Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Ungkap Alasan Teken SKB Aksi 912 Soal Dana CSR

Kamis 09 Desember 2021, 21:46 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Yudha Sukmagara menegaskan sikapnya menandatangani SKB atau surat kesepakatan bersama dengan massa aksi 912, Rabu kemarin 8 Desember 2021 tidak perlu dijadikan polemik. Ia mengakui ada redaksi pada SKB tersebut yang multitafsir, namun substansinya yang harus dikedepankan, bahwa itu sikap pribadi bukan keputusan lembaga dalam hal ini DPRD Kabupaten Sukabumi.

"SKB itu komitmen saya sebagai Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi menyerap aspirasi demonstran. Surat itu massa aksi yang menyodorkan, saya sempat cek dengan jajaran termasuk pihak keamanan. Sikap saya mendukung perbaikan pengelolaan dana CSR di Kabupaten Sukabumi agar lebih baik kedepannya," jelas Yudha kepada sukabumiupdate.com melalui sambungan telepon, Kamis (9/12/2021).

Ia menolak jika SKB itu dianggap melangkahi aturan dan mekanisme pengambilan keputusan yang kolektif kolegial di DPRD. Karena lazim dalam setiap unjuk rasa, para wakil rakyat menerima aspirasi dari masyarakat.

"Karena saya setuju dengan tiga poin tuntutan massa aksi 912. Saya juga ingin memperbaiki pengelolaan dana CSR di Kabupaten Sukabumi. Perda yang diminta direvisi itukan produksi tahun 2014, sudah lama dan butuh update aturan dan lainnya, agar pengelolaan dana CSR di Kabupaten Sukabumi bisa dipertanggungjawabkan secara profesional dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," beber pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Sukabumi ini lebih jauh.

Baca Juga :

Agus Mulyadi Ingatkan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Soal SKB dengan Demonstran

Baca Juga :

Kata Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Soal CSR, Sebelum Teken Kesepakatan Aksi 912

Ia kemudian menjelaskan bahwa aksi 912 kemarin itu merupakan respon dari sejumlah ormas dan LSM dari hasil rapat dengar pendapat (RDP) di DPRD Kabupaten Sukabumi pada awal November 2021. RDP itu menghasilkan rekomendasi untuk mulai menyusun rencana revisi Perda Nomor 6 Tahun 2014 tentang CSR/TJSL.

"Bahkan saat itu hadir Sekda Kabupaten Sukabumi yang menjelaskan revisi perda CSR akan bisa pemerintah daerah kedalam rencana prolegda tahun 2022. Tampaknya teman-teman dari ormas dan LSM ini kurang puas, kemudian melakukan aksi 912 pada tanggal 8 Desember 2021 untuk meminta penegasan soal itu," lanjut Yudha.

photoKetua DPRD Yudha Sukmagara dan komandan aksi 912 perlihatkan surat kesepakatan soal dana CSR di Kabupaten Sukabumi, Rabu 8 Desember 2021 - (akun facebook Hakim Al Adonara)</span

Sejak RDP itu, tegas Yudha sikapnya sudah jelas mendukung perbaikan pengelolaan dana CSR di Kabupaten Sukabumi melalui revisi Perda. "Jika tidak diusulkan oleh pemda, maka saya yang akan mendorong revisi perda sebagai produk DPRD. Disini ada mekanisme, melalui banmus dan lainnya. Makanya saya tandatangan di SKB itu saat ada unjuk rasa, untuk kembali menegaskan sikap saya mendukung revisi perda tentang CSR."

Ia berharap di masa mendatang, CSR bisa membangun masjid dan tempat ibadah, atau lembaga pendidikan bahkan universitas di Kabupaten Sukabumi. Sebagai anggaran publik non budgeting, dana CSR dari banyak perusahaan seharusnya bisa menjawab sejumlah persoalan di Kabupaten Sukabumi yang selama ini selalu mengalami keterbatasan anggaran.

"Jadi jangan digoreng isunya Ketua DPRD jalan sendiri dan melangkahi mekanisme di DPRD. Karena SKB itu jelas bukan keputusan lembaga dalam hal ini DPRD, itu sikap saya. Semoga tidak ada pihak-pihak yang terganggu kepentingannya dengan wacana revisi perda tentang CSR di Kabupaten Sukabumi," pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Kecantikan22 Februari 2025, 22:34 WIB

5 Cara Ampuh Memperbaiki Kulit Berminyak yang Dehidrasi, Bisa di Coba di Rumah

Kulit berminyak yang mengalami dehidrasi mungkin disebabkan oleh kurangnya asupan air atau penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat.
Ilustrasi cara memperbaiki kulit berminyak yang dehidrasi (Sumber: Freepik/@stockking)
Sukabumi22 Februari 2025, 22:32 WIB

Setelah Autopsi, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Dimakamkan di TPU Pasir Pogor

Kematian Samson masih menyisakan tanda tanya besar bagi keluarga.
Jenazah Suherlan alias Samson (33 tahun) saat akan dimakamkan di TPU Pasir Pogor, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Kecantikan22 Februari 2025, 22:25 WIB

Kulit Berminyak dan Dehidrasi: Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dengan perawatan yang tepat, kulit berminyak yang dehidrasi dapat dikembalikan keseimbangannya. Ingat, hidrasi adalah kunci untuk kulit yang sehat dan bercahaya.
Ilustrasi kulit berminyak dan dehidrasi (Sumber:  Freepik/@KamranAydinov)
Nasional22 Februari 2025, 21:54 WIB

Diduga Dipecat Jadi Guru Pasca Kritik Polisi, Mendikdasmen Diminta Segera Bela Citra Sukatani

Guru merupakan warga negara yang dijamin hak-haknya.
Personel band punk Sukatani. | Foto: X/barengwarga
Life22 Februari 2025, 21:30 WIB

10 Cara Efektif Menghilangkan Noda Pewarna Rambut yang Menempel di Kulit

Mewarnai rambut tidak diragukan lagi merupakan salah satu cara termudah untuk mengubah penampilan. Namun, terkadang, betapapun kerasnya upaya untuk mencegahnya, warna rambut ini dapat meninggalkan bekas pada kulit.
Ilustrasi seorang wanita menggunakan pewarna rambut (Sumber: Freepik/@user18526052)
Sukabumi22 Februari 2025, 21:13 WIB

Tulang Tengkorak Terpotong, 4 Luka pada Wajah Warga Sukabumi yang Tewas di Tangan Adiknya

Tim dokter tidak melakukan tindakan autopsi terhadap jenazah Hendra.
Ketua tim dokter forensik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi dr Nurul Aida Fathya saat dimintai keterangan oleh wartawan soal kematian Hendra (55 tahun) pada Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Asep Awaludin
Sehat22 Februari 2025, 21:00 WIB

Panduan Lengkap Mengatasi Sakit Punggung: Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahannya

Dengan memahami penyebab, pengobatan, dan langkah pencegahan, Anda dapat mengelola sakit punggung secara efektif dan mencegahnya mengganggu aktivitas harian.
Ilustrasi seseorang mengalami sakit punggung (Sumber: Freepik/@stefamerpik)
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)
Life22 Februari 2025, 20:00 WIB

Amankah Mencoba Puasa Intermiten Saat Menyusui? Simak Ulasan Berikut

Sebelum mencoba puasa intermiten ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar proses menyusui tetap optimal dan kesehatan bayi tetap terjaga.
Amankah mencoba puasa intermiten saat menyusui? (Sumber: Freepik/@freepic.diller)
Musik22 Februari 2025, 20:00 WIB

Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta

boygroup NCT Wish akan menyapa penggemar Indonesia untuk pertama kali sejak debut melalui Asia Tour yang bakal digelar pada 31 Mei 2025 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.
Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta (Sumber : Instagram/@nctwish_official)