Aspal Jebol Jalan Ahmad Yani Kota Sukabumi, Dinas Tunjuk Sana Sini

Kamis 25 April 2019, 23:30 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Persoalan sampah yang menghambat saluran air di Jalan Ahmad Yani menjadi pekerjaan rumah bagi Pemkot Sukabumi. Hal itu buntut peristiwa aspal jebol di simpang Bucherri, Jalan Ahmad Yani yang disebabkan banyaknya sampah di saluran air kawasan pusat Kota Sukabumi tersebut.

BACA JUGA: Aspal Jebol, Jalan Ahmad Yani Dibongkar Isinya Sampah

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi, Adil Budiman mengatakan, perihal rencana normalisasi atau pembersihan sampah yang ada di drainase saluran air Jalan Ahmad Yani, pihaknya akan melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan dinas terkait lainnya.

"Nanti kita akan koordinasikan dengan Dinas PU, karena ada tupoksi di Dinas PU juga," tuturnya kepada sukabumiupdate.com, Kamis (25/4/2019).

BACA JUGA: Aspal Jebol di Jalan Ahmad Yani Kota Sukabumi, Harus Laporan Kemana?

Ia menilai, permasalahan sampah masih menjadi polemik berbagai pihak, baik dari sisi masyarakatnya dan sisi pemerintahnya. Adil mengatakan, semua pihak harus lebih memiliki kesadaran lagi untuk menjaga lingkungan sekitarnya, salah satu contohnya tidak membuang sampah sembarangan.

"Menjaga lingkungan bukan semata-mata kewajiban pemerintah, tapi kita semua selaku warga masyarakat," ujarnya.

BACA JUGA: Ngeri, Aspal di Jalan Ahmad Yani Kota Sukabumi Mendadak Jebol

Meskipun, kata Adil, untuk tempat sampah sendiri tidak sampai ke setiap rumah-rumah warga, namun pihaknya sudah menyiapkan tempat sampah atau Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di beberapa titik di tiap kelurahan.

"Kalau buang sampahnya tepat waktu setiap jam 18.00-06.00 WIB, lalu buang sampahnya tidak sembarangan, Insyallah bisa tertangani. Yang terjadi kan, masih banyak warga yang buang sampah mulai jam 06.00 WIB sampai dengan besok paginya lagi, jadi akhirnya sampah numpuk terus di TPS seolah-olah tidak diangkat," tandasnya.

BACA JUGA: Video: Aspal Jalan Ahmad Yani Sukabumi Jebol! Air dan Sampah Meluap

Sementara itu, seorang warga yang tinggal di dekat lokasi aspal jebol, di Jalan Ahmad Yani bernama Uguy (35 Tahun) berpendapat, permasalahan sampah yang menumpuk di saluran air di bawah Jalan Ahmad Yani tersebut dapat diatasi asal ada keseriusan pemerintah untuk turun tangan.

"Ini kan mereka seolah-olah saling tunjuk sana tunjuk sini, kewenangannya siapa lah. Padahal ini sudah jelas kejadian, dampaknya sudah ada. Toh kita masyarakat kalau diajak untuk bersih-bersih dari mulai hulu saluran air ini siap kita mah. Soalnya kita juga ingin kota ini bersih dan enggak mau kejadian jebol aspal gara-gara sampah dibawah menumpuk saking banyaknya," tegasnya.

BACA JUGA: Penjelasan Teknis Jebolnya Jalan Ahmad Yani Kota Sukabumi

Selain itu, perihal kesadaran membuang sampah, ia menilai masyarakat sendiri terkadang mengalami kesulitan untuk membuang sampah dikarenakan jumlah tempat sampah yang ada masih sedikit. 

"Di sepanjang Jalan Ahmad Yani juga, tempat sampah masih sedikit, enggak tahu tuh berapa jumlah tempat sampah di daerah hulu saluran ini juga jumlahnya memadai atau tidak. Saya mah yakin, kalau fasilitasnya memadai, masyarakat juga enggak akan buang sampah sembarangan sampai akhirnya terjadi seperti ini," pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi18 April 2024, 11:35 WIB

Dianggarkan DPUTR, 29 Jalan di Kota Sukabumi akan Diperbaiki Tahun 2024

Perbaikan jalan ini diharapkan bisa segera dilaksanakan dalam waktu dekat.
(Foto Ilustrasi) DPUTR menyediakan alokasi anggaran untuk melakukan perbaikan pada 29 ruas jalan di Kota Sukabumi. | Foto: Pixabay
Sehat18 April 2024, 11:30 WIB

6 Manfaat Air Rebusan Kayu Manis untuk Kesehatan, Bisa Menurunkan Gula Darah

Meskipun air rebusan kayu manis memiliki potensi manfaat kesehatan, penting untuk diingat bahwa efeknya mungkin bervariasi dari individu ke individu.
Ilustrasi. Rempah Alami. Manfaat Air Rebusan Kayu Manis untuk Kesehatan (Sumber : Freepik/@azerbaijan_stock)
Sukabumi18 April 2024, 11:17 WIB

Perumdam TJM Cicurug Sukabumi Perbaiki Pipa Distribusi, Ini Wilayah Terdampak

Wilayah yang akan terhenti aliran airnya adalah Koramil dan Purwasari.
Petugas Perumdam TJM Sukabumi Cabang Cicurug. | Foto: Istimewa
Life18 April 2024, 11:00 WIB

7 Hal yang Tidak Bisa Dibeli dan Ditukar dengan Uang dalam Hidup, Apa Saja?

Dalam hidup di dunia ini, ada beberapa hal yang sejatinya tidak bisa dibeli maupun ditukar dengan uang. Sebab, hal tersebut sangat esensial dalam hidup.
Ilustrasi. Hal yang tidak bisa dibeli dengan uang. Sumber Foto : Pexels/cottonbro studio
Sukabumi18 April 2024, 10:55 WIB

Darurat di Pinggir Jalan, Wanita Tegalbuleud Sukabumi Melahirkan di Ambulans

Nina melahirkan di mobil ambulans karena sudah tidak kuat ketika dalam perjalanan.
Ambulans tempat Nina (30 tahun) melahirkan di wilayah kebun kelapa, Kampung Puncak Sobong, Desa Calingcing, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, Kamis (18/4/2024). | Foto: Istimewa
Life18 April 2024, 10:30 WIB

6 Bahaya Besar Jika Orang Tua Terlalu Memanjakan Anak, Bisa Jadi Durhaka?

Bahaya memanjakan anak sangat buruk bagi perkembangan mental dan karakternya. Itu sebabnya kebiasaan tersebut perlu dihindari.
Ilustrasi. Bahaya memanjakan seorang anak. Sumber Foto : Pexels/Andrea Piacquadio
Sukabumi18 April 2024, 10:26 WIB

Jadi Musuh Petani, Ketika Babi Hutan Diserang Anjing Pemburu di Puncak Buluh Sukabumi

Pasukan anjing berburu diturunkan hingga ke dalam hutan Leuweung Kiarajegang.
Tangkapan layar saat pasukan anjing pemburu menyerang babi hutan di Puncak Buluh, Desa Karanganyar, Kecamatan Jampangkulon, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Life18 April 2024, 10:00 WIB

9 Ciri Orang yang Tidak Gampang Stres dan Hidupnya Selalu Bahagia, Apa Kamu Termasuk?

Meskipun tidak mudah, menjadi orang yang tidak mudah stres adalah kemampuan yang dapat dipelajari dan diperkuat melalui latihan dan kesadaran diri.
Ilustrasi - Meskipun tidak mudah, menjadi orang yang tidak mudah stres adalah kemampuan yang dapat dipelajari dan diperkuat melalui latihan dan kesadaran diri.  (Sumber : unsplash.com/Elsa Tonkinwise)
Sukabumi18 April 2024, 09:48 WIB

Diduga Overdosis! Anak Jalanan Tewas di Sukaraja Sukabumi, Ini Identitasnya

Dedi menyebut korban diduga overdosis setelah mengonsumsi obat-obatan.
Anak jalanan yang ditemukan tewas di sebuah jongko dagangan milik warga di Cimahpar, Desa/Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Kamis (18/4/2024). | Foto: Istimewa
Inspirasi18 April 2024, 09:30 WIB

Lowongan Kerja Jawa Barat Lulusan S1, Usia Maksimal 27 Tahun

Berikut Informasi Lengkap Lowongan Kerja di Jawa Barat untuk Lulusan S1, Usia Maksimal 27 Tahun
Lowongan Kerja Jawa Barat Lulusan S1, Usia Maksimal 27 Tahun (Sumber : Istimewa)