SUKABUMIUPDATE.com - Nasib nahas harus dialami Dede Saputra (43 tahun) dan Eek Sasmita (38 tahun), pekerja bangunan yang meninggal dunia akibat robohnya menara gedung Dakwah NU Kota Sukabumi pada Rabu (18/12/2019).
Dalam peristiwa yang terjadi di jalan Cipanas 2 RT 04/05 Kelurahan Gedong Panjang, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi, ini seorang pekerja bangunan, Oboy Karyadi (40 tahun) juga terluka. Kini kedua jasad korban sudah dimakamkan sedangkan korban luka sudah pulang ke rumahnya.
BACA JUGA: Ketua PCNU Kota Sukabumi Datangi Rumah Duka Pekerja Korban Menara Roboh
Ketua PCNU Kota Sukabumi KH Ahmad Nawawi Sadili menyebut pihak keluarga korban sudah menerima dan tidak akan melanjutkan ke jalur hukum.
Ahmad menuturkan, gedung dakwah tersebut rencananya dibangun tiga lantai. Lantai pertama untuk salat dan lantai kedua serta ketiga untuk sekretariat dan aula. Adapun yang sedang dalam proses pembangunannya yaitu mihrab atau tempat salat imam serta menara yang roboh tersebut.
BACA JUGA: Jatuh dan Tertimpa Material Bangunan, Kronologi Robohnya Menara PCNU Kota Sukabumi
"Itu kan menara untuk Masjid An-Nahdhah yang berlokasi di lantai dasar Gedung Dakwah NU Kota Sukabumi. Korban luka-luka atas nama Oboy Karyadi pun alhamdulillah sudah dirawat di rumah, semoga segera disembuhkan. Ini murni musibah yang sedang kita alami. Kami berharap kepada warga Nahdiyin untuk mendoakan kedua almarhum," ungkap Ahmad kepada awal media, Kamis (19/12/2019).
Menurut Ahmad, pembangunan menara dan tempat imam salat di Gedung Dakwah NU tersebut dikerjakan oleh enam orang dalam satu bulan terakhir ini. Enam orang pekerja, termasuk Dede, Eek dan Oboy, bekerja dengan ikhlas serta selalu menolak ketika dibayar untuk jam kerja malam.
BACA JUGA: Menara Gedung PCNU Kota Sukabumi Roboh, Dua Pekerja Tewas
"Para pekerja itu kalau dari pagi sampai sore dibayar, tapi kalau malam mereka tidak meminta bayaran karena untuk beramal membesarkan syiar agama islam, terkadang kalau malam itu mereka mengecat dan mengerjakan hal lainnya,"ungkap Ahmad.
Ahmad mengatakan, menara yang roboh tersebut rencananya akan dibangun dengan ketinggian delapan meter dan yang sudah dikerjakan baru setinggi tujuh meter. Pembangunan Gedung Dakwah NU yang biaya dari donasi sebuah yayasan di Jakarta tersebut telah dimulai sejak tahun 2016 dengan penggalian pondasi pada lantai dasar.
BACA JUGA: Polisi Periksa Dua Saksi, Pasca Robohnya Menara PCNU Kota Sukabumi
"Pembangunannya pun tidak ada target selesai kapan, karena tergantung dana. Donasinya ini dari salah satu Yayasan di Jakarta, dimana pekerja dan pelaksana pembangunan langsung dari mereka. Kita paling nyiapin kopi. Kontrol pun langsung dari sana," pungkas Ahmad.