SUKABUMIUPDATE.com - Mungkin beberapa orang masih asing saat mendengar kata Milky Way, namun tidak jika mendengar kata Bimasakti, padahal kedua kata itu merupakan hal yang sama yakni sebutan untuk salah satu galaksi di alam semesta tempat planet Bumi berada.
Jika beruntung, kita bisa melihat pemandangan menakjubkan milky way itu dilangit malam. Tak mengherankan jika banyak orang yang mengabadikan pemandangan tersebut dengan kamera.
Lalu apa sebenarnya milky way itu, dan jika kita berada di dalamnya, mengapa kita masih bisa melihatnya ada di langit?
Nama Milky Way merupakan nama yang diberikan dalam bahasa Inggris, sedangkan galaksi Bima Sakti sebagai nama Indonesia.
Tata surya termasuk Bumi , Matahari, bulan dan bintang-bintang lain adalah bagian sangat kecil dari Bimasakti atau disebut juga Milky Way. Saking besarnya galaksi ini bila tata surya diibaratkan seukuran butiran pasir, maka galaksi Bimasakti memiliki ukuran yang sama dengan lapangan bola.
Melansir dari laman Info Astronomy, para astronom percaya jika galaksi kita merupakan galaksi yang memiliki bentuk spiral berpalang.
Galaksi kita juga dipercaya merupakan bagian dari gugus galaksi yang disebut galaksi lokal yang merupakan galaksi terbesar kedua setelah galaksi Andromeda. Ada sekitar 30 galaksi dalam grup galaksi lokal ini.
Bimasakti atau Milky Way memiliki diameter sekitar 200.000 tahun cahaya dan didalamnya terdapat sekitar 100 hingga 400 milyar bintang serta ratusan juta lainnya (bahkan milyaran) katai putih, bintang neutron, dan lubang hitam. Maka tak mengherankan jika kita melihat milky way ini seperti tumpukan bintang yang sangat padat.
Sebagai informasi jika tata surya merupakan salah satu sistem keplanetan yang tersusun atas Matahari sebagai bintang pusat serta delapan planet yang berevolusi mengelilingi titik pusat massa, yaitu Matahari.
Baca Juga :
Dalam galaksi Bimasakti sendiri terdapat banyak sekali sistem tata surya dengan pusat massanya masing-masing.
Sebagai galaksi spiral, struktur Milky way atau Bima Sakti tersusun atas pusat galaksi , lengan-lengan galaksi, dan halo. Berada di arah rasi Sagitarius, pusat galaksi merupakan bagian yang paling terang karena mengandung banyak bintang yang jaraknya berdekatan.
Tetapi sayangnya, daerah pusat galaksi sulit diamati secara visual karena terhalang oleh debu antar-bintang. Sehingga informasi mengenai pusat galaksi diperoleh dari pengamatan dalam gelombang radio, inframerah, dan sinar-X.