SUKABUMIUPDATE.com - Ketua DPC (Dewan Pimpinan Cabang) HNSI (Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia) Kabupaten Sukabumi Dede Ola, mengaku prihatin dengan musibah tabrakan perahu nelayan Cisolok dengan Kapal Riset Baruna Jaya milik Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Tabrakan yang menyebabkan seorang nelayan bernama Amit (50 tahun) hilang ini terjadi di selatan Pantai Sawarna, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Sabtu (2/11/2019).
BACA JUGA: Tabrakan, Nelayan Cisolok Sukabumi Mengaku Tak Lihat Kapal Riset Baruna Jaya
Dede Ola meminta pihak dari KR Baruna Jaya bertanggung jawab tanpa harus melihat siapa yang salah dan siapa yang benar.
"Kecelakaan laut ini kan berhubungan dengan tulang punggung sebuah keluarga. Mereka mencari nafkah untuk keluarga. Dan sekarang mengalami kecelakaan, jadi sudah sewajarnya Baruna Jaya bertanggung jawab penuh," ujar Dede Ola, Minggu (3/11/2019).
BACA JUGA: Kapal Riset Baruna Jaya Tabrak Perahu Congkreng, Nelayan Cisolok Sukabumi Hilang
Tabrakan kapal besar dan perahu nelayan di perairan Sawarna, Lebak Banten bukan yang pertama kalinya terjadi. Untuk itu, HNSI meminta pemerintah dan unsur terkait lainya termasuk Sahbandar yang mengeluarkan surat izin berlayar (SIB) kapal besar agar mengimbau kapal kapal besar untuk lebih berhati-hati saat berlayar. Mengingat banyak terdapat perahu kecil di perairan Sawarna dan Teluk Palabuhanratu.
"Saat operasi malam, baik kapal besar ataupun perahu nelayan juga harus menggunakan penerangan yang memadai. Para nelayan dengan perahu kecil juga harus memakai alat keselamatan saat melaut untuk meminimalisir dampak musibah," terangnya.
BACA JUGA: Nelayan Cisolok Hilang Digulung Ombak, BMKG: Hati-hati Ada Aktivitas Gelombang MJO
Dalam kejadian ini HSNI menyerahkan kepada pihak berwenang. Dia berharap keluarga nelayan yang masih dalam pencarian dikuatkan.
"Kami turut prihatin dan berduka atas adanya insiden ini. Kami serahkan kasus ini ke pihak kepolisian. HNSI akan terus mengawal untuk win-win solution. Insya Allah HNSI akan selalu peduli dengan nasib nelayan, meski dalam keterbatasan baik sarana maupun finansial," pungkasnya.