SUKABUMIUPDATE.com - Ricuh soal aksi blokade jalan yang dilakukan warga Cibatu Cikembar hingga menuai protes dari warga Padabeunghar Jampang Tengah pada Sabtu (28/9/2019) kemarin, akhirnya bisa dimediasi.
Kapolsek Cikembar, AKP I Djubaedi mengatakan, warga yang sempat bersitegang ditenggarai akibat salah paham dan miskomunikasi saja lantaran ruas jalan provinsi mulai dari Desa Cibatu Kecamatan Cikembar menuju arah Padabeunghar Kecamatan Jampang Tengah sedang dicor.
BACA JUGA: Truk Melebihi Batas Tonase, Warga Cikembar Blokade Jalan
"Ini hanya miskomunikasi saja. Warga Cibatu tidak mau angkutan berat ke jalur kabupaten dikarenakan jalan tersebut baru selesai di cor dan kekuatan jalan itu maksimal delapan ton. Warga khawatir jalan akan cepat rusak. Tapi di sisi lain warga Padabeunghar juga merasa mata pencaharian mereka terganggu jika armada mereka tidak bisa lewat," ungkapnya kepada sukabumiupdate.com, Minggu (29/9/2019).
Lebih lanjut, Djubaedi mengatakan permasalahan ini sudah dapat diatasi setelah dilakukan mediasi antara kedua belah pihak. Musyawarah bahkan melibatkan perwakilan warga dan muspika kedua wilayah tersebut. Djubaedi juga mengimbau warga kedua belah pihak untuk tetap kondusif dan tidak terpancing provokasi.
BACA JUGA: Warga Sukaresmi Cisaat Blokade Jalan Rusak, Kadis PU: Ada Prosesnya
"Tadi sudah ada kesepakatan untuk pengangkutan bahan baku hebel dari arah Padabeunghar menuju Jakarta tetap menggunakan ruas jalur provinsi, Cibatu-cikembar dengan catatan bahwa jalan tersebut harus diperlebar. Adapun biaya untuk pelebaran jalan tersebut dibebankan kepada pengusaha angkutan," sambungnya.
Camat Cikembar, Tamtam Alamsyah mengungkapkan, pihaknya bersedia membantu mempertemukan pengusaha dengan Dinas PU Provinsi Jawa Barat yang akan dilakukan pada hari Senin, 30 September 2019 mendatang. "Kami akan segera menghubungi PPK PU provinsi, agar jalan kabupaten tetap terpelihara, pekerjaan jalan tetap berjalan, dan kegiatan ekonomi masyarakat tidak juga tidak terganggu," singkatnya.