SUKABUMIUPDATE.com - Mohammad Syahril selaku juru bicara dari Kemenkes mengungkapkan sedang mempertimbangkan vaksin Covid-19 dosis ke-4 atau booster ke 2. Hal tersebut dikarenakan beberapa negara sudah memberlakukan program tersebut.
Namun, meskipun begitu, Kemenkes akan tetap fokus untuk memprioritaskan vaksin dosis ke-1 dan ke-2.
"Tapi belum semua negara, karena semua negara itu ada yang seperti kita karena cakupan boosternya aja belum memenuhi," ungkap Syahril saat dihubungi awak media, Selasa (22/7/2022) yang kami lansir dari suara.com.
Seperti diketahui, per 22 Juli 2022 total vaksin Covid-19 dosis 1 dan 2 mencapai 169 juta atau 81,4 persen dari target 208 juta penduduk yang divaksinasi.
Sedangkan vaksin booster atau vaksin dosis ke-3 baru mencapai 53 juta atau 25,8 persen dari total sasaran 208 juta penduduk.
Tapi pertimbangan pemberian vaksin booster ke-2 atau vaksin dosis ke-4 diberikan, karena pandemi Covid-19 cenderung berkepanjangan, sedangkan antibodi yang dihasilkan dari vaksin bisa menurun setelah 6 bulan pemberian.
"Sehingga apabila nanti pandemi ini berkepanjangan, maka ada suatu pemikiran atau ada suatu rekomendasi dari berbagai pihak untuk dilakukan vaksinasi booster ke 2," jelas Syahril.
Jika program vaksin booster ke-2 diberikan, maka pemerintah akan lebih dulu memprioritaskan kelompok berisiko, seperti orang dengan komorbiditas atau penyakit penyerta, lanjut usia (lansia) atau orang dengan masalah sistem kekebalan tubuh.
"Contohnya usia lanjut, tenaga kesehatan, orang yang melayani publik, ya itu semua kan program ada prioritasnya, yang berkaitan dengan kemampuan, biaya dan sebagainya," tutupnya.
SOURCE: SUARA.COM