SUKABUMIUPDATE.com - Usia Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cikundul Kota Sukabumi semakin kritis. Dari luas total 10,6 hektare hanya tersisa satu hektare lahan yang mampu menampung sampah. Diperkirakan, TPA Cikundul tak akan mampu menampung sampah lagi sampai akhir tahun 2019.
BACA JUGA: Kota Sukabumi Kekurangan Tempat Penampungan Sampah
Hal itu disampaikan Kordinator Penampungan Sampah UPT TPA Cikundul, Dede Darmawan saat diwawancarai sukabumiupdate.com, Jumat (12/7/2019). Dede mengaku kebingunan melihat lahan TPA Cikundul yang terbatas, sementara sampah setiap harinya tak berkurang.
"Untuk tahun 2020 kebingungan mau pakai lahan yang mana. Sedangkan lahan yang tersisa tinggal satu hektare. Lahan seluas itu untuk tahun 2019 yang tinggal lima bulan lagi diperkirakan tidak akan cukup," ujar Dede.
Masih kata Dede, produksi sampah yang masuk ke TPA Cikundul kurang lebih 170 ton per hari. Bisa dibayangkan berapa ton sampah yang diproduksi sampai lima bulan kedepan. Sementara lahan yang tersisa tinggal satu hektare.
"Bukannya pihak TPA tidak bisa mengatur atau menata pembuangan sampah. Lahan sudah dicukup-cukupkan. Soal sampah ini tidak bisa kita bekerja sendiri, harus saling membantu. Minimal masyarakat membuang sampah secara teratur dan kalau bisa agak dikurangi produksi sampah rumah tangganya," pungkas Dede.
BACA JUGA: Urus Sampah Liar Cikareo Sukabumi, Pemerintah Setempat Akui Kewalahan
Sementara itu, Kepala Seksi Bidang Pelayanan Kebersihan DLH Kota Sukabumi, Arlan Paranti menyarankan agar persoalan sampah ini diatasi bersama-sama. Mulai dari tingkat RT, RW, Kelurahan dan Kecamatan ikut serta mengarahkan masyarakat untuk memisahkan sampah organik dan non-organik.
"Lahanpun sekarang tinggal sedikit untuk proses sanitary landfill. Lahan TPA makin penuh, tapi kalau sampah tak diangkut pasti makin berceceran. Alangkah lebih baik kalau dipisahkan antara sampah organik dan non-organik. Supaya mudah melakukan daur ulang dan mengurangi volume sampah yang akan diangkut ke TPA," tandas Arlan.