SUKABUMIUPDATE.com - Hampir setiap hari warga di lokasi bencana pergerakan tanah Kampung Ciherang, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi merasakan getaran.
Retakan demi retakan tanah yang sebelumnya terpisah, kini menjadi satu jalur retakan dengan lebar yang semakin bertambah. Apalagi setelah munculnya suara gemuruh dan dentuman yang terjadi pada Sabtu, 30 Januari 2021 kemarin, warga di lokasi bencana semakin tak tenang.
Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Nyalindung, Ahmad saat ditemui di lokasi memaparkan, hingga kini warga masih bertahan di lokasi dan beberapa masih tetap beraktivitas.
BACA JUGA: Gemuruh di Lokasi Pergerakan Tanah Ciherang Sukabumi, Kades: Sempat Picu Kepanikan
"Akan tetapi warga di sini merasa tidak tenang dengan adanya getaran-getaran yang dirasakan setiap harinya. Warga terpaksa bertahan karena belum ada kepastian mengenai status bencana dan belum ada kajian geologi," kata Ahmad kepada sukabumiupdate.com, Senin (1/2/2021).
Ahmad mengaku sudah hampir tiga pekan tinggal dan bertugas di lokasi bencana untuk memantau dan menginformasikan perkembangan sehari-hari, apalagi setiap ada kejadian.
"Getaran-getaran setiap harinya saya rasakan langsung dan retakan dari pergerakan tanah juga semakin bertambah. Bahkan kini pelebarannya ada yang mencapai dua meter," kata Ahmad lagi.
BACA JUGA: Kapan Relokasi? Korban Pergerakan Tanah Ciherang Sukabumi Lebih Sebulan Mengungsi
"Tapi alhamdulillah warga pun merasa sedikit lebih tenang dengan adanya petugas dari pihak pemerintahan yang menemani mereka. Kita juga sudah mempersiapkan segala kemungkinan. Jalur evakuasi dan titik kumpul sudah ditentukan di lapang sebelah atas," tandasnya.
Ingat Pesan Ibu: Wajib 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas serta aktivitas di luar rumah). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.