SUKABUMIUPDATE.com - Warga Kampung Leuwidinding, Desa Tanjungsari, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi mengeluhkan dan merasa terganggu oleh kegiatan pertambangan menggunakan cara peledakan atau blasting yang dilakukan PT Tambang Semen Sukabumi (TSS).
Ledakan itu menurut warga membuat dinding bangunan retak. Salah satu rumah yang terkena imbas dari aktivitas ledakan di PT TSS tersebut adalah milik Abdul Majid. Terdapat beberapa titik retak pada rumah dua lantai milik tokoh masyarakat Kampung Leuwidingding ini.
BACA JUGA: Protes Aktivitas Peledakan, Warga Jampang Tengah Serbu Tambang Semen
"Ini salah satu contoh retakan yang diduga akibat blasting," kata Majid kepada sukabumiupdate.com, Senin (12/8/2019) sembari menunjukan retakan pada dinding ruang tengah rumahnya.
Pria yang juga seorang ustad ini, mengatakan, terdapat retakan lain termasuk pada lantai dua rumah yang berada di Kampung Leuwidinding RT 04/01 ini.
BACA JUGA: Diprotes Bikin Rusak Rumah , Polisi Akan Tes Ledakan di Tambang Semen Sukabumi
"Lantau dua (juga) retak padahal ketebalan dak atau betonnya itu diperkirakan 10 Centimeter. Diduga saking kerasnya getaran (dari ledakan aktivitas pertambangan) hingga (dak) mengalami keretakan," ujarnya.
Majid menuturkan, sebelumnya PT TSS pernah melakukan perbaikan rumah warga yang rusak. "Tetapi sekarang (ledakan) terjadi lagi," tukasnya.
PT TSS dalam hal ini sudah melakukan pendataan jumlah rumah yang kena imbas dari ledakan tersebut, jumlahnya sebanyak 148 rumah.
BACA JUGA: Polisi Minta PT Tambang Semen Sukabumi Tunjukan Dokumen Izin Peledakan
Sebelumnya, warga yang geram dengan aktivitas ledakan ini mendemo PT Tambang Semen Sukabumi, Jumat (9/8/2019). Warga meminta aktivitas tambang menggunakan peledak dihentikan.