SUKABUMIUPDATE.com - Wilayah pesisir Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi diterjang gelombang tinggi. Kejadian ini menyebabkan air laut naik kedaratan hingga mencapai warung yang ada di pesisir pantai.
Kepala Operasional SDM satgas Pemandu Keselamatan Wisata Tirta, Asep Edom, mengatakan gelombang tinggi yang terjadi di pesisir Palabuhanratu tepatnya Pantai Citepus, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi sudah terjadi sejak empat hari yang lalu.
BACA JUGA: Gelombang Tinggi, Pesisir Selatan Kabupaten Sukabumi Diminta Waspada
"Gelombang laut dengan ombak besar sudah lama terjadi, ini fenomena alam pasang surut air laut," ungkapnya, Jumat (8/5/2020).
Menurut Asep, tinggi ombak diperkirakan sekitar 3- 4 meter. Gelombang itu terjadi sekitar pukul 05.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB dan sore hari sekitar pukul 17.00 WIB hingga menjelang malam.
BACA JUGA: Perahu Nelayan Ujung Genteng Sukabumi Belah Dihantam Gelombang Tinggi
"Belum ada dampak kerusakan signifika akibat gelombang besar ini, hanya sebagian lesehan dari warung warung pinggir pantai pasirnya terkikis, antisipasi penyelamatan sudah dilakukan," jelasnya.
Masyarakat di pesisir Pantai Citepus sudah dihimbau untuktidak panik tapi selalu waspada karena gelombang tinggi yang terjadi saat ini masih terbilang normal. Hanya saja air laut bisa naik ke warung lesehan akibat kondisi pasir di pantai sudah terkikis ombak sejak empat hari lalu.
BACA JUGA: Sudah Ada Kapal Motor Digulung Gelombang Tinggi, Nelayan Palabuhanratu Masih Nekat Melaut
"Sebenarnya ombak saat ini normal, hanya empat hari lalu emang besar dan mengikis pasir sehingga membuat area pantai landai dan saat ombak besar menerjang otomatis jangkauanya sampai 25 -50 meter dari bibir pantai," terangnya.
Dengan adanya kejadian ini, Asep mengatakan, warga pesisir pantai berharap pembangunan pemecah ombak atau jogging trek yang sudah di rencanakan seperti di pantai ruang terbuka hijau pantai Balai Desa Citepus segera terlaksana. "Agar saat terjadi ombak pasang dapat tertahan tembok," tandasnya.