SUKABUMIUPDATE.com - Juansah (50 tahun) ibu yang tubuhnya melepuh akibat kena adonan gula merah panas, akhirnya pulang ke Surade setelah menjalani operasi bedah mulut di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi, pada Rabu (10/6/2020) lalu.
Sebelum pulang, Juansah warga Kampung Cimareme RT 02/04, Desa Sukatani, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi itu melakukan kontrol pada Selasa (16/6/2020).
"Alhamdulillah, Bu Juansah, diperiksa langsung oleh dokter bedah plastik, Aryanto Z. Habibie dan dilayani dengan baik. Kami sangat mengapresiasi dan bangga, karena pelayanan serta dedikasi (tim medis) yang sangat baik dan rasa sosialnya tinggi," ujar salah satu pendamping dari relawan Jampe, UJ Sukma Wijaya, kepada sukabumiupdate.com.
Uj mengungkapkan, setelah menjalani operasi pada Rabu (10/6/2020) lalu, Juansah tidak pulang ke Desa Sukatani, tapi kita bawa ke rumah singgah Yayasan Adz-Dzakiroh miliknya Ustazd Nana Wijaya, di Jalan RA Kosasih Nomor 22, Subangjaya, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi untuk memudahkan kontrol pada Selasa ini.
BACA JUGA: 10 Tahun Tubuhnya Kena Adonan Gula Panas, Ibu di Surade Sukabumi Ingin Dioperasi
Uj mengungkapkan, selama tinggal di rumah singgah itu, Juansah merasa nyaman.
"Alhamdulillah difasilitasi dengan baik dan kondisi rumah singgah yang nyaman. Mudah-mudahan ini jadi amal yang baik dan dibalas oleh Allah SWT, terimakasih juga kami sampaikan untuk seluruh donatur dan teman teman relawan," paparnya.
Menurut Uj, Juandasah dibawa pulang ke rumahnya dengan menggunakan ambulance milik Darut Tauhid Sukabumi, Juansah akan kontrol kembali dipertengahan Juli. Kontrol dilakukan untuk persiapan karena Juansah akan kembali menjalani operasi di bulan Agustus mendatang.
BACA JUGA: 10 Tahun Cacat Luka Bakar, Komunitas Bawa Warga Surade Sukabumi ke Rumah Sakit
Operasi kedua, kata Uj dilakukan dibagian hidung. "Operasi pertama ke bagian mulut untuk melebarkan bagian lubang dimulut, supaya alat bius bisa masuk ke mulut untuk proses operasi ke bagian hidung," jelasnya.
"Kami semua tak akan lelah, mendampingi membantu secara bersama-sama, bahu membahu, karena kami percaya bahwa masih banyak orang orang baik, rasa sosialnya tinggi untuk membantu siapa saja. Kami dari relawan Jampe dengan satu motto hidup adalah Udunun (Gotong Royong), berupaya membantu sesama," pungkasnya.
Kondisi yang dialami Juansah ini terjadi 10 tahun lalu saat tengah mengandung anak keempatnya. Saat itu, Juansah mengalami kecelakaan yaitu tersiram adonan gula merah panas yang tengah dimasak di tempat pengolahan.
BACA JUGA: Kabar Terbaru Balita Tumor Mata Asal Kabandungan Sukabumi, Terkendala Biaya Transportasi
Keluarga Juansa adalah pengrajin gula merah kelapa yang menjadi penghasilan utama. "Saat saya mau memindahkan wajan besar berisi adonan gula mendidih untuk dicetak, tubuh saya yang lagi hamil tua tak mampu angkat wajan besar berisi adonan gula panas itu. Badan tak seimbang, akhirnya wajah dan tangan saya tersungkur dan masuk ke wajan berisi adonan gula panas," ujar perempuan ini mengulangi ceritanya.
Saat itu ia dihadapkan pada dua pilihan. Menyelamatkan tangan dan wajah saya atau perut yang tengah hamil tua. "Saya pilih membungkukan badan ke depan untuk menyelamatkan anak yang ada dalam perut saya. Alhamdulilah anak keempat saya lahir dalam keadaan sehat. Wajah tangan dan sekujur tubuh sejak saat itu tidak berfungsi, karena luka bakar ini," sambungnya.
Karena luka bakar itu, hanya ada sedikit lubang dimulut Juansah dan lubang itu digunakan untuk makan. Sehingga nasi atau makanan lainnya mesti dibuat kecil agar muat ke lubang mulut Juansah.
Kemudian akhir-akhir ini Juansah mulai kesulitan bernafas, maka dari itu ia ingin sekali menjalani operasi. Namun dirinya harus menerima kenyataan tidak memiliki biaya untuk operasi itu.
Keinginan Juansah ini kemudian terdengar oleh sejumlah relawan dan komunitas di Sukabumi. Mereka yang peduli kemudian mengumpulkan donasi sejak beberapa bulan ke belakang hingga Juansah dioperasi.