Satu Keluarga Dikarantina di Cisaat Sukabumi, Sekolah Batalkan Rencana Belajar Tatap Muka

Selasa 18 Agustus 2020, 14:30 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Sebuah lembaga pendidikan islam tingkat dasar di Desa Nagrak, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, terpaksa membatalkan rencana pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara tatap muka atau luring (luar jaringan).

Komite Sekolah lembaga pendidikan tersebut, Sulaeman Daroni, mengatakan, semula pihak sekolah akan menggelar belajar tatap muka namun rencana tersebut dibatalkan, menyusul adanya satu keluarga di desa tersebut yang menjalani karantina. 

BACA JUGA: Update 13/8: 23 Warga Kabupaten Sukabumi Dikarantina, Kontak Erat Pasien Covid-19

Karantina terhadap satu keluarga di Desa Nagrak itu dilakukan setelah salah seorang dari anggota keluarganya terpapar virus Corona

Sulaeman mengatakan, yang terpapar virus Corona itu merupakan seorang karyawan rumah sakit dan tinggal di Nyomplong Kota Sukabumi. Tetapi istrinya warga Desa Nagrak dan kerap kali pulang pergi ke Desa Nagrak untuk menemui keluarganya. 

BACA JUGA: Update 9/8/2020: Dua Pasien Positif Covid-19 Kabupaten Sukabumi Diisolasi, Satu Karantina

"Masalah yang terpapar Covid, itu betul adanya. Tapi, orang yang terpaparnya itu adalah salah satu karyawan rumah sakit. Tinggalnya tidak di sini, tapi di Nyomplong. Hanya, istrinya orang sini. Istrinya itu sering bolak balik ke daerah sini," kata Sulaeman kepada sukabumiupdate.com, Selasa (18/8/2020).

Saat ini kata Sulaeman, keluarga dari perempuan yang suaminya terpapar Covid-19 itu sudah menjalani karantina. "Alhamdulillah oleh pihak pemerintah desa semua sudah ditangani. Masyarakat juga sangat mendukung. Keluarga istri dari yang terpapar Covid-19 itu sudah dikarantina dari sejak ketahuan," ujar Sulaeman.

Menurut Sulaeman, Pemdes juga sudah membantu dengan memberikan bantuan sembako selama 14 hari.

"Kemudian masyarakat dan RT/RW juga sangat mendukung untuk pelaksanaan karantina keluarga itu. Itu informasi dari kepala sekolah, karena memang rencananya akan dilakukan luring di daerah itu. Tetapi, untuk mengantisipasi dari berbagai kemungkinan yang tidak diinginkan, pihak sekolah lebih baik mengantisipasi daripada ada anak-anak yang terpapar," beber Sulaeman.

BACA JUGA: Sering Dianggap Sama, Ini Beda Karantina dan Isolasi

Dihubungi terpisah, Kepala Desa Nagrak Lela Nurlaela, membenarkan informasi tersebut. Lela menyebut, warga yang dinyatakan reaktif tersebut merupakan warga yang berdomisili di Kelurahan Nyomplong Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi. "Domisili Nyomplong, cuma keluarganya di Desa Nagrak," kata Lela.

Namun Lela menyebutkan, suami dari perempuan itu statusnya masih reaktif. "Yang kami tahu informasinya itu hasil rapid test, dari pihak kami menyarankan isolasi mandiri. Untuk informasi selanjutnya kami masih menunggu dari pihak kabupaten," tambah Lela.

Sedangkan keluarga dari perempuan yang tinggal di Desa Nagrak sudah menjalani rapid test dan menunggu hasilnya. "Menindaklanjuti hal itu kami Pemdes dan Puskesmas sudah menganjurkan isolasi mandiri kepada keluarga tersebut. Dan pada hari kemarin semua keluarga tersebut telah di rapid test oleh pihak Puskesmas dan kita masih nunggu hasilnya," tutur Lela.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Kecantikan22 Februari 2025, 22:34 WIB

5 Cara Ampuh Memperbaiki Kulit Berminyak yang Dehidrasi, Bisa di Coba di Rumah

Kulit berminyak yang mengalami dehidrasi mungkin disebabkan oleh kurangnya asupan air atau penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat.
Ilustrasi cara memperbaiki kulit berminyak yang dehidrasi (Sumber: Freepik/@stockking)
Sukabumi22 Februari 2025, 22:32 WIB

Setelah Autopsi, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Dimakamkan di TPU Pasir Pogor

Kematian Samson masih menyisakan tanda tanya besar bagi keluarga.
Jenazah Suherlan alias Samson (33 tahun) saat akan dimakamkan di TPU Pasir Pogor, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Kecantikan22 Februari 2025, 22:25 WIB

Kulit Berminyak dan Dehidrasi: Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dengan perawatan yang tepat, kulit berminyak yang dehidrasi dapat dikembalikan keseimbangannya. Ingat, hidrasi adalah kunci untuk kulit yang sehat dan bercahaya.
Ilustrasi kulit berminyak dan dehidrasi (Sumber:  Freepik/@KamranAydinov)
Nasional22 Februari 2025, 21:54 WIB

Diduga Dipecat Jadi Guru Pasca Kritik Polisi, Mendikdasmen Diminta Segera Bela Citra Sukatani

Guru merupakan warga negara yang dijamin hak-haknya.
Personel band punk Sukatani. | Foto: X/barengwarga
Life22 Februari 2025, 21:30 WIB

10 Cara Efektif Menghilangkan Noda Pewarna Rambut yang Menempel di Kulit

Mewarnai rambut tidak diragukan lagi merupakan salah satu cara termudah untuk mengubah penampilan. Namun, terkadang, betapapun kerasnya upaya untuk mencegahnya, warna rambut ini dapat meninggalkan bekas pada kulit.
Ilustrasi seorang wanita menggunakan pewarna rambut (Sumber: Freepik/@user18526052)
Sukabumi22 Februari 2025, 21:13 WIB

Tulang Tengkorak Terpotong, 4 Luka pada Wajah Warga Sukabumi yang Tewas di Tangan Adiknya

Tim dokter tidak melakukan tindakan autopsi terhadap jenazah Hendra.
Ketua tim dokter forensik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi dr Nurul Aida Fathya saat dimintai keterangan oleh wartawan soal kematian Hendra (55 tahun) pada Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Asep Awaludin
Sehat22 Februari 2025, 21:00 WIB

Panduan Lengkap Mengatasi Sakit Punggung: Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahannya

Dengan memahami penyebab, pengobatan, dan langkah pencegahan, Anda dapat mengelola sakit punggung secara efektif dan mencegahnya mengganggu aktivitas harian.
Ilustrasi seseorang mengalami sakit punggung (Sumber: Freepik/@stefamerpik)
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)
Life22 Februari 2025, 20:00 WIB

Amankah Mencoba Puasa Intermiten Saat Menyusui? Simak Ulasan Berikut

Sebelum mencoba puasa intermiten ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar proses menyusui tetap optimal dan kesehatan bayi tetap terjaga.
Amankah mencoba puasa intermiten saat menyusui? (Sumber: Freepik/@freepic.diller)
Musik22 Februari 2025, 20:00 WIB

Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta

boygroup NCT Wish akan menyapa penggemar Indonesia untuk pertama kali sejak debut melalui Asia Tour yang bakal digelar pada 31 Mei 2025 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.
Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta (Sumber : Instagram/@nctwish_official)