SUKABUMIUPDATE.com - Masyarakat saat ini tidak bisa masuk secara sembarangan ke Desa Wanasari, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi.
Ada aturan yang mesti dipatuhi, yaitu masyarakat yang hendak masuk ke desa tersebut harus mematuhi protokol pencegahan Covid-19, hal itu dilakukan karena hingga kini desa tersebut masih menjalankan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) parsial.
BACA JUGA: PSBB Parsial Setelah Warga Positif Covid-19, Desa Wanasari Surade Sukabumi Perketat Akses Masuk
Apabila melanggar protokol, diantaranya tidak menggunakan masker maka siap-siap kena sanksi bisa berupa menyanyikan lagu Indonesia Raya atau push up.
Dalops PSBB parsial Desa Wanasari, Solih Sunarya, selama 4 hari penjagaan di pos, hampir 50 warga yang masuk ke Desa Wanasari tidak menggunakan masker dan diberi sanksi serta himbauan. "Mayoritas warga dari luar Desa Wanasari, yang tidak memakai masker, dan diberi sanksi berupa menyanyikan lagu wajib, pembacaan Pancasila dan juga ada push up," kata Solih kepada sukabumiupdate.com, Kamis (4/6/2020).
BACA JUGA: Riwayat Perjalanan Positif Covid-19 Asal Surade Sukabumi
Desa Wanasari ini merupakan salah satu daerah yang menjalankan PSBB parsial di Kabupaten Sukabumi setelah adanya warga yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Masuk ke luar desa itu pun terpantau, karena ada enam pos penyekatan. Selain berjaga, petugas di setiap pos penyekatan itu mensosialisasikan pentingnya mengikuti protokol kesehatan demi mencegah penyebaran Covid-19.
BACA JUGA: PSBB Jilid 3 di Kabupaten Sukabumi Hanya di 6 Kecamatan dan 4 Desa, Lainnya New Normal
"Alhamdulillah, berkat kerjasama semua pihak para kades di wilayah Kecamatan Surade, Satgas desa, Dishub, Puskesmas Surade, PMI Surade, Pramuka, OKP, dan relawan, Polsek Surade dan Koramil, adanya peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya protokol Covid-19," katanya.
Salah satu relawan pos penyekatan Jampang Peduli (Jampe) Demi Pratama mengatakan, untuk saat ini kesadaran masyarakat menggunakan masker mulai meningkat. Adapun masyarakat yang tidak menggunakan masker alasannya ketinggalan.
"Mereka sudah menggunakan masker, hanya tinggal beberapa persen saja, yang tidak memakai masker dengan alasan ketinggalan," jelasnya.