SUKABUMIUPDATE.com - Suara riuh anak-anak terdengar dari balik sekat triplek bercat jingga di Terminal Cibareno, Kampung Bantarkalapa, Desa Pasirbaru, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jumat (18/10/2019) pagi itu. Mereka adalah murid Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Mutiara yang sejak 2016 silam “mengambil alih” kehidupan di Terminal Cibareno.
Terminal yang berada diperbatasan Provinsi Jawa Barat dan Banten ini, telah lama mati dan terbengkalai. Sudah tidak ada kegiatan transportasi di terminal tersebut, bahkan sejumlah bangunan pendukung sudah rusak lapuk dimakan usia.
BACA JUGA: Ratusan Guru dan Anak PAUD se Sukabumi Unjuk Kebolehan di Selabintana
"Kita menumpang disini bukan tanpa alasan, karena memang selain PAUD tidak memiliki bangunan karena terkendala biaya, juga karena terminal ini tidak digunakan makanya kita numpang disini," ujar Kepala Sekolah Paud Mutiara, Ani Nuraeni kepada sukabumiupdate.com, Jumat (18/10/2019).
Semangat belajar murid PAUD Mutiara meski PAUD tersebut berada di Terminal Cibareno, Kampung Bantarkalapa, Desa Pasirbaru, Kecamatan Cisolok.
Sejatinya, PAUD Mutiara memiliki bangunan yang layak. Tapi lokasinya berada tepat di tikungan Jalan Cibareno sebelum terminal. Keadaan tersebut menjadi kekhawatiran orang tua karena lokasi bangunan PAUD yang sebelumnya berada di ruas jalan provinsi yang rawan kecelakaan. Pernah sekali, kendaraan yang mengalami kecelakaan terpental ke PAUD. Dari sana dicari jalan keluar yang akhirnya PAUD numpang di terminal Cibareno yang terbengkalai ini.
BACA JUGA: Semangat Belajar Anak PAUD di Tenda Pengungsian Pergerakan Tanah Kertaangsana Nyalindung
Sejatinya PAUD Mutiara sudah memiliki lahan dan bangunan yang saat ini dalam tahap pembangunan. Lokasinya masih berada di Kampung Bantarkalapa. Namun pembangunnya sudah lama tertunda karena kesulitan biaya.
"Lahan itu dibangun oleh yayasan Medina Arasidiah yang membeli tanah dan dihibahkan kepada PAUD ini. Jadi Alhamdulillah bangunannya sudah berdiri tinggal finishing namun pemilik yayasan sudah meninggal, ya akhirnya belum ada dana lagi," bebernya.
BACA JUGA: Muscab III Himpaudi Kecamatan Cikakak Sukabumi, Suarakan Kesetaraan Guru PAUD
Menurut dia, bangunan yang dalam proses itu mengalami kekurangan keramik, Jendela sama WC belum ada. Pihaknya tidak diam karena sudah berupaya mengajukan bantuan kemana-mana namun belum ada yang merespon.
"Kami berharap ada donatur, pemerintah atau siapapun yang peduli terhadap pendidikan anak usia dini mohon dengan sangat karena sudah khawatir melihat bangunan terminal seperti ini sudah pada lapuk," pungkasnya.