SUKABUMIUPDATE.com - Pemerintah Kecamatan Gegerbitung sudah dua kali memberikan surat peringatan kepada PT Male agar perusahaan tersebut menghentikan semua aktivitas cut and fill di Bukit Bongas, Kecamatan Gegerbitung. PT Male melakukan aktivitas pembangunan kandang ayam ditempat tersebut tapi belum mengantongi IMB.
Surat peringatan tersebut telah diberikan kepada PT Male sekitar bulan Januari dan Februari lalu.
BACA JUGA: Viral Hulu Wotan Kering, Apa yang Terjadi Dengan Mata Air Sungai Cimandiri Sukabumi?
"Izin Mendirikan Bangunan (IMB) nya belum ada, sehingga perusahaan harus menghentikan semua aktivitas fisik yang ada disana, termasuk kegiatan cut and fill," ungkap Camat Gegerbitung, Endang Suherman, Rabu (26/6/2019).
Endang menegaskan apabila surat peringatan tersebut masih belum diindahkan dan perusahaan masih terus melakukan aktivitas, maka pihaknya akan berkoordinasi dengan PPNS untuk menyegel lokasi tersebut.
"Ya akan kita segel," tegas Endang.
BACA JUGA: Moratorium Peternakan Ayam, Bupati Sukabumi Akui Masih Ada Pengusaha Ajukan Izin
PT Male merencanakan pembangunan peternakan ayam tersebut pada 2015 lalu. Tapi rencana tersebut mendapat penolakan dari masyarakat. Kemudian, pada tahun 2016 setelah masyarakat menyetujui dan mengizinkan, pihak desa dan kecamatan mengeluarkan rekomendasi untuk melanjutkan pembangunan tersebut dengan luas yang dimohonkan adalah 20 Hektare.
"Lokasi pembangunan yang berada di Desa Sukamanah tersebut awalnya adalah tanah milik masyarakat, dan merupakan hutan produksi," sambung Endang.
BACA JUGA: Pemilik Peternakan Ayam Sumber Serangan Lalat Tak Mau Hentikan Operasi di Surade Kabupaten Sukabumi
Endang mengungkapkan, lokasi pembangunan tersebut berjarak 5 kilometer dengan Hulu Wotan Cimandiri. Angkutan berat dan barang bisa masuk ke lokasi tersebut karena memiliki akses jalan yang telah diizinkan Perhutani.
"Lokasi pembangunan kandang ayam ke titik hulu Cimandiri sekitar 5 Kilometer, dan akses jalan menuju lokasi pembangunan kandang ayam milik Perhutani, namun sudah diizinkan secara tertulis oleh Perhutani untuk digunakan," tambahnya.
Endang mengatakan, wilayah di Gegerbitung memang selalu kekeringan bila musim kemarau telah tiba bahkan sebelum adanya pembangunan peternakan ayam tersebut.
"Di Gegerbitung, bila musim kemarau memang sudag pasti kering, dan bila hujan berpotensi longsor," pungkas Endang.