Ambulans Minim Oksigen, Pasien Meninggal! Keluarga Protes ke RSUD Sagaranten Sukabumi

Senin 26 April 2021, 22:25 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Seorang pasien berinisial AY (39 tahun) warga Desa Pasanggrahan, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, meninggal dunia akibat kekurangan oksigen pada Sabtu, 24 April 2021 sore kemarin. 

Mewakili pihak keluarga, Herry Sobar tokoh pemuda Sagaranten menjelaskan, AY saat itu dibawa berobat ke RSUD Sagaranten lantaran mengidap penyakit paru-paru.

"Pasien membutuhkan oksigen, tapi tabung oksigen yang ada di mobil ambulans dalam keadaan kosong. Padahal keluarga AY, telah menyepakati biaya yang diajukan pihak RSUD Sagaranten. Jadi mestinya di dalam mobil ambulans itu disediakan fasilitas standar untuk pasien kritis," kata Herry Sobar sukabumiupdate.com, Senin, 26 April 2021.

Dari keterangan istri almarhum, lanjut Herry, pasien saat itu beberapa jam diperiksa dan diobati tim medis RSUD Sagaranten, kemudian disarankan untuk dirujuk ke RSUD R Syamsudin SH, mengingat kondisinya sudah kronis.

Baca Juga :

RSUD Sagaranten Sukabumi Sediakan Ruang Isolasi Bagi Penderita Covid-19

Namun proses rujukan cukup lama karena harus menunggu konfirmasi dari rumah sakit yang dituju. Akhirnya istri pasien memutuskan untuk membawa langsung suaminya ke Kota Sukabumi.

"Dia pun mengajukan permintaan jasa mobil ambulans dengan segala fasilitasnya. Disepakatilah biayanya Rp 1.200.000 di luar biaya pengobatan. Setelah sepakat, pasien diberangkatkan ke Kota Sukabumi bersama sopir ambulans dan istrinya," papar Herry.

Di tengah perjalanan, sambung Herry, pasien mengalami kesulitan bernapas karena oksigen di dalam tabung habis. Sementara di mobil ambulans juga tak ada cadangan oksigen. Tabung oksigen kecil yang tersedia di mobil pun sudah kosong.

"Akibatnya pasien ngedrop dan tidak sadarkan diri. Setibanya di RSUD R Syamsudin SH, sudah sangat kritis. Dia tidak tertolong, mengembuskan nafas terakhir beberapa saat setelah tiba di rumah sakit," jelasnya. 

Baca Juga :

Sementara itu saat dikonfirmasi, Direktur RSUD Sagaranten, dokter Hikmat Gumelar membenarkan bahwa pasien mengalami kesulitan bernafas. Hikmat mengatakan pasien dirujuk atas permintaan sendiri.

"Ada surat pernyataan, keluarga hanya menyewa ambulans, memang kondisi pasiennya sudah sesak berat," jelasnya. 

Di mobil ambulance, kata Hikmat, ada dua tabung oksigen kecil, biasanya cukup untuk perjalanan dari RSUD Sagaranten hingga ke RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi.

"Menurut sopir ambulans oksigen habis mendekati RSUD R Syamsudin SH. Sebenarnya tidak ada indikasi apa-apa, hanya kehabisan oksigen di perjalanan," kata Hikmat.

"Pasien mengalami sesak akibat jantung. Dari keterangan sopir yang juga tetangganya, di perjalanan banyak berhenti, istrinya memberikan minum, padahal saat berhenti oksigen tetap berjalan," katanya lagi.

photoKuitansi pembayaran pasien RSUD Sagaranten Kabupaten Sukabumi yang meninggal akibat kekurangan oksigen. - (Istimewa)</span

Hikmat menyebut, adapun masalah biaya yang diklaim keluarga sebesar Rp 1.200.000 untuk kendaraan ambulance, biayanya bukan sebesar itu. Namun sejumlah Rp 1.120.000 untuk ambulance dan semua biaya tindakan.

"Dengan adanya kejadian ini, kami berencana untuk melengkapi fasilitas alat kesehatan, maupun sumber daya manusia, baik dokter spesialis, dokter umum dan para medis lainnya, tentunya sesuai dengan anggaran dari pemerintah," lanjutnya. 

"Kami bertekad agar RSUD Sagaranten mampu melayani kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan, dengan harapan adanya kerja sama yang baik dengan semua lapisan masyarakatnya," pungkas dokter Hikmat.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Kecantikan22 Februari 2025, 22:34 WIB

5 Cara Ampuh Memperbaiki Kulit Berminyak yang Dehidrasi, Bisa di Coba di Rumah

Kulit berminyak yang mengalami dehidrasi mungkin disebabkan oleh kurangnya asupan air atau penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat.
Ilustrasi cara memperbaiki kulit berminyak yang dehidrasi (Sumber: Freepik/@stockking)
Sukabumi22 Februari 2025, 22:32 WIB

Setelah Autopsi, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Dimakamkan di TPU Pasir Pogor

Kematian Samson masih menyisakan tanda tanya besar bagi keluarga.
Jenazah Suherlan alias Samson (33 tahun) saat akan dimakamkan di TPU Pasir Pogor, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Kecantikan22 Februari 2025, 22:25 WIB

Kulit Berminyak dan Dehidrasi: Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dengan perawatan yang tepat, kulit berminyak yang dehidrasi dapat dikembalikan keseimbangannya. Ingat, hidrasi adalah kunci untuk kulit yang sehat dan bercahaya.
Ilustrasi kulit berminyak dan dehidrasi (Sumber:  Freepik/@KamranAydinov)
Nasional22 Februari 2025, 21:54 WIB

Diduga Dipecat Jadi Guru Pasca Kritik Polisi, Mendikdasmen Diminta Segera Bela Citra Sukatani

Guru merupakan warga negara yang dijamin hak-haknya.
Personel band punk Sukatani. | Foto: X/barengwarga
Life22 Februari 2025, 21:30 WIB

10 Cara Efektif Menghilangkan Noda Pewarna Rambut yang Menempel di Kulit

Mewarnai rambut tidak diragukan lagi merupakan salah satu cara termudah untuk mengubah penampilan. Namun, terkadang, betapapun kerasnya upaya untuk mencegahnya, warna rambut ini dapat meninggalkan bekas pada kulit.
Ilustrasi seorang wanita menggunakan pewarna rambut (Sumber: Freepik/@user18526052)
Sukabumi22 Februari 2025, 21:13 WIB

Tulang Tengkorak Terpotong, 4 Luka pada Wajah Warga Sukabumi yang Tewas di Tangan Adiknya

Tim dokter tidak melakukan tindakan autopsi terhadap jenazah Hendra.
Ketua tim dokter forensik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi dr Nurul Aida Fathya saat dimintai keterangan oleh wartawan soal kematian Hendra (55 tahun) pada Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Asep Awaludin
Sehat22 Februari 2025, 21:00 WIB

Panduan Lengkap Mengatasi Sakit Punggung: Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahannya

Dengan memahami penyebab, pengobatan, dan langkah pencegahan, Anda dapat mengelola sakit punggung secara efektif dan mencegahnya mengganggu aktivitas harian.
Ilustrasi seseorang mengalami sakit punggung (Sumber: Freepik/@stefamerpik)
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)
Life22 Februari 2025, 20:00 WIB

Amankah Mencoba Puasa Intermiten Saat Menyusui? Simak Ulasan Berikut

Sebelum mencoba puasa intermiten ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar proses menyusui tetap optimal dan kesehatan bayi tetap terjaga.
Amankah mencoba puasa intermiten saat menyusui? (Sumber: Freepik/@freepic.diller)
Musik22 Februari 2025, 20:00 WIB

Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta

boygroup NCT Wish akan menyapa penggemar Indonesia untuk pertama kali sejak debut melalui Asia Tour yang bakal digelar pada 31 Mei 2025 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.
Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta (Sumber : Instagram/@nctwish_official)