SUKABUMIUPDATE.com - Virus corona sampai saat ini masih terus bermutasi menghasilkan varian-varian dan salah satu varian terbaru yaitu Omicron Centaurus.
Centaurus sendiri diketahui merupakan varian siluman Omicron terbaru atau dikenal juga dengan Omicron BA.2.75.
Gejala dari BA.2.75 dapat sangat bervariasi dari orang ke orang berdasarkan usia dan faktor risiko kesehatan lainnya, tetapi sebagian besar gejalanya mirip dengan subvarian omicron lainnya.
Melansir dari suara.com, subvarian baru varian omicron centaurus atau yang dikenal sebagai BA.2.75 atau centaurus ini telah ditemukan di beberapa negara, termasuk Indonesia. Penyebaran subvarian ini sangat cepat dan sangat mudah menular.
Subvarian ini terdeteksi pertama kali di India awal Mei 2022. Centaurus ini disebut sebagai penyebab melonjaknya kasus Covid-19 di sejumlah negara pada pertengahan tahun ini.
Saat ini, Omicron BA.2.75 telah masuk dalam kategori Lineage Under Monitoring Variant of Concern (VOC). Itu artinya, saat ini subvarian ini sedang dipantau Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara ketat.
Oleh karena itu, penting untuk Anda ketahui tentang jenis omicron varian terbaru dan gejala yang harus diwaspadai. Melansir dari sejumlah sumber, simak gejala centaurus atau BA.2.75 berikut ini.
Baca Juga :
Gejala Omicron Centaurus
Omicron Centaurus ini memiliki gejala seperti varian COVID-19 lainnya, yakni dapat sangat bervariasi dari orang ke orang tergantung pada usia dan faktor kesehatan lainnya. Namun, Centaurus ini cenderung berbagi gejala dengan subvarian omicron lainnya.
Seorang profesor biologi dan ahli virus di Montclair State University menyampaikan, gejala Centaurus ini seperti infeksi saluran pernapasan atas yaitu:
- Pilek
- Sakit tenggorokan
- Sakit kepala
- Demam
- Batuk terus-menerus
- Kelelahan
- Mual dan muntah
- Kedinginan
Gejala Centaurus atau BA.2.75 ini juga sangat mirip dengan gejala varian omicron BA.4 dan BA.5.
Namun, Varian BA.2.75 ini lebih mudah menular karena tampaknya mampu menghindari perlindungan antibodi dari infeksi dan vaksin sebelumnya.
Mutasi memungkinkan BA.5 untuk lolos dari antibodi penetralisir yang ditimbulkan oleh varian Omicron sebelumnya. Namun, vaksin dan infeksi sebelumnya masih memberikan perlindungan dari penyakit serius.
Untuk antisipasi dan perlindungan dari sebaran varian omicron terbaru ini, sebaiknya segera lakukan vaksinasi booster bagi yang tidak memiliki penyakit komorbid.
Selain itu, disarankan untuk menggunakan masker di tempat umum dan rajin cuci tangan dengan sabun.
Demikian ulasan mengenai gejala omicron centaurus atau B.2.75, yakni varian omicron terbaru yang saat ini tengah merebak di sejumlah negara termasuk Indonesia.
Mari tetap patuhi protokol kesehatan sebagai upaya menekan penyebaran virus tersebut.
Baca Juga :
SOURCE: SUARA.COM | ULIL AZMI