SUKABUMIUPDATE.com - Kamis (14/11/2019) siang itu, warga Kampung Pasirpogor RT 01/07, Kelurahan Sudajaya Hilir, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi, tiba-tiba saja mencium bau bangkai yang begitu menyeruak. Setelah dicari, sumber bau berasal dari sebuah rumah yang dihuni seorang pria tua.
Warga yang penasaran kemudian memeriksakan rumah tersebut dan ditemukan Nukro yang sudah tak bernyawa. Jasad pria tua yang diperkirakan berusia 70 atau 80 tahun itu ditemukan dalam posisi terlentang di atas lantai dapur. Warga pun melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian.
BACA JUGA: Soal Penemuan Mayat Pria Tua di Baros Sukabumi, Polisi: Nukro Punya Penyakit Maag Kronis
Nukro hidup sebatang kara di rumah anak tirirnya itu. Adapun penyebab kematian Nukro karena sakit, sebab semasa hidup memiliki riwayat sakit lambung dan maag kronis.
Nukro memang memprihatinkan, dari catatan redaksi sukabumiupdate.com, warga Jalan Koleberes, Kelurahan Dayeuhluhur, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi itu pernah tinggal di dalam sebuah bangunan mirip pos satpam, di depan komplek ruko Jalan Lingkar Selatan, Kelurahan Sindangsari, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi. Nukro menghuni pos sebelum tinggal di rumah anak tirinya itu.
BACA JUGA: Kakek Tua Sebatang Kara di Kota Sukabumi Tinggal di Pos Satpam
Sukabumiupdate.com, memberitakan kisah pak Nukro ini dengan judul berita Kakek Tua Sebatang Kara di Kota Sukabumi Tinggal di Pos Satpam. Dalam berita yang tayang pada Rabu, 16 Januari 2019 itu, dituliskan Nukro tidur beralaskan kasur yang sudah lapuk dan kotor di dalam bangunan yang mirip pos tersebut.
Kisah hidup Nukro itu dibenarkan oleh warga yang tinggal tak jauh dari rumah tempat ditemukannya Jasad Nukro. "Beliau itu aslinya memang bukan warga sini. Tapi semenjak ia tinggal di sini, tetangga pun selalu memperhatikannya dengan rutin memberi makan bagi Pak Nukro," ujar salah seorang warga bernama Soma (50 tahun) kepada sukabumiupdate.com, Jumat (15/11/2019).
BACA JUGA: Pria Tua yang Ditemukan Tak Bernyawa di Baros Sukabumi Hidup Sebatang Kara
Soma menuturkan, sebenarnya Nukro tidak pernah merepotkan warga di sekitar rumah anak tirinya itu. Karena, entah dari mana asalnya, Nukro selalu memiliki uang yang jumlahnya terhitung lumayan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. "Suka beli bakso, ke warung, dan lainnya juga tidak pernah mengutang. Beliau itu kadang memang suka ke Jalur (Jalan Lingkar Selatan), tapi tidak tahu mau apa di sana," lanjut Soma.
Warga lainnya, Jajat (45 tahun) juga membenarkan hal itu. Menurutnya, Nukro merupakan pria tua yang kerap berpergian dari rumahnya. Bahkan, saat Nukro tidak terlihat sejak hari Senin pun, ia mengira bahwa Nukro sedang pergi keluar, sebelum akhirnya ditemukan meninggal dunia di dalam rumahnya. "Beliau juga sering bermain suling di depan rumahnya itu, kayaknya memang hobinya," pungkas Jajat.