SUKABUMIUPDATE.com - Gempa bumi berkekuatan 4,2 magnitudo mengguncang Sukabumi pada Rabu (5/2/2020) petang. Dari keterangan BMKG, gempa tersebut terjadi pada pukul 17:49:40 WIB.
Adapun pusat gempa terletak pada koordinat 7.33 LS - 106.63 BT, tepatnya berada di Darat pada jarak 39 km Tenggara Kabupaten Sukabumi- Jawa Barat (Jabar) dengan kedalaman 109 Kilometer.
BACA JUGA: Gempa di Gunung Salak, BMKG Palabuharatu: Akibat Aktivitas Sesar Lokal
Gempa terasa begitu besar oleh warga di wilayah selatan Kabupaten Sukabumi atau daerah Pajampangan. "Saya merasakan ada getaran namun kecil dan tidak lama," ujar Usman warga Desa Ciracap, Kecamatan Ciracap.
Sedangkan di Kampung Cekdam, Desa Waluran Mandiri, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, warga merasakan guncangan gempa hingga membuat rumah bergetar. "Di Waluran, di kampung saya terasa sekali (gempa). Hingga rumah saya bergetar," ujar Yusef Andreas, warga.
Menurut dia, gempa terasa beberapa detik saja tapi guncangan begitu besar. "Lumayan besar, terasa sekitar lima detik," jelasnya.
BACA JUGA: Gempa Magnitudo 5.0 Sebabkan Ruangan Kelas SDN Talagamurni Sukabumi Roboh
Sementara itu, Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Hendro Nugroho menyatakan, ditinjau dari lokasi epicenter dan kedalaman hiposenternya tampak bahwa gempabumi yang terjadi merupakan gempabumi Menengah akibat aktivitas Zona Subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyelusup menunjam ke bawah Lempeng Eurasia.
Menurut Hendro, dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempa bumi ini dirasakan di wilayah Ciletuh- Palabuhanratu dengan Skala Intensitas II MMI. Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut
BACA JUGA: Gempa Magnitudo 7,2 di Banten, Empat Rumah di Jampang Tengah Rusak dan Ambruk
"Hingga laporan ini dibuat pukul 18.40 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). Kepada Masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan terus mengikuti informasi dari BMKG, karena BMKG akan terus memantau perkembangan gempa bumi tersebut," jelasnya.