SUKABUMIUPDATE.com - Staf Observatori BMKG Palabuharatu Rafdi Ahadi menyebut gempa tektonik berkekuatan 2,4 magnitudo yang terjadi pada Rabu (15/1/2020), merupakan gempa yang kedalamannya dangkal. Sehingga guncangannya dirasakan hingga ke Kabupaten Sukabumi.
"Dari kekuatannya gempa tidak begitu besar, kedalamannya dangkal sehingga dirasakan oleh masyarakat, namun sampai saat ini kita belum ada info bangunan rusak akibat gempa tersebut di Kabupaten Sukabumi," ujar Rafdi kepada sukabumiupdate.com, Jumat (17/1/2020).
BACA JUGA: Empat Desa di Kabandungan Sukabumi Rasakan Gempa Lokal di Gunung Salak
Sebelumnya, gempa tektonik mengguncang sebagian wilayah Sukabumi, Rabu (15/1/2020) lalu. Dari rilis BMKG gempa terjadi sekitar pukul 19:50:28 WIB, adapun pusat gempa berkekuatan Magnitudo 2,4 itu terletak pada koordinat 6.71 LS - 106.56 BT, tepatnya berada di darat pada jarak 29 kilometer Barat Daya Bogor dengan kedalaman 20 kilometer.
Ditinjau dari lokasi epicenter dan kedalaman hiposenternya tampak bahwa gempa bumi yang terjadi merupakan serangkaian gempa bumi dangkal di kaki Gunung Salak akibat aktivitas sesar lokal wilayah setempat.
BACA JUGA: Gempa di Gunung Salak, Warga Kabandungan Sukabumi Rasakan Getaran
"Dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempabumi ini dirasakan di wilayah Kecamatan Pamijahan dengan Skala Intensitas II - III MMI, di Kecamatan Leuwiliang dengan Skala Intensitas II - III MMI, di Sukabumi dengan Skala Intensitas II - III MMI, di daerah Gunung Salak dengan Skala Intensitas II - III MMI, di daerah Gunung Halimun dengan Skala Intensitas II - III MMI," jelasnya.
Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi merupakan wilayah yang merasakan guncangan gempa tersebut. Menurut warga, terasa hingga empat kali guncangan pada Rabu itu dimulai pukul 17.00 WIB hingga 20.00 WIB. Guncangan dirasakan warga Desa Kabandungan, Desa Cipeteuy, Desa Tugubandung dan Desa Cihamerang.
BACA JUGA: Gempa Garut Terasa hingga Sukabumi, BPBD Pantau Dampaknya
Menurut Rafdi, sejak laporan gempa bumi dibuat Rabu (15/1/2020) pukul 20:48 WIB, hasil monitoring BMKG menyatakan terhitung sudah ada 5 kali gempa bumi susulan (aftershock). Untuk itu kepada masyarakat agar tetap tenang dan terus mengikuti informasi dari BMKG, karena BMKG akan terus memantau perkembangan gempa bumi tersebut.
"Mungkin warga bisa mengecek bangunan rumah masing-masing untuk mitigasi gempa agar ketika gempa terjadi lagi bangunan masih kokoh dan tidak menimbulkan bangunan runtuh kalaupun ada kerusakan segera melaporkan ke pemerintah setempat," terangnya.