

Dikenal juga dengan nama sawo manila, buah ini berasal dari Amerika Tengah dan Meksiko, namun sekarang telah banyak dibudidayakan di berbagai negara tropis, termasuk Indonesia.
Ilustrasi. Buah sawo, dengan rasa manisnya yang khas dan teksturnya yang lembut, bukan hanya lezat untuk dinikmati tetapi juga kaya akan manfaat kesehatan. Foto: Pexels.com/@damrithpLodkham