SUKABUMIUPDATE.com - Dema IAIS atau Dewan Eksekutif Mahasiswa Insititut Agama Islam Sukabumi (IAIS) yang bergabung dalam Aliansi BEM Sukabumi (ABSI) memberikan klarifikasi soal pembubaran aksi demo memprotes PPKM pada hari Jumat lalu, 23 Juli 2021. Menurut Dema IAIS dalam pembubaran tersebut tidak ada intimidasi dari aparat Kepolisian.
Hal ini ditegaskan Ketua Dema IAIS Aris Gunawan kepada sukabumiupdate.com, untuk meluruskan informasi yang dilansir dari Koordinator ABSI. Menurut Aris, sejak awal rencana aksi kemarin di Balaikota Sukabumi, hingga gagalnya aksi dan datang ke Polres Sukabumi Kota, sama sekali tidak ada intimidasi.
"Bahkan saat kami berada di Polres Sukabumi Kota, sejak sore hingga malam tadi, sama sekali tidak ada intimidasi atau kekerasan," ujarnya, kepada sukabumiupdate, Sabtu malam (24/7/2021).
Lanjut Aris, " Malah saat berada di aula antara mahasiswa dengan aparat seperti kawan, canda tawa," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, menurut Aris , Kapolres Sukabumi Kota AKBP Sumarni memberikan arahan dan himbauan kepada ABSI untuk tidak adanya kegiatan yang menimbulkan kerumunan. "Intinya memberikan arahan dan himbauan untuk tidak aksi unjuk rasa dalam masa pandemi Covid-19 ini. Kemudian pukul 21.00 WIB kami dipulangkan," tambah Aris.
Terkait dengan adanya anggota ABSI yang dinyatakan reaktif, saat ini kata Aris sedang menjalani isolasi mandiri. "Hasil yang dinyatakan reaktif, sudah menjalani pemeriksaan dan disarankan dokter untuk isolasi dan istirahat dirumah," pungkasnya.
Hal serupa dikatakan koordinator aksi ABSI, Alif Aulia yang akrab dipanggil Ale, yang dikatakan mengalami intimidasi saat aksi tersebut batal. Ia mengaku tidak mengalami intimidasi hanya himbauan tegas dari pihak kepolisian.
"Tidak ada intimidasi, hanya himbauan tegas kepolisian terkait aksi" tegasnya.
Sebelumnya, Kepada awak media, Koordinator ABSI Muhammad Ghonim mengatakan tidak ada istilah kami memilih diskusi atau audiensi, yang terjadi adalah pembubaran massa aksi Aliansi BEM Sukabumi pada pukul 14.30 Jumat kemarin.
Ghonim kemudian membeberkan kronologis pembubaran tersebut yang diawali ia sebagai koordinator diamankan oleh petugas ke Polres Sukabumi Kota. "Siang kemarin saya sempat diamankan terlebih dahulu sebelum seluruh anggota ABSI yang tergabung dari BEM masing-masing kampus ikut mendampingi saya ke Polres Sukabumi Kota," ujarnya kepada sukabumiupdate.com Sabtu (24/7/2021).
Bukan hanya pembubaran, menurutnya juga terjadi intimidasi oleh petugas kepada massa aksi ABSI yang berjumlah 21 orang. "Sempat koordinator lapangan saudara Ale mengalami intimidasi, karena keluarga dari koordinator lapangan sudah ditemui oleh pihak aparat kepolisian untuk bisa mencegah kegiatan aksi tersebut," ungkap Muhammad Ghonim.
Atas tindakan tersebut ABSI menyesalkan peran dari aparat kepolisian dalam mengamankan massa aksi pada Jumat kemarin. Tindakan tersebut menurut Ghonim mengingkari amanat undang-undang nomor 9 tahun 1998 tentang penyampaian pendapat dimuka umum.