SUKABUMIUPDATE.com - Peristiwa terputusnya jembatan gantung Cibeureum, Senin (24/8/2020), menyisakan cerita mistis bagi sejumlah warga yang kerap melintasi jembatan tersebut.
Jembatan yang menjadi akses penghubung Kampung Bojongkerta, Desa Kertamukti, Kecamatan Warungkiara dengan Kampung Cibeureum, Desa Cimanggu, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi tersebut, dikenal sepi dan lumayan jauh dari permukiman warga. Jarak terdekat dari jembatan tersebut ke permukiman warga berkisar 500 mEter.
Kepala Desa Kertamukti, Dede Kusnadi, mengatakan, di sekitar jembatan tersebut juga banyak tumbuh pohon bambu yang dianggap menyeramkan oleh sebagian warga.
BACA JUGA: Pulang Acara Pengajian, Kesaksian Korban Jembatan Gantung Putus di Sukabumi
"Kan yang melintas kemarin itu didominasi anak-anak muda, kemungkinan saat melintas kemarin itu berisik lah, padahal tau sendiri area sini sedikit angker, dari cerita beberapa warga yang sering melintas, pernah mendengar suara-suara aneh," kata Dede.
"Bahkan teman saya yang menikah sama orang kampung Cibeureum, pas pulang tengah malam mendengar suara gamelan degung, karena ketakutan sampai merangkak saat melintas jembatan," sambungnya.
Masih kata Dede, sejak jembatan tersebut dibangung hingga putus, warga yang melintas terkadang masih mendengar suara gamelan degung lengkap dengan suara sindennya. Oleh karena itu, sambung Dede, ia menyimpulkan dua kemungkinan penyebab terputusnya jembatan yang memiliki panjang sekitar 70 meter dengan lebar 1,2 meter itu.
Selain memang kondisi sling penyangga yang sudah rapuh, diduga juga penghuni yang ada di sekitar jembatan tersebut tidak senang karena kegaduhan yang dibuat warga saat melintas.
"Kejadian kemarin itu tengah malam kan, nah menurut cerita warga yang suka mencari ikan tengah malam ketika air sungai besar mengaku pernah melihat sosok mahluk hitam tinggi besar berdiri di bawah jembatan berdiri di batu besar," ungkap Dede.
"Padahal saat pembangunan jembatan gantung ini dulu tahun 1991 tidak ada gangguan apa-apa, karena sebelumnya warga melakukan ritual memohon izin sesepuh yang telah meninggal dulu," tuturnya.
BACA JUGA: Pasca Kejadian Jembatan Gantung Putus di Sukabumi, Dua Orang Luka Berat
Sementara itu, Aldi (12 tahun), salah seorang korban yang mengalami terkilir pada tangan sebelah kiri, mengaku saat dirinya terjatuh dan terlempar ke sungai, sempat terdengar suara riuh rendah dan suara tepuk tangan ditambah suara bersiul.
"Iya saya mendengar juga suara rame kaya besorak senang gitu," timpalnya.
"Bahkan kata warga Cibeureum mah, saat kejadian itu memang mendengar suara seperti seneng jembatan itu runtuh, padahal memang saat melintas biasa saja kita gak bikin gaduh di jembatan, karena sebelum melintas diingatkan dulu sama Pak RW jangan gaduh karena memang angker di sekitar lokasi jembatannya," pungkas Aldi.