Keracunan Massal Bantargadung, Sumber Makanan Pengolahan dan Penyajian yang Salah?

Jumat 13 September 2019, 06:15 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Penyebab keracunan massal yang dialami warga Desa Bojonggaling, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi, belum diketahui pasti karena masih menunggu hasil laboratorium.

Namun, warga merasakan mual, pusing hingga muntah-muntah setelah mengkonsumsi makanan yang didapatkan dari acara tahlilan 100 hari meninggalnya warga di Kampung Pangkalan, Desa Bojonggaling, Selasa (10/9/2019).

BACA JUGA: Dinkes Nyatakan Kasus Keracunan Bantargadung KLB

"Untuk keracunan makanan ini yang harus dikedepankan identifikasi lapangan yang ditindaklanjuti bagaimana dengan penyelidikan epidemiologi. Dari hasil penyelidikan epidemiologi memang didapatkan fakta di lapangan bahwa seluruh kejadian ini akibat daripada mengkonsumsi makanan dari natusan (tahlilan 100 hari meninggal)," ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Harun Alrasyid kepada sukabumiupdate.com, Kamis (12/9/2019) malam.

Harun mengungkapkan, uji lab akan keluar seminggu kedepan. Uji lab ini akan membuktikan, kandungan apa dalam makanan tersebut hingga menyebabkan warga keracunan.

BACA JUGA: Dua Korban Keracunan Bantargadung Meninggal Dunia, Dinkes: Ada Penyakit Penyerta

"Pengambilan sampel ini bisa bersumber dari muntahan dari si pasien maupun makanan yang masih tersedia atau pun masih tersisa," ujar Harun.

Menurut Harun, keracunan makanan berpangkal kepada tiga hal, pertama bagaimana warga mendapatkan makanannya, sumbernya dari mana terutama bumbu masak bagaimana dan menggunakan air bersumber dari mana. Kedua bagaimana cara pengolahannya dan ketiga bagaimana penyajiannya.

BACA JUGA: Bertambah, Korban Meninggal Akibat Keracunan di Bojonggaling Jadi Dua Orang

"Dari ketiga hal ini kalau kita lihat dari hasil investigasi yang kita lakukan di lapangan, dari mendapatkan sumber makanannya juga sudah salah, yang kedua dari cara pengolahan makanannya tidak tepat begitu pun cara penyajiannya. Karena kalau dilihat daripada cara penyajiannya mulai masak pada malam hari kemudian disajikan pada siang hari. Tiga kategori tersebut yang bisa menimbulkan keracunan makanan," jelasnya.

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi20 April 2024, 00:14 WIB

Usai Lebaran, Pasien Membludak di RSUD Palabuhanratu Sukabumi

Humas RSUD Palabuhanratu Sukabumi sebut pasien yang datang rata-rata mengeluhkan penyakit demam, pencernaan, metabolik, serta penyakit dalam.
Kondisi di sekitar IGD RSUD Palabuhanratu Sukabumi, Jumat (19/4/2024). (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi Memilih19 April 2024, 23:48 WIB

Yudi Suryadikrama Respon Perundingan Kebonpedes Soal Dukungan Maju Pilkada Sukabumi

Ketua DPC PDIP Kabupaten Sukabumi, Yudi Suryadikrama merespon pernyataan sejumlah kader partai yang memintanya untuk maju dalam kontestasi Pilkada Sukabumi 2024.
Yudi Suryadikrama Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Keuangan19 April 2024, 23:24 WIB

Upaya Bapenda Sukabumi Mudahkan Layanan Perpajakan Bagi Wajib Pajak di Desa

Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri mengatakan inovasi tersebut menekankan pentingnya integrasi sistem administrasi pajak daerah dari tingkat desa hingga kabupaten.
Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri. | Foto: SU/Ilyas (Sumber : SU/Ilyas)
DPRD Kab. Sukabumi19 April 2024, 22:01 WIB

DPRD Minta Bakesbangpol Usut Penyebab Meninggalnya Peserta Seleksi Paskibraka Sukabumi

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar turut berbelasungkawa atas meninggalnya Kayla Nur Syifa saat mengikuti seleksi Paskibraka.
Jenazah siswi SMAN Negeri 1 Cisaat saat akan diberangkatkan dari RSUD Palabuhanratu menuju rumah duka di Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Opini19 April 2024, 21:44 WIB

Menjadi Lelaki Berkualitas: Inspirasi dari Kartini

Sosok Kartini, seorang pejuang kesetaraan gender dari Indonesia pada abad ke-19, memberikan pandangan yang menarik dan relevan, bukan saja bagi perempuan, bahkan bagi kaum laki-laki masa kini.
Dr. Ari Riswanto, M.Pd., MM / Dosen Universitas Linggabuana PGRI Sukabumi/Pengurus DPW Forum shilaturahmi Doktor Indonesia | Foto : Sukabumi Update
Sukabumi19 April 2024, 21:08 WIB

Dinsos Sukabumi Salurkan Program Makan Untuk Lansia Di Tegalbuleud Sukabumi

Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, bantu salurkan program bantuan makanan bagi lanjut usia (Lansia), yang merupakan program Kemensos RI.
Program makan bagi lansia di Tegalbuleud Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi19 April 2024, 21:04 WIB

Kronologi dan Dugaan Penyebab Meninggalnya Siswi Sukabumi saat Ikut Tes Seleksi Paskibraka

Berikut kronologi dugaan penyebab meninggalnya Kayla Nur Syifa Siswi Sukabumi peserta seleksi Paskibraka.
Suasana rumah duka Kayla Nur Syifa di Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Asep Awaludin
Life19 April 2024, 20:29 WIB

5 Penjelasan Kenapa Seseorang Mudah Menangis Tanpa Sebab

Ketika seseorang menangis tanpa alasan yang jelas, hal itu seringkali dapat menjadi pengalaman yang membingungkan dan membuat frustrasi.
Kenapa seseorang mudah menangis tanpa sebab | Foto : pixabay/jouycristoo
Sukabumi19 April 2024, 20:11 WIB

Ratusan Buruh Garmen di Cicurug Sukabumi Demo Tuntut Perusahan Bayar Gaji

Ratusan buruh pabrik garmen berdemonstrasi di depan halaman PT Indo Garment Lestari (IGL) tepatnya di Kampung Bojong Pereng, Desa Nyangkowek, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024).
Sejumlah buruh pabrik garmen melakukan aksi demo di depan halaman PT IGL | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi19 April 2024, 20:05 WIB

Cita-citanya Polwan, Orang Tua Terpukul Kehilangan Kayla Siswi Peserta Paskibraka Sukabumi

Orang tua Kayla Nur Syifa peserta seleksi Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal punya cita-cita jadi Polwan.
Orang tua Kayla Nur Syifa peserta Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal saat diwawancarai sukabumiupdate.com di rumah duka (Sumber : SU/Asep Awaludin)