SUKABUMIUPDATE.com - Longsor yang terjadi di tebing sungai Cipelang Gede, Kampung Warung Kalapa, RT 01/01 Nomor 11, Kelurahan Lembursitu, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi, meninggalkan pengalaman menyeramkan bagi warga pemilik rumah di dekat lokasi longsor tersebut.
BACA JUGA: Dua Rumah Nyaris Jatuh Akibat Longsor Di Lembursitu Sukabumi
Salah satu warga yang rumahnya hampir jatuh terbawa longsor bernama Ahmad (65 Tahun), menjelaskan, pada saat kejadian longsor terjadi sekitar pukul 03.00 WIB, dirinya masih tak menyangka ia bersama istri dan anak-anaknya bisa selamat dari musibah longsor yang hampir merenggut nyawa seluruh keluarganya tersebut.
"Sebelum jam 03.00 WIB itu, saya memang sudah biasa bangun dini hari untuk melaksanakan solat tahajud, saat mengambil air wudhu, tiba-tiba kok rumah kerasa bergoyang kencang, saya kira gempa bumi, lalu terdengar suara trektek sebanyak tiga kali, pas saya keluar lalu ambil senter ternyata ada longsor di dekat rumah saya," ungkapnya kepada sukabumiupdate.com, Selasa (30/4/2019).
Sontak, istri dan anak-anaknya menjerit ketakutan dan berlari ke luar rumah pada saat itu. Warga sekitar langsung keluar rumah dan berkerumun di dekat lokasi kejadian longsor. Ahmad menuturkan, hingga pukul 06.00 WIB, dirinya belum berani mendekat memasuki rumahnya kembali untuk menyelamatkan barang-barang di dalam rumahnya, lalu datang petugas TNI ke lokasi longsor dan membantu dirinya mengevakuasi barang-barang di dalam rumahnya tersebut.
BACA JUGA: Aspal Jebol Jalan Ahmad Yani Kota Sukabumi, Dinas Tunjuk Sana Sini
"Jam 06.00 babinsa datang, mereka bantu saya mindahin barang keluar, sekaligus menenangkan saya dan keluarga saya juga, istri saya masih ketakutan sampai sekarang, lalu sekitar pukul 08.00 WIB, polisi dan BPBD datang ke sini," terangnya.
Untuk sementara, ia bersama keluarganya ikut tinggal di salah satu rumah tetangga sampai waktu yang ia sendiri tak tahu hingga kapan harus menumpang di rumah tetangga nya tersebut.
"Saya juga gak enak kalau ngerepotin di sini, keluarga di tempat lain ada, tapi gak enak juga kalau saya ikut menumpang di sana, saya gak tahu harus gimana sekarang," imbuhnya.
Ahmad menuturkan, ia sendiri sudah lama tinggal di rumah tersebut bahkan sejak ia dilahirkan dan dibesarkan oleh orang tuanya di rumah tersebut. Kalaupun dirinya harus pindah, ia tak memiliki biaya untuk pindah ke tempat lain, di sisi lain dirinya juga trauma jika tinggal di rumah tersebut lagi.
"Saya bingung sekarang, uang buat pindah rumah gak ada, saya gak kerja sekarang, untuk sehari-hari aja saya mah dibiayain sama anak-anak saya. Saya harap pemerintah bisa bantu menemukan solusi buat saya ke depannya kayak gimana," pungkasnya.