Tak Hanya Kekeringan, Ini Ancaman Mengerikan Rusaknya Hulu Wotan Cimandiri Sukabumi

Rabu 26 Juni 2019, 11:17 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Kekeringan ekstrim tak hanya mengancam warga yang tinggal di sepanjang DAS Cimandiri Kabupaten Sukabumi selama musim kemarau ini. Pembukaan lahan hingga 40 hektar untuk peternakan di puncak bukit bongas yang selama ini “memayungi” mata air sungai cimandiri, memberikan ancaman lainnya, yaitu longsor, banjir bandang dan krisis pangan.

Dalam skala kecil, banjir bandang lumpur ini sudah terjadi dan disaksikan langsung oleh warga yang tinggal dibawah bukit bongas, khususnya disepanjang aliran sungai cimandiri dan anak sungainya. “Sempet hujan besar udah beberapa bulan lalu, air sungai jadi coklat lumpur. Sebelumnya tidak pernah terjadi, mungkin karena ada pembangunan kandang ayam di atas bukit jadi pas hujan lumpur turun,”ungkap Sutarna (58 tahun) kepada sukabumiupdate.com, Rabu (26/6/2019).

BACA JUGA: Viral Hulu Wotan Kering, Apa yang Terjadi Dengan Mata Air Sungai Cimandiri Sukabumi?

Warga Kampung Pasirdulang, Desa/Kecamatan Gegerbitung Kabupaten Sukabumi ini menunjukkan kondisi sungai Cigeugeur yang merupakan anak sungai Cimandiri yang saat ini kering kerontang. “Pernah halodo (kemarau) panjang 7 bulan dulu tapi air masih ada walaupun kecil. Ini mah baru dua bulan halodo udah kering kerontang,” sambung Sutarna.

Sungai Cigeugeur ini hanya berjarak sekitar empat kilometer dari hulu wotan atau mata airnya yang berada dibawah bukit Bongkas, yang sempat viral karena mengering. Petani merasakan dampak paling parah dari kondisi ini, karena sudah tidak mampu mengaliri sawah dan lahan pertaniannya.

“Kalau untuk kebutuhan sehari-hari mah warga banyak yang punya sumur, tapi air sungai inikah dipakai sama petani untuk sawah, sekarang sawah udah retak retak,” pungkas Sutarna.

Inilah bencana kemanusiaan yang dikhawatirkan terjadi, yaitu krisis pangan akibat hilangnya suplai air ke lahan pertanian di wilayah Kabupaten Sukabumi khususnya yang bersumber dari Sungai Cimandiri. “Selain longsor dan banjir bandang saat musin hujan, saat kemarau seperti ini berapa banyak lahan pertanian yang bergantung dari aliran sungai Cimandiri dari hulu di Gegerbitung ini sampai hilir di laut Palabuhanratu,” jelas Ketua Aliansi Masyarakat Gegerbitung (Almagribi) Aris Setiawan kepada sukabumiupdate.com, Senin lalu.

Krisis pangan akibat hilangnya suplai air ke lahan pertanian rakyat, akibat ancaman dari keringan sungai Cimandiri di kawasan hulu dipertegas oleh Rojak Daud. Aktivis pertanian sekaligus pentolan Fraksi Rakyat Sukabumi ini menegaskan dalam akun facebooknya, “Punahnya sumber mata air juga akan bermuara pada krisis pangan di masa yang akan datang. Hal ini terjadi karena semakin banyak areal pertanian yang tidak mendapatkan pasokan air yang memadai. Sebagian terjadi akibat alih fungsi lahan sehingga tidak ada penyimpanan cadangan air”.

BACA JUGA: Camat Minta Proyek Kandang Ayam Dihentikan, Viral Hulu Wotan Cimandiri Kering

Rojab melanjutkan bahwa krisis sumber air diprediksi akan menjadi salah satu sumber pertikaian dan konflik sosial manusia di masa depan. Pada musim kemarau, mata air menjadi semakin kecil dan tak mencukupi lagi bagi kebutuhan masyarakat yang bermukim di sepanjang aliran sungai. Ia mengutip data dari Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi dalam berita republika.co.id, seluas 688 hektare lahan pertanian terancam kekeringan.

“Sungai tidak bisa lagi mengalirkan air untuk sawah-sawah di sekitarnya. Akibatnya, sawah pun mengering tidak bisa ditanami atau gagal panen. Tanah gagal menyerap air karena tidak ada lagi kandungan humus di permukaan dan tidak ada lagi akar pepohonan yang mampu mengikat air di dalam tanah,” tutup Rojak dalam status facebooknya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Gadget18 Januari 2025, 20:00 WIB

Spesifikasi HP Oppo Reno 13 yang Dibekali CPU Mediatek Dimensity 8350 dengan RAM 12 GB

Oppo Reno 13 hadir sebagai salah satu seri Reno terbaru yang menawarkan desain elegan, performa tinggi, dan fitur-fitur menarik lainnya.
Oppo Reno 13 hadir sebagai salah satu seri Reno terbaru yang menawarkan desain elegan, performa tinggi, dan fitur-fitur menarik lainnya. (Sumber : oppo.com).
Keuangan18 Januari 2025, 19:54 WIB

Jelantah Bisa Jadi Rupiah, Begini Cara Jual Minyak Goreng Bekas Ke Pertamina Rp 6000 / Liter

Minyak jelantah yang biasanya dibuang, kini bisa menjadi rupiah, dengan cara dijual ke Pertamina. Untuk apa Pertamina mengumpulkan minyak jelantah dan bagaimana cara menjualnya ke Petamina?
Cara jual jelantah ke Pertamina | Foto : Dok. Pertamina
Sukabumi18 Januari 2025, 18:29 WIB

Dinkes Apresiasi Operasi Katarak Gratis Polres Sukabumi, Sasar 200 Pasien

Ratusan pasien mengidap katarak melaksanakan oprasi di Mako polres Sukabumi yang berada di raya Jajaway, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (18/1/2025).
Puluhan pasien sedang antri untuk melaksanakan oprasi katarak di Mako Polres Sukabumi, Minggu (18/1/2024)  |  Foto : Ilyas Supendi
Life18 Januari 2025, 18:00 WIB

Amalkan Doa Ini Insya Allah Rezeki datang dari Segala Penjuru!

Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.
Ilustrasi berdoa - Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.(Sumber : Foto: Pixabay.com)
Sukabumi18 Januari 2025, 17:55 WIB

Sidak Peternakan Sapi Tak Berizin Di Cicurug, Ini Arahan DPMPTSP Sukabumi

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sukabumi melakukan inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai ternak sapi di Kampung Nangklak, RT 06/06, Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug
DPMPTSP Kabupaten Sukabumi inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai kandang sapi di Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug, Sabtu (18/1/2025) | Foto : Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 17:34 WIB

Terdampak Gempa Magnitudo 4,3, Tembok Rumah Warga Ambruk Di Loji Sukabumi

Satu unit rumah warga di Kampung Babakan, RT 014/RW 010, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, mengalami kerusakan akibat gempa bumi yang terjadi pada Sabtu (18/1/2025).
Tembok rumah warga ambruk di Loji Sukabumi, akibat diguncang gempa magnitudo 4,3  | Foto : Ilyas
Sukabumi18 Januari 2025, 17:07 WIB

Longsor Gerus Rumpun Bambu, Satu Rumah Warga Di Benda Sukabumi Terdampak

Longsor terjadi di Kampung Bangkongreang RT 1/4, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (18/1/2025) sekitar pukul 05.00 WIB
Longsor timpa teras rumah warga di Benda Cicurug Sukabumi | Foto : P2BK Cicurug
Musik18 Januari 2025, 17:00 WIB

Lirik Lagu ‘Mengapa Harus Shin Tae Yong’ - Icha Yolanda dan Om Nirwana

Lagu ‘Mengapa Harus Shin Tae Yong’ yang dipopulerkan Icha Yolanda dan Om Nirwana kini sedang viral.
Lagu ‘Mengapa Harus Shin Tae Yong’ yang dipopulerkan Icha Yolanda dan Om Nirwana kini sedang viral. (Sumber : Screenshot YouTube/ iYon Nirwana).
Bola18 Januari 2025, 16:00 WIB

Prediksi Madura United vs Barito Putera: Duel Dua Tim Papan Bawah!

Madura United akan menjamu Barito Putera dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 pekan ke-19 malam ini.
Madura United akan menjamu Barito Putera dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 pekan ke-19 malam ini. (Sumber : Instagram).
Sukabumi18 Januari 2025, 15:45 WIB

Buruh dan Pelajar Collab Edarkan Hexymer-Tramadol di Sukabumi, Ditangkap saat Transaksi

Barang bukti yang disita adalah empat paket hexymer dan lima setrip tramadol.
Kedua terduga pelaku kasus obat keras terbatas yang ditangkap di Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Polsek Sagaranten