Rapid Test Mandiri Bayar, Warga Minta Pemda Sukabumi Beri Subsidi

Jumat 05 Juni 2020, 13:36 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Rumah Sakit Bhakti Medicare Cicurug, Kabupaten Sukabumi menerapkan kebijakan semua masyarakat yang mempunyai keluhan kesehatan dan ingin ditangani medis di RS tersebut terlebih dulu harus melakukan rapid test.

Namun, kebijakan itu berbuntut protes masyarakat sebab rapid test di rumah sakit tersebut tidak gratis. Pihak RS membanderol Rp 350 ribu untuk rapid test mandiri tersebut. 

BACA JUGA: Respon Masyarakat Terhadap Rapid Test Massal di Cicurug Sukabumi

Warga Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, berinisial W mengeluhan kebijakan rumah sakit tersebut. Ia menilai hal itu membuat masyarakat semakin tercekik dengan aturan tersebut sebab, rapid test tidak bisa ditanggung BPJS.

"Wajib rapid test itu aturannya darimana?" katanya kepada sukabumiupdate.com, Jumat (5/6/2020).

BACA JUGA: Jadi Sasaran Rapid Test, Pedagang Pasar Cicurug Sukabumi Pilih Tutup Kios

"Terus Corona ini dijadikan bisnis, hanya cek saja harus membayar Rp 350 ribu. Mana gak bisa pakai BPJS lagi," ujarnya.

Warga lainnya juga mengeluhkan hal serupa. Menurut dia, apabila rapid test mandiri mesti bayar maka pemerintah mesti memberikan solusinya. Diantaranya memberi subsibdi ketika warga ingin melakukan rapid test mandiri.

Sementara itu, Humas Bhakti Medicare Rahayu membenarkan bahwa RS swasta tersebut menerapkan kebijakan tersebut sesuai protokol Covid-19. Saat ini masyarakat yang ingin berkonsultasi terkait kesehatannya harus melakukan rapid test dan membayar sebesar Rp 350 ribu.

BACA JUGA: Rapid Test Massal Lagi di Cicurug Sukabumi, Kali Ini Lebih Antusias

"Jadi di musim Corona ini keamanannya untuk semua, untuk safety medis, safety ruangan. Jadi jangan tiba-tiba ketika ditengah jalan penanganan, ternyata dia positif. Jadi sekarang itu pemberlakuannya sudah sama, semua yang datang untuk ditangani di Bhakti Medicare harus di rapid test," terangnya.

Untuk masyarakat yang memiliki Penerima Bantuan Iuran (PBI) ketika hendak cek kesehatan ke rumah sakit tersebut tidak dikenakan biaya. Rahayu mengatakan, namun masyarakat yang memiliki BPJS tidak berlaku dalam tes tersebut. 

BACA JUGA: Rapid Test Massal Kedua di Sukabumi Sasar Masyarakat Kategori C, Siapa Mereka?

"Kalau BPJS tetep harus membayar. Karena rapid test tidak disuplai pemerintah, kita beli sendiri," jelasnya.

Rahayu menjelaskan, bila masyarakat yang tidak mampu membayar biaya rapid test dapat mengajukan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM). "Kalau misalnya tidak mau membayar pasti kita akan diberikan penawaran. Ajukan dulu surat tidak mampu, nanti itu bisa digunakan untuk penanganan medis di sini," tandasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Food & Travel25 November 2024, 07:00 WIB

Resep Membuat Lapis Legit, Kue Tradisional Jadul yang Populer Sejak Zaman Belanda

Kue Lapis Legit juga dikenal dengan nama Spekkoek dalam bahasa Belanda karena diperkenalkan oleh para penjajah Belanda di Indonesia.
Resep Kue Lapis Surabaya 4 Telur, Stok Camilan Manis di Rumah untuk Keluarga. Foto: IG/barecamagazine
Science25 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 25 November 2024, Awal Pekan Hujan di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir saat siang hari pada 25 November 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir pada 25 November 2024. | (Sumber : Foto: Freepik.com)
Sukabumi24 November 2024, 23:11 WIB

Mobil Jazz Merah Ngebut, Penyebab Kecelakaan Beruntun Maut di Sukaraja Sukabumi

Peristiwa kecelakaan beruntun maut di Sukabumi yang melibatkan empat mobil dan satu motor itu mengakibatkan satu orang tewas dan 6 orang lainnya terluka.
Mobil Honda Jazz merah penyebab kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi saat dievakuasi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 22:51 WIB

Kecelakaan Beruntun di Sukaraja Sukabumi Libatkan 5 Kendaraan, 1 Korban Meninggal

Berikut kronologi kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi yang libatkan 5 kendaraan.
Kondisi kendaraan yang terlibat kecelakaan di Sukaraja Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Nasional24 November 2024, 22:15 WIB

Siap-siap, Harga Rumah Diproyeksi Bakal Naik Imbas Kebijakan PPN 12 Persen

Kenaikan tarif PPN 12 Persen mulai tahun depan ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan komisi XI DPR pekan lalu.
Ilustrasi rumah. (Sumber : Shutterstock)
DPRD Kab. Sukabumi24 November 2024, 21:24 WIB

Reses Loka Tresnajaya di Desa Kutajaya Sukabumi, Infrastruktur Mendominasi Aspirasi

Menurut Loka, Desa Kutajaya adalah salah satu desa terluas di Cicurug namun masih memiliki sejumlah wilayah yang belum tersentuh aspal.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Partai Golkar, H.M. Loka Tresnajaya menggelar reses di Kampung Pereng, Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Sabtu 23 November 2024. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 21:02 WIB

Tukak Lambung Pada Anak : Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Tukak lambung atau yang juga dikenal sebagai tukak peptik diketahui sangat jarang terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa, tetapi ternyata hal ini terjadi lebih sering daripada yang dibayangkan.
Ilustrasi seorang anak menderita tukak lambung (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi24 November 2024, 20:23 WIB

10 Penumpang Terluka, Kronologi dan Dugaan Penyebab Bus Terguling di Lingsel Sukabumi

Berikut kronologi dan dugaan penyebab bus terguling di jalur Lingkar Selatan atau Lingsel Kota Sukabumi.
Bus yang terguling di Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi saat dievakuasi oleh mobil derek. (Sumber Foto: Istimewa)
Life24 November 2024, 20:00 WIB

3 Legenda Curug Sanghyang Taraje, Tapak Sangkuriang Hingga Tangga Menuju Kayangan

Konon, Sangkuriang ingin mengambil bintang untuk Dayang Sumbi, ibu yang sangat dicintainya. Untuk mencapai bintang, Sangkuriang melewati Curug Sanghyang Taraje, yang dianggap sebagai tangga menuju kayangan.
Curug Sanghyang Taraje. Foto: IG/smiling.westjava
Mobil24 November 2024, 19:26 WIB

Sejarah dan Kisah Angkutan Umum di Pajampangan Sukabumi

Keberadaan angkutan umum di wilayah Sukabumi Selatan tersebut sudah ada sekitar tahun 1921, dengan jurusan Soekaboemi-Soerade.
Angkutan umum pertama Surade-Sukabumi (Sumber : Istimewa)