SUKABUMIUPDATE.com - Ernasari (42 tahun) warga Kampung Babakan Gobang RT 09/09 Desa Pasir Suren, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi hanya bisa terbaring lemas dengan kondisi kedua kaki dan perut membengkak.
Kondisi itu sudah ia alami delapan bulan terakhir, sejak ia pulang bekerja sebagai TKI di Arab Saudi. Erna mengaku, saat bekerja di Arab, majikannya sering memberi makanan cepat saji, mie dan minuman bersoda. Sangat jarang sekali mendapat makanan bergizi.
BACA JUGA: Janda Mantan TKI, Pelaku Pembuang Bayi di Prianganjaya Ngaku Pacaran dengan Duda
"Kata dokter ini penyakit komplikasi. Sempat berobat dan dirawat di rumah sakit di sana (Arab Saudi) selama tiga bulan, namun tidak ada perkembangan. Saya pulang ke Indonesia dan juga sempat dirawat di Jakarta dua bulan," ujarnya saat diwawancarai sukabumiupdate.com, Selasa (4/2/2020).
Erna melanjutkan, karena tak ada perkembangan kesembuhan dari penyakit yang dideritanya, ia akhirnya lebih memilih untuk pulang ke kampung halamannya, Kampung Babakan Gobang. Erna sempat menjalani perawatan di RSUD Palabuhanratu. Ia mendapat penanganan dengan dilakukan vakum pada bagian kaki dan perutnya, namun tetap tak ada perubahan.
BACA JUGA: Jenazah TKI Asal Palabuhanratu Dipulangkan dari Malaysia
"Malah semakin parah penyakitnya. Sekarang sudah tiga bulan saya terbaring enggak bisa kemana-mana kaki ini kaku karena bengkak. Bernafas juga akhir-akhir ini susah. Pengap," lanjut Erna sambil menahan tangis.
"Saya belum punya jaminan kesehatan, sedang diurus. Sementara saya ingin berobat ke rumah sakit lagi, divakum. Mau maksain berangkat ke rumah sakit juga saya sudah enggak ada biaya lagi. Buat makan sehari-hari aja dibantu sama saudara," pungkas Erna.
BACA JUGA: TKI Asal Sagaranten Sukabumi Ditipu Wanita Lewat Medsos
Sementara itu, adik Ernasari, Mulyana (28 tahun) menyebut, kakaknya itu sudah lama menjanda karena suaminya meninggal 11 tahun yang lalu. Mulyana berharap ada bantuan untuk kakaknya agar bisa berobat ke rumah sakit menjalani operasi.
"Katanya sih penyakitnya komplikasi ginjal, paru-paru dan jantung. Sudah berobat ke rumah skait dan dokter umum. Saya enggak tega lihat kondisi kakak seperti itu, pengin sembuh lagi, tapi keluarga sudah kesulitan untuk biayanya." singkat Mulyana.