SUKABUMIUPDATE.com - Warga Kampung Nagrak Hilir RT 04/06, Desa Balekambang, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi ketakutan menyusul teror maling berkedok pocong berkeliaran dilingkungan mereka. Aksi pocong tapi maling ini, Kamis dini hari tadi (29/8/2019) dipergoki seorang warga Kampung Nagrak Hilir.
BACA JUGA: Isu Pocong di Cibadak, Empat Tahun yang Lalu Pernah Terjadi
Adalah Neng Sri (38 tahun) yang berhasil menggagalkan aksi pencurian maling berkostum pocong ini di rumahnya. “Sekitar pukul 02.30 WIB saya belum tidur dari luar terdengar samar-samar suara orang ngobrol di depan rumah," ujar Neng Sri kepada sukabumiupdate.com.
Karena dianggap warga yang ronda, maka ia kembali sibuk dengan ponselnya, namun sempat memberikan tanda atau isyarat. “Karena obrolan tak kunjung henti saya ngedehem, obrolan pun berhenti saya jadi takut.”
BACA JUGA: Isu Pocong di Cibadak Disebar Orang Berniat Jahat
Sempat masuk ke ruang tengah karena takut, Neng Sri pun akhirnya memberanikan diri mengecek kondisi di luar rumahnya dengan cara mengintip sedikit dari kain gorden di jendela. “Saya curiga maling. Pas diintip benar ada orang di garasi kelihatan pundaknya. Orang itu di depan mobil langsung saya buka saja semua gorden dan teriak.”
Neng Sri langsung menjerit maling tapi juga takut karena orang yang terlihat di depan mobilnya mengenakan kain mukena putih sampai ke kaki, sementara mukanya tidak terlihat dengan jelas. “Saya langsung teriak maling, setan sambil lari membangunkan suami di kamar,” sambung dia.
BACA JUGA: Pastikan Isu Pocong Gentayangan di Cibadak, Camat Ikut Ronda Malam
Namun yang bikin Neng Sri curiga, orang yang menggunakan mukena itu juga langsung kabur entah kemana saat aksinya dipergoki. “Langsung dikejar sama suami tapi sudah kabur entah kemana. Astagfirullahhaladzim, itu setan kali ya atau mungkin maling berkedok pocong,” ujarnya.
Tak ada barang milik keluarga Neng Sri yang hilang. Mobil jenis MPV berwarna hitam miliknya pun aman. “Kayaknya karena saya teriak maling, pocongnya kabur. Tidak ada barang yang hilang.”
Lingkungan kampung ini diakui Neng Sri aman, rumahnya berada didepan pos ronda yang memang hanya berjaga hingga pukul 02.30 WIB. “Kejadian di rumah saya kan sekitar 02.30 WIB, makanya awal saya kira orang ronda,” pungkasnya.