SUKABUMIUPDATE.com - Bupati Sukabumi Marwan Hamami mendatangi lokasi keracunan nasi uduk di Kampung Pangkalan, Desa Bojonggaling, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi, Jumat (13/9/2019).
BACA JUGA: Dinkes Catat Total Korban Keracunan Nasi Uduk di Bantargadung Capai 176 Orang
Dalam kesempatan tersebut, Marwan menyambangi kediaman Rendi, bocah sembilan tahun yang meninggal dunia usai keracunan. Marwan juga menyambangi keluarga Aep, warga yang saat itu menyelenggarakan acara pengajian natusan dan menyediakan nasi uduk untuk warga.
"Peristiwa ini menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk lebih memperhatikan sanitasi lingkungan. Meski kita lihat warga di sini, tidak terlihat lingkungan kumuh. Melihat keseharian warga, ternyata pada punya sumur sendiri. Tidak ada persoalan. Namun demikian, ini perlu jadi evaluasi bersama," kata Marwan kepada awak media.
BACA JUGA: Keracunan Massal Bantargadung, Sumber Makanan Pengolahan dan Penyajian yang Salah?
Usai berbincang dengan keluarga yang mengadakan pengajian natusan, Marwan mendapati ini kali pertama peristiwa keracunan terjadi di kampung tersebut.
"Ini pengajian yang ketiga. Sebelumnya belum pernah kejadian seperti ini, masakah yang dihidangkan belum pernah menyebabkan keracunan," imbuh Marwan.
BACA JUGA: Dua Korban Keracunan Bantargadung Meninggal Dunia, Dinkes: Ada Penyakit Penyerta
"Nah, ini tentunya akan menjadi satu bahan telaah bagi kita tentunya. Material atau bahan yang dimasak itu dari mana, supaya nanti kita nanti mempelajari penyebabnya, supaya tidak terulang lagi. Faktor-faktor penyebab itu yang harus dipelajari betul," jelasnya.
"Mudah-mudahan tidak ada lagi kejadian seperti ini kedepan, akibat ketidaktahuan penyelenggara acara. Ini bukan kelalaian. Kalau kelalaian kan sudah tahu, tapi ini mereka tidak tahu sama sekali. Perlu penelitian yang lebih mendalam," tandas Marwan.