SUKABUMIUPDATE.com – Pagi ini, Sabtu (3/8/2019) ratusan nelayan Ujung Genteng Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi sudah kembali mempersiapkan diri untuk berangkat melaut. Para nelayan ini sebelumnya mengungsi ke dataran tinggi pasca peringatan tsunami akibat gempa magnitudo 7,4 yang dimutakhirkan menjadi 6,9 magnitudo di pesisir selatan laut Banten dan Sukabumi.
"Alhamdulilah kondisi normal tidak ada ancaman tsunami dan saat ini para nelayan dengan doa dan penuh semangat kembali berangkat menjemput rezeki ke lautan," jelas Asep Jeka, Ketua Rukun Nelayan Ujung Genteng kepada sukabumiupdate.com.
BACA JUGA: Data Sementara Dampak Gempa Banten: 27 Bangunan di Kabupaten Sukabumi Rusak
Nelayan dan warga yang tinggal di pesisir pantai Ujung Genteng dan pantai-pantai lainnya di selatan Sukabumi, sejak semalam sudah pulang ke rumah masing-masing. Ratusan jiwa terutama lansia, perempuan dan anak, semalam sempat mengungsi ke dataran tinggi menjauhi bibir pantai, pasca gempa dan peringatan tsunami, Jumat (2/8/2019) malam kemarin.
Kantor Desa Ujung Genteng, gedung olahraga, sekolah dan bangunan lainnya yang ada di dataran tinggi menjadi tempat mengungsi warga pesisir selama beberapa jam. Setelah Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengakhir peringatan dini tsunami sekitar pukul 21.35 WIB, warga berangsung-angsur kembali ke rumah masing-masing.
BACA JUGA: Peringatan Tsunami Berakhir, Warga Pesisir Ujung Genteng Tinggalkan Pengungsian
Sejumlah nelayan yang ditugaskan memantau pesisir pantai pasca gempa melaporkan tidak terjadi fenomena tsunami seperti air surut di perairan Ujung Genteng. Namun gempa besar ini menyebabkan puluhan bangunan rusak di sejumlah kecamatan di Kabupaten Sukabumi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi melaporkan belum ada korban jiwa dan luka akibat bencana alam ini. "Data terus kami update, saat ini seluruh relawan tingkat kecamatan dan desa tengah menyisir lokasi yang dikabarkan terdampak kerusakan," jelas Eka Widiaman, Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi.