SUKABUMIUPDATE.com - Hari ini, Senin 4 Oktober 2021 Kota Sukabumi Jawa Barat memulai simulasi sekolah tatap muka atau pembelajaran tatap muka (PTM) untuk siswa sekolah dasar. Hampir dua tahun, para siswa ini dipaksa pandemi covid-19 untuk belajar di rumah secara daring atau online.
Dinas Pendidikan Kota Sukabumi membenarkan jika simulasi pembelajaran tatap muka untuk siswa sekolah dasar sudah mulai dilakukan. "Ya benar mulai simulasi di sejumlah sekolah tingkat dasar. Besok (hari ini) akan kita jelaskan lebih detail," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Sukabumi, Yemmy Yohanni melalui pesan singkat Minggu kemarin.
Sebelumnya pada tanggal 29 September 2021, Dinas Pendidikan Kota Sukabumi mengirimkan surat kepada kepala sekolah tingkat dasar untuk menggelar simulasi PTM terbatas mulai 4 Oktober 2021. Surat tersebut ditandatangan PLT Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kota Sukabumi, Cecep Mansur.
Kebijakan ini mempertimbangkan dan memperhatikan Keputusan Wali Kota Sukabumi No. 188.45/252-Huk/2021 Tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3 Dalam Penanganan Coronavirus Disease 2019 di Kota Sukabumi dan Surat Edaran Wali Kota Sukabumi No. 443/531 -Huk /2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3 dalam Penanganan Coronavirus Disease 2019 di Kota Sukabumi.
Belum diketahui jumlah sekolah di Kota Sukabumi yang hari ini mulai simulasi PTM. Data Disdik pada tanggal 14 September 2021, dari 412 sekolah jenjang TK, SD dan SMP yang mengajukan kesiapan PTM secara terbatas, 177 sekolah sudah siap.
Adapun ke 177 sekolah tersebut yakni 18 dari jenjang TK, 119 dari jenjang SD dan 40 dari jenjang SMP dan ada 2 sekolah tingkat SMP yang belum siap. Sementara yang belum lapor atau mengajukan, ada sekitar 233 sekolah dari 412 sekolah se-Kota Sukabumi.
Baca Juga :
Baca Juga :
Dari pantauan simulasi PTM sejumlah SD di Kota Sukabumi, pihak sekolah bersama orang tua siswa, bahu membahu memastikan proses ini berjalan lancar. Di SDN Gunungpuyuh Kota Sukabumi, orang tua siswa membantu proses pemeriksaan suhu tubuh siswa di gerbang sekolah.
Selanjutnya para siswa yang lolos pemeriksaan suhu tubuh dan masker masuk ke halaman sekolah menuju kelas masing-masing. Ada pembagian shif belajar pagi dan siang, untuk memenuhi aturan setengah kapasitas siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar di dalam kelas.
Selain itu, setelah usai KBM, para siswa diminta untuk langsung pulang atau menunggu jemputan orang tua di dalam lingkungan sekolah.