SUKABUMIUPDATE.com - Gempa dangkal yang terjadi di Kabupaten Sukabumi hari ini, Sabtu (5/6/2021) ternyata tak hanya sekali. Menurut BMKG, ada dua gempa yang dipicu aktivitas Sesar Cimandiri hingga menyebabkan rumah warga di Cipurut Kecamatan Cireunghas Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mengalami retak-retak.
Menurut rilis BMKG, gempa kedua (susulan) memiliki magnitudo 2.3, terjadi pukul 13:27:53 WIB, dengan lokasi 6.92 LS - 107.00 BT atau 7 kilometer Tenggara Kota Sukabumi Jawa Barat dengan kedalaman 5 kilometer. Titik gempa kedua ini jika dipindahkan ke aplikasi google maps berada di kawasan Desa Tegalpanjang, Kecamatan Cireunghas Kabupaten Sukabumi.
Gempa kedua ini, hanya berselisih 40 menit dari gempa pertama yang terjadi pukul 12:47:42 WIB. Gempa ini berkekuatan 3.0 magnitudo, dengan episenter terletak pada koordinat 6.95 LS dan 106.97 BT, atau tepatnya berlokasi di darat di kawasan Desa Jambenenggang Kecamatan Kebonpedes, pada kedalaman 3 kilometer.
Dalam akun medsosnya, Kabid Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr Daryono menyebut gempa ini menimbulkan kerusakan yaitu tembok rumah retak di Kecamatan Cireunghas Kabupaten Sukabumi. "Peristiwa gempa Sukabumi tadi siang yang disertai fenomena ledakan menggelegar yang dilaporkan warga, karena titik gempanya sangat dangkal," tulis Daryono.
Daryono bahkan sempat berkomunikasi langsung dengan Tedi Ginanjar warga Kampung Babakan Sempur RT 01/14 Desa Cipurut Kecamatan Cireunghas yang mengalami retak-retak akibat gempa. "Iya tadi pak Daryono dari BMKG sempat menelpon tanya soal kerusakan rumah saya akibat gempa tadi siang," jelas Tedi Ginanjar melalui rekaman suara kepada sukabumiupdate.com.
Gempa kali ini menurut Tedi cukup membuka keluarkannya panik. Tak hanya merasakan guncangan kuat tapi juga mendekat suara gelegar gemuruh saat kedua gempa itu terjadi.
"Gempa pertama tadi siang seperti ledakan langsung mengguncang. Gempa kedua diawali ledakan lemah disusul ledakan kuat. Kata pak Daryono tadi suara seperti ledakan itu dikarenakan rumah kami ini berada cukup dekat dengan sesar cimandiri sebagai pemicu gempa itu," jelasnya.
Akibat gempa, Tedi menemukan ada tiga retakan di rumahnya. Dibagian samping, dapur dan kamar mandi. Retakan ini memancang dari atap hingga ke pondasi.
Baca Juga :
"Kalau yang dipinggi rumah itu memang sudah retak saat terjadi gempa November 2019 dulu. Tapi kali ini retakannya bertambah panjang hingga ke bawah," beber Tedi.
Ternyata tak hanya rumah Tedi yang rusak, retakan juga ditemukan di rumah tetangga. "Sejauh ini baru dua rumah, saya belum keliling kampung untuk mengecek. Yang jelas rumah saya dan tetangga sebelah retak akibat gempa tadi siang," ungkap Tedi yang tinggal bersama istri dan anaknya.
Tedi mengaku cukup was-was dengan kondisi ini. Rencananya Minggu besok baru akan memanggil tukang untuk melakukan perbaikan.